[empat]

129 44 1
                                    

"ayo, gue anter pulang." leo berdiri di depan pintu kamar dengan pakaian santai yang lebih rapi.

vera yang kini sudah berganti baju dengan hoodie kebesaran dan celana pendek milik leo, menatap bingung sang sahabat. "ini masih jam 7 malem."

si pemuda bermata hitam kelam itu menatap tidak suka, menggeram pelan. "pulang sekarang, vera. gue mau pergi, lo ga boleh di sini sendirian."

vera meringis takut, ia tahu leo sedang menahan emosi. sebagai sahabat, ia menyadari perbedaan panggilan leo untuknya. biasanya leo akan memanggilnya lala, tapi kali ini ia memanggilnya vera. sudah jelas pria itu marah.

"ketemu erin?" tanya gadis itu sembari bangkit dan membereskan barang-barangnya, bersiap pulang.

leo mengangguk singkat. kini posisinya sudah berada di depan pintu utama. menunggu vera selesai membereskan barang-barangnya.

merasa bibirnya bergetar, vera menghela nafas singkat. erina livie claresta adalah kekasih leo sejak setahun yang lalu. dan jujur saja, ia merasa keberadaan erina seolah menyaingi dirinya. waktunya bersama leo selalu terpotong karena kencan mereka. vera benci itu.

"gue anter," ujar leo sambil membukakan pintu untuk vera.

"thanks, tapi ga usah. gue bisa pulang sendiri. enjoy your date."

vera tersenyum tipis sebelum berlalu dari pandangan varo, menjauh ke jalanan setapak yang gelap gulita.

the truth make the happiest smile turn into the sadest cry

getaway car—

getaway car | sunchaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang