9. .....Shiori

34 5 0
                                    

Alangkah baiknya, sebelum baca
Voment dulu😊, karna
Pencet bintang itu gratis..oke👌

Himawari POV
Kami pulang diantar oleh bā-san yang (name)-nii bantu tadi, padahal (name)-nii sudah menolak. Kadang aku bingung, hati (name)-nii itu terbuat dari apa sih? Karna kelembutan hatinya itu seperti malaikat menurutku:)))

Sesampainya di rumah aku memencet bel rumah yang ada disebelah pintu. Lalu keluarlah Kaa-sanku tercinta.

"Kaa-san, Nesi tertidur." Ucap (name)-nii yang sedang menggendong Nesi.
"Kalau begitu, bawa dia kekamar." Jawab kaa-san.

Saat (name)-nii beberapa langkah lagu memasuki pintu, (name)-nij berhenti dan mengucapkan terimakasih pada bā-san yang sudah ditolong (name)-nii.

"Wah! Shiori-chan!!!" Ucap kaa-san
"Harumi-chan!!" Ucap bā-san itu.

"Eh?/ nani?" Ucapku dan (name)-nii secara bersamaan.

"Bā-san mengenal kaa-san ku?" Tanya (name)-nii.

"Bā-san itu sahabatnya kaa-san mu lebih tepatnya." Jawab bā-san. Kami pun ber'oh'ria.

Kaa-san mempersilahkan shiori bā-san masuk, aku dan juga maid yang ada di belakangku pergi kedapur untuk menaruk belanjaan.

Sementara (name)-nii pergi kekamar Nesi untuk menidurkannya. Aku pun beranjak pergi untuk kekamar, belanjaan yang kubawa, biarlah para maid yang membereskannya.

Saat aku ingin pergi ketangga, aku melewati ruang tengah, dan sempat mendengar percakapan kaa-san dan bā-san.

"Anak-anakmu sangat mirip denganmu ya? Harumi?" Ucap bā-san.

"Hahaha, iyah, dan kadang mereka mewarisi sifat ayahnya." Ucap kaa-san diiringi tawa kecil.

Aku pun pergi kekamar, saat ingin kekamar, aku melihat (name)-nii yang sedang menutup pintu kamar Nesi secara perlahan. Mungkin takut membangunkan Nesi.

"Owh, Hima," ucap (name)-nii yang menyadari kehadiranku.

Aku hanya diam, lalu (name)-nii pergi, akupun menahannya.

"Eh-eh... (name)-nii mau kemana?" Tanya ku.

"Hmmmm...aku ingin kedapur, uuuh sudah lama aku tidak membuat kue." Ucap (name)-nii.

Mataku langsung berbinar-binar, rasanya sudah lama tidak membuat kue bersama (name)-nii.

"Wah!!! Aku mau bantu (name)-nii!!" Ucapku
Dan (name)-nii mengangguk sebagai jawaban.

Normal POV
Kau dan juga Himawari pergi menuju dapur, sesampainya didapur, kau langsung mengambil bahan dan alat untuk membuat kue.

Kau pun mulai memakai apron berwana (favoritecolour), dan  memasukkan satu persatu bahan dan mengaduknya, sementara Himawari, dia membuat krim untuk kuenya.

Lalu (name) memasukkan adonan yang dia buat ke dalam oven.

"(name)-nii, ini kenapa???" Himawari tiba-tiba bertanya.

Sontak kau pun menengok ke arahnya, alangkah terkejutnya. Saat menengok, dia melihat jari telunjuk Hima yang berada didepan hidungnya, bahkan menyentuhnya.

"Bwahahahahahhahahaha, (name)-nii tertipu...wleeek" Tawa Hima pun pecah.

"Owh...jadi kau mengerjai (name)-nii, ya?" Ucapmu.

Sementara yang ditanya masih sibuk sama kemenangannya. (name) yang serasa punya kesempatan langsung membalas kejahilan adiknya. Tapi (name) kali ini menyuapkan krim itu kemulut adiknya.

