2. Again

77 9 0
                                    

Normal POV
   Keesokan paginya (name) dan juga adik pertamanya, Himawari pergi ke 'toko perlengkapan hewan peliharaan' tepatnya berada di tengah kota.

   (Name) yang sudah biasa pergi sendirian, dan himawari yang masih bergantung kepada fasilitas yang diberikan ayahnya. Walaupun begitu Himawari mulai membiasakan hidup mandiri seperti kakaknya.

   (Name) pergi bersama adiknya menggunakan kereta. Karena toko langganan (name) berada di tengah kota.

   Ya, kalay tidak pakai mobil sih.. (name) biasanya naik kereta.

   Setidaknya naik kereta bisa menghemat waktu.
.
.
.
  Sesampainya disana...
"Yosh! Kita tepat waktu. Tadi kita berangkat pukul.." ucap (name) mulai berpikir..

"Jam 7 kurang 15 menit (name)-nii." Ucap Himawari

"Yosh! Kau pintar, dan kita sampai 15 menit. Dari sini kita hanya perlu berjalan sekitar..10 menit." Jelas (name)

   Tiba-tiba Himawari menarik tangan (name)..

"Yosh, ayo (name)-nii!" Ucap Himawari

   Himawari menarik tangan (name) lalu berlari.
.
  
  Akashi yang sedang ada urusan di tengah kota melihat seseorang yang sedang berlari, lalu menenteng orang dibelakangnya.

   Karna berlari, Liontin yang biasanya (name) sembunyikan dibalik bajunya, keluar dari tempatnya dan mulai mengikut irama lari (name).

   Saat Himawari mulai mendekat le arah akashi, akashi menghindar.

   (Name) yang selalu sempat menyadari selalu berkata 'maaf, permisi'.

   Akashi yang sempat melihat Liontin (name), matanya membelalak kaget.

   Tentu saja Liontin yamg dulu diberikan kepada sahabatnya kini berada di leher (name).

'Liontin itu, liontinnya..apa mungkin dia? Firasatku tidak pernah salah. Aku  yakin dia orangnya.' Batin Akashi

   (Name) dan Himawari yang kira" sudah 5 meter jauhnya dari tempat akashi.

  (Name) memutus pegangan tangan Himawari secara paksa.

"Hosh..hosh..hosh..larimu..cepat..sekali Hima," ucap (name) sambil mengambil napas.

   Himawari yang melihat kakaknya kecapekan pun hanya cengir" tidak berdosa.

"Hehehehehhe..maaf ya (name)-nii,, habisnya aku terlalu bersemangat°3°." Ucap Hima.

"Hosh..hosh..kurasa kau harus ikut lomba lari, Hima." Saran (name), yang sudah kembali bernapas seperti biasa

"Hehehe..sedang kucoba (name)-nii." Balas Hima

  (Name) mengangguk. Mereka melanjutkan perjalanan mereka.

   Sesampainya disana (name) dan adiknya disambut hangat oleh pegawai" toko, wajar saja itu toko langganan (name).

  Sementara Akashi...

  Dia masih tidak percaya, dia kembali bertemu dengan gadis yang ia temui di taman.

  Dia juga tidak menyangka gadis yang ia temui di taman adalah orang yang menerima kalung dari erika.

   Tapi, akashi juga masih bertanya-tanya...

'Apa benar dia yang menerima kalung itu dari erika? Aku tidak mungkin salah...Liontin yang aku berikan kepada erika hanya dibuat khusus, tidak mungkin juga ada yang bisa menyamainya.' Batin akashi

   Selesai menyelesaikan urusannya, akashi pergi ke restoran yang biasa ia makan disana.

   Akashi tidak tau, kalau restoran tempat ia biasa makan, (name) juga ada disana.

Love Story With Akashi Sei {Akashi×Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang