Seminggu setelah pengakuan tentang kehamilan Gulf di hadapan para sahabatnya berita itu pun menyebar cepat di Thailand. Ibu Gulf dan nyonya Jongcheveevat sangat gembira mendengar kabar ini. Mereka berdua menerima video call dari Mew sambil menunjukkan foto hasil USG Gulf.
Ibu Gulf datang mengunjungi mereka begitu pun juga nyonya Jongcheveevat. Tidak hanya itu saja, nyonya Jongcheveevat juga menawarkan kediaman baru dan beberapa maid untuk melayani mereka. Mew dan Gulf menolak dengan lembut segala pemberian dari bibinya itu. Berita inipun akhirnya sampai di telinga CEO agensi tempat Gulf bernaung dan rekan-rekan modelnya.Perut Gulf kini terlihat semakin membesar. Usia kandungannya sekarang mencapai usia tiga belas minggu. Nafsu makannya melesat naik, Mew terheran-heran dan tertawa melihat selera makan istrinya yang terlihat berubah drastis dari sebelumnya. Kehamilannya ini membuat Gulf mengurangi drastis kegiatannya sebagai model.
Setiap harinya Mild asisten Mew akan mengantarkan makanan pada Gulf. Mew memperlakukan istrinya seperti seorang ratu. Apapun yang Gulf inginkan akan diwujudkan segera. Tapi Gulf merasa sedikit terganggu dengan semua kebaikan hati Mew padanya. Terdengar desas-desus yang tak mengenakkan di telinga Gulf. Para model dan staf agensi mengatakan bahwa kehamilannya hanyalah sandiwara guna mendapatkan perhatian serta warisan dari keluarga Jongcheveevat, karena keluarga Mew adalah salah satu keluarga yang paling berpengaruh di Thailand. Lagipula, bagaimana bisa seorang pria mengandung? Itu sangatlah mustahil. Jadi Gulf meminta Mild untuk tidak mengantarkan makanan lagi ke kantor agensi dan berhenti menjemputnya setiap ia pulang kerja.
Melihat Mild yang sudah dua hari ini tidak lagi mengantarkan makanan pada istrinya membuat Mew curiga. Mereka tidak sedang bertengkar lalu mengapa Gulf menolak makanan dari Mew?
"Mild... Mengapa kau tak pergi ke kantor agensi istriku hari ini?" tanya Mew pada asistennya Mild.
"Maaf tuan, tapi tuan Gulf sendiri yang menyuruhku untuk tidak mengantarkan makanan lagi padanya. Tuan Gulf juga menyuruhku untuk berhenti menjemput dan mengantarnya setiap hari tuan," jawab Mild.
Karena merasa ada yang aneh dengan istrinya, Mew memutuskan untuk datang ke kantor agensi Gulf siang ini.
Kantor agensi istrinya terlihat begitu lenggang karna ia tiba di saat jam istirahat, Mew lalu bergegas menuju kafetaria. Ia melihat Gulf sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Sebuah piring berada di meja tempat duduknya dan segelas teh hangat juga ikut menemaninya. Mew masih memerhatikan istrinya itu dari luar kafetaria. Saat itu juga dia mendongak dan mendapati Mew yang berdiri di depan pintu kaca kafetaria. Dia tersenyum dan Mew melangkah masuk.
"Hai," sapa Gulf
"Hai," balas Mew yang langsung duduk di hadapannya "kau sibuk?" tanya Mew kemudian menaruh kantong plastik yang berisikan makanan untuk Gulf di mejanya.
Gulf menggeleng "Aku hanya sedang membalas chat dari Phi Bermb. Ada apa gerangan dirimu ke sini?" ucapnya setelah menyesap tehnya.
"Ada apa sebenarnya?" tanya Mew dan menyilangkan kedua tangannya di atas meja kafetaria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract ⚠🔞
Storie d'amoreGulf Kanawut Traipipattanapong dibuat frustasi oleh ibunya yang jatuh sakit untuk segera menikah. Di sisi lain Mew Suppasit Jongcheveevat harus mengakhiri masa lajangnya demi mendapatkan saham perusahaan keluarga sepenuhnya. Akankah keduanya menemuk...