Love Story With Akashi Sei {Akashi×Reader}

>18. Hiroomi (surname)<

Jangan lupa Voment ya,
minna-san, Arigatou Gozaimasta.
(ㆁᴗㆁ✿)

Your POV
Aku baru saja selesai mandi, setelah memakai bajuku aku kembali merebahkan tubuhku di kasur ku yang nyaman itu.

Hah~ rasanya sangat membosankan, aku pun bangkit dan mencoba mencari sesuatu agar aku tidak merasa bosan.

Oh ya, hari ini aku libur. Makanya aku di rumah saja, dan karena itu aku bosan.

Hm, mungkin kalau tadi pagi Hima tidak mengganggu-ku, mungkin sekarang aku masih tertidur.

𝘞𝘦𝘭𝘭, aku itu tipe orang yang kalau tidurku sudah diganggu tidak bisa tidur lagi.

Karena aku tidak ada kerjaan, jadinya aku memutuskan untuk mencari flashdisk yang aku isi dengan berbagai macam anime.

Tapi hasilnya nihil, aku malah mendapatkan sebuah buku, covernya sederhana tapi elegan.

Penasaran.

Aku pun membuka buku itu, dan saat ku lihat, itu adalah sebuah album foto. Lebih tepatnya foto² ku dengan nii-chan, ada beberapa foto yang mengabadikan Hiroo-nii, aku, Hima, Tou-chan dan Kaa-chan yang sedang mengandung.

Aku terus membuka halaman demi halaman. Sampai tiba-tiba aku menemukan sepucuk surat yang bertuliskan,

'Untuk Adikku (name)'

Karena penasaran, aku membuka surat yang aku yakini itu adalah pemberian dari Hiroo-nii.

********
Author POV
Hari ini cerah, tapi itu tidak mengusik seorang gadis bersurai (HairColour) yang berada di kamarnya. Matanya memerah, hidungnya pun demikian.

Menangis dan terus menangis, itu lah yang dilakukan (name) hari ini. Sembari terus memanggil nama kakaknya yang sudah tiada.

"Hiroo-nii chan"

Itu lah yang selalu (name) sebutkan.

Ya, itu karena (name) yang membaca surat dari kakaknya. Ia tau, bahwa dirinya merindukan kakaknya. Dengan perasaan bercampur aduk, (name) pun membaca surat dari kakaknya.

Yah, tapi akhirnya seperti ini.

𝕀𝕤𝕚 𝕊𝕦𝕣𝕒𝕥 𝕕𝕒𝕣𝕚 ℍ𝕚𝕣𝕠𝕠𝕞𝕚.

Hai (name), semoga kau baik-baik saja ya, kuharap kau, dan keluarga kita bahagia dan dalam keadaan sehat.

Maaf,

Karena aku meninggalkanmu terlalu cepat, aku menyayangi kalian, tapi,

Ini sudah saatnya aku pergi (name).

Aku ingin sekali melihat menggapai cita-cita dan impianmu, aku ingin melihat adik kita yang sebentar lagi lahir itu.

Rasanya aneh membuat surat ini untukmu, hahahah.

(Name), aku tau kau pasti akan merindukanku. Begitu juga dengan yang lainnya, tolong sampaikan Terima kasihku pada Tou-chan dan Kaa-chan karena telah sepenuh hati merawatku dan mendidikku.

Aku minta maaf jika aku pernah berbuat kesalahan.

(Name), jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri, aku tau. Kau pasti menyalahkan dirimu kan atas kepergianku?

(Name) dengarkan aku baik-baik. Ini semua adalah takdir, ini semua sudah tugas seorang kakak yang menjaga adiknya, jangan menangis ya, aku selalu mengawasimu.

Tolong sampaikan ini pada Hima ya, bilang padanya bahwa aku merindukannya, aku selalu merindukannya.

Aku menyayangi kalian semua.

Salam hangat, Hiroomi (surname).
𝕊𝕖𝕝𝕖𝕤𝕒𝕚.

Itu lah isi suratnya.

“Maaf Hiroo-nii, aku masih saja suka menangis, ” ucap (name) sembari menatap sendu ke arah secarik kertas itu.

Hari pun berlalu, hari ini kembali memasuki senin. (Name) bangun lebih awal seperti biasanya.

Mandi, sarapan, lalu bergegas pergi ke sekolah. Kali ini (name) berangkat sendiri, tanpa (Bf/n) dan juga Keirin.

Gerbang sekolah sudah terbuka, itu artinya bukan (name) saja yang datang pertama, yup, siapa lagi kalau bukan si pemilik mata heterochom, Akashi Seijurou.

Sebelum pergi ke kelasnya (name) mengganti sepatunya dengan uwabaki sekolah.

"Ya ampun, aku masih kepikiran tentang surat dari Hiroo-nii," itulah yang (name) pikirkan saat ini.

"Sudahlah (name)!!! Kau harus kuat!! Kau pasti bisa menghadapi cobaan ini! "

Ke kelasnya, (name) menaruh tasnya kemudian berjalan menyusuri lorong—dia ingin ke perpustakaan.
*

Sesampainya di perpustakaan,....

Akashi POV
Seperti biasa, aku datang lebih awal. Hari ini jadwal kami latihan pagi, sembari aku menunggu mereka, aku  memutuskan pergi ke perpustakaan.

Aku memilih beberapa buku, tidak lama, aku mendengar suara derap langkah kaki seseorang.

Yah, mungkin itu penjaga atau siapa lah itu.

***
"Nande? Kenapa aku tidak bisa menggapai buku itu?!!" Ucap seseorang sambil sedikit teriak.

Aku cukup mengenal suara itu—suara (name).

Dan....

'Brukhgg'

_______
Bersambung
_______________________________________________________
Gomen, minna....
Jarang up yak, tenang, author masih ngelanjuttin nih story koq
° ͜ʖ ͡ – ✧

Gomenne sekali lagi jarang up...
Maap yak klo chp ini pendek... Gomen gomen...
______________________________________