Himawari pun langsung bungkam, lalu dia menatap kakaknya.

"Iiiiih~(name)-nii~!!!" Ucap Hima sedikit keras

"Eyh eyh...kau yang memulainya, ya." Ucap kau

"Huuh..." ucap Himawari dan menggembungkan pipinya.

"Udah donk, jan ngambek. Yasudah, kalau kau ngambek, kuenya untukku saja." Ucap (name) sambil sedikit melirik adiknya.

"Hah?! Iyah, iyah. Jangan untuk (name)-nii saja donk!!! Kan aku juga ikut bantu." Ucap Hima

"Iya, iya. Aku bercanda."

Tiba-tiba datang lah seorang kaa-san dan juga bā-san yang (name) tolong tadi.

"Kalian sedang buat apa?" Tanya bā-san.

"Kue," jawab kau dan Hima secara bersamaan.

"(name) memang suka membuat kue, dan Hima akan membantu kakaknya. Dan...biasanya akan ada yang membuat kacau disini," ucap kaa-sanmu sambil terkikik geli.

Kau dan Hima tau apa yang kaa-sanmu maksud, yup, biasanya ada adik kecil kalian yang ngeganggu kalian.

'Ting!'
(Anggap itu bunyi oven yang udah mateng:V)

"Nah, sudah matang~" ucapmu dan mengambil kue yang baru matang, tentunya tidak pakai tangan kosong.

Sementara di rumah Akashi...

Akashi sedang bingung, kemana kaa-samanya? Itu karena kaa-sannya sudah berjanji tidak lama-lama.

Dia mencoba menghubungi kaa-sannya tapi hp yang dipakai kaa-sannya tidak aktif. Pikiran-pikiran negatif pun mulai bermunculan di pikiran Akashi.

Back to (name)....

(name) dan juga yang lainnya sedang menikmati kue buatannya. Shiori pun terkagum-kagum dengan keahlian (name).

Mereka bersenda gurau bersama. Lalu Shiori pun pamit karna tidak bisa belama-lama, (name) membekalkan beberapa potong kue untuk Shiori bawa pulang. Shiori menerimanya dengan senang hati.

Sesampainya dirumah...

"Tadaima..." ucap shiori, dan langsung mendapat atensi dari Akashi.

"Okaeri...kaa-sama, kemana saja? Ya ampun aku sangat mengkhawatirkan kaa-sama." Ucap akashi dan langsung mendekat kearah kaa-samanya.

"Eh? Gomenne, sei-chan. Tadi kaa-sama bertemu dengan anak dari sahabat kaa-san. Gomenne sei-chan." Jelas Shiori sambil mengelus pucuk kepala anaknya dan menuju ke dapur.

"Dan kau bisa menebak, bahwa anak dari teman kaa-sama itu pintar masak." Ucap Shiori.

Sementara akashi hanya mangut-mangut gak jelas:V,
Lalu Shiori meletakkan kue yang kau beri tadi diatas piring.

"Entah kenapa, kaa-sama merasa kalung yanh dipakai anak dari tema kaa-sama itu seperti kalung milik Erika-chan," ucap Shiori tiba-tiba.

Dan itu membuat akashi yang sedang minum pun tersedak.

"Uhuk..uhuk.."
"Eh?! Makanya kalau minum itu pelan-pelan!" Ucap Shiori yang khawatir.

"Heheheh, gomen, Kaa-sama." Ucap akashi.

Yah, sepertinya akashi harus memecahkan misteri ini.

Bersambung.

_____________________________________________________

Minna!!!!...

Okeh..author kambek:V
Jadi ginih...

Ehhhhh...gk jadi....

Udh ah, jan lupa ya...

Voment minna~
Karena..voment itu gratisss..

Okk..
Bye..
Assalamualaikum🖑
Jaa~
_________________________________________

Love Story With Akashi Sei {Akashi×Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang