getaway car | sunchaeng

[satu]

sang dewi malam bersinar penuh keheningan, cahayanya cukup terang untuk menyinari gulita bumi. dan di bawah gulita itu seorang gadis tengah mengendap-endap di dalam rumahnya sendiri.

ia mengorek seluruh isi laci di seluruh ruangan, namun tak dapat ditemukannya benda yang dicarinya. lavera, sang gadis, mengerang kesal. "sialan!" umpatnya berbisik.

namun sedetik kemudian raut amarah itu berubah dengan bibir yang melengkung ke atas. cepat-cepat vera memasukkan buku tabungan itu ke dalam tasnya.

sang gadis berusaha berlari keluar tanpa menimbulkan suara. ia membuka gerbang rumah dan masuk ke mobil. bukan mobilnya, ini mobil leonardo. hubungan mereka? tidak seru kalau diceritakan sekarang.

"lo lama banget sih!" ujar leo, pria yang duduk di bangku kemudi.

vera berdecak kesal sembari menaruh tasnya di bangku belakang. "ya coba aja lo yang di posisi gue."

pemuda itu mendegus pelan. "kita pergi sekarang."

leo menyalakan mobil, membawa porsche 911 itu melaju kencang menuju jalanan lenggang yang gelap gulita. penglihatan yang hanya bergantung pada cahaya rembulan.

namun nyatanya, itu semua sepadan dengan angin malam yang berhembus kencang dari arah pantai di kanan jalan. leo dengan baik hati membuka atap mobil agar vera dapat menikmati suasana.

vera berpindah posisi ke belakang, ia berdiri dan menaikkan tangan ke atas. gadis itu bersorak senang, menikmati dinginnya angin yang menusuk kulit.

leo tersenyum tipis, melihat vera melalui spion. sedang bersorak senang di belakang.

pria itu membenahi letak kaca. kini jadi lebih baik, ia dapat melihat wajah cantik gadisnya di bawah gulita remang-remang.

everything starts on a getaway car

—getaway car—

leonardo pradipta juvenal

lavera edina amarilis