Bab 2

799 109 10
                                    

"selamat siang, ada yang bisa saya bantu, oh asahi!" jaehyuk tersenyum tampan saat asahi ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"selamat siang, ada yang bisa saya bantu, oh asahi!" jaehyuk tersenyum tampan saat asahi ada di depannya.


"ice americano 1"


"wah aku tak menyangka kau suka kopi. apa kopi tidak terlalu pahit untukmu? kau tahu kopi tak baik untuk kesehatan, mau menggantinya dengan milkshake coklat?"


"bisakah aku segera mendapatkan PESANANKU!" asahi menatap jaehyuk tajam.


"tentu. satu americano ice untuk tuan asahi. tunggu sebentar ya"

setelah menunggu beberapa saat, jaehyuk kembali dengan segelas ice americano. "selamat menikmati."


"berapa total pembayarannya?"


"ini gratis. anggap saja ini tanda pertemanan kita."


"hah.. berhenti mengucapkan omong kosong. aku tak pernah ingin punya teman sepertimu. dan tidak akan pernah ingin!" asahi menaruh beberapa lembar kertas didepan meja kasir jaehyuk. lalu pergi menuju kursi dipojokan kafe.


"sial sekali hari ini aku. kenapa aku bisa bertemu dengannya terus terusan. apa dia pekerja part time disini. cih... jika hynsuk hyung tak menyuruhku menunggu dikafe ini, aku pasti sudah kabur dari tadi." asahi tak henti-hentinya menggerutu, betapa sialnya dia hari ini. tangannya dengan cepat mengetik pesan pada rekan kerjanya. berharap hyunsuk, orang yang ditunggunya segera datang.


"apa kau sedang menunggu seseorang?" jaehyuk muncul secara tiba-tiba dari balik tubuh asahi. membuat asahi terkejut bukan kepalang, dan refleks menjatuhkan ponsel yang ada ditangannya.


"sial. tak bisakah kau tak menggangguku!" asahi mengumpati jaehyuk.


"maaf" ujar jaehyuk ringan, tangannya hendak mengambil ponsel asahi sebelum asahi menghentikannya.


"jangan sentuh barangku. aku tak suka barangku disentuh oleh orang ASING!" asahi dengan cepat mengambil ponsel yang berada disamping kakinya. lalu memalingkan wajahnya, memandang sisi luar kafe. berusaha menghindari wajah bodoh di sampingnya.


"jangan mudah marah asahi. tak baik untuk kesehatan" tanpa meminta izin jaehyuk duduk dikursi dengan depan asahi.


"siapa yang kau tunggu asahi? temanmu, kekasihmu, atau saudaramu?" jaehyuk seperti tak pernah kehabisan pertanyaan. sambil menopang wajahnya dengan satu tangan, jaehyuk setia menunggu respon dari asahi.

IGNORE ME (jaesahi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang