tak ada yang peduli seberapa banyak topeng yang dipakai. karena bagi orang lain topeng terluarmu adalah sebuah fakta.
langsung dibaca aja. gak bisa buat sinopsis panjang-panjang.
jaehyuk&asahi
B×B
gak suka genre dan topik seperti ini silahkan menjau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
entah apa yang merasukiku, tiba-tiba pengen double up😂
BAB INI AKAN PENUH DENGAN NARASI TANPA DIALOG, SEKALIGUS PUSAT MASALAH DARI KISAH INI TERJADI. SELAMAT MENIKMATI
Flashback mode on (cerita berfokus pada orangtua jaehyuk a.k.a keluarga choi dan keluarga asahi a.k.a keluarga hamada)
Tinggal dilingkungan yang sama sejak kecil, membuat Hamada dan Choi seung hyun menjadi sahabat dekat. kemanapun choi seung hyun pergi, akan selalu ada hamada kecil yang mengikutinya. meski beda 2 tahun, hamada tak pernah memanggil seung hyun dengan sebutan hyung. karena baginya tetangganya itu adalah teman sekaligus sahabatnya.
Seung hyun sangat menggemari seni. jiwa seninya mengalir deras pada darahnya, namun saat suatu malam hamada muda meminta menemaninya untuk kuliah kedokteran, seung hyun akhirnya meninggalkan kegemarannya dalam berseni demi sang sahabat kecilnya. menemani sahabat kecilnya yang merengek tak mau berpisah selama masa kuliah.
Semua orang tahu betul siapa seung hyun dan hamada. dua ilmuan hebat dengan keahlian masing-masing. Seung hyun dengan otak cerdasnya yang selalu menemukan penemuan-penemuan hebat terbaru dan tak pernah terpikirkan sebelumnya sedangkan hamada seorang yang sangat kreatif dengan kemampuan merombak penelitian kuno menjadi lebih layak pakai untuk generasi modern. perpaduan antara kedua ilmuan ini memang tak bisa diragukan lagi. sejak mendedikasikan diri mereka menjadi peneliti setelah lulus kuliah, tak jarang profesor, rumah sakit hingga perwakilan kenegaraan menyewa mereka untuk membuat penelitian sesuai permintaan.
layaknya sepasang kembaran, seung hyun dan hamada menikahi partner kerja mereka dengan waktu yang berdekatan. bahkan seperti semesta mendukung persahabatan mereka, seunghyun dan hamada memiliki momongan di tahun yang sama meskipun berbeda bulan. choi jaehyuk, putra sulung keluarga choi lahir terlebih dahulu, disusul oleh hamada Asahi, putra tunggal keluarga Hamada. mereka hidup berdampingan dengan sangat rukun.
Namun, kelahiran putra kedua keluarga choi yang hanya berjarak 1,5 tahun dengan si sulung sepertinya menjadi awal perjuangan sebenarnya kehidupan mereka. sejak lahir, putra kedua keluarga choi mengidap cacat otak karena sang ibu terlalu memforsir tenaganya saat mengandung. Sejak saat itu, seung hyun berjanji untuk melakukan apapun demi kesembuhan putra bungsunya itu. termasuk memindahkan jaehyuk ke sebuah asrama penitipan bayi yang biasa didatangi para tenaga medis yang terlalu sibuk hingga tak sempat mengurus putranya agar bisa fokus pada sang bungsu.
meskipun memiliki cacat otak yang berdampak seringnya putra bungsu seung hyun pingsan dan tertidur secara tiba-tiba, fisik luar putranya bisa dikatakan normal. bahkan banyak dari orang awam tak percaya bahwa putra bungsu keluarga choi memiliki penyakit langkah seperti itu.
si sulung Jaehyuk tak pernah merasa bahwa keluarganya menelantarkannya sejak awal dia dikirim ke asrama, hal ini karena keluarganya adalah tipe keluarga yang harmonis. kedua orangtuanya akan menjenguknya setiap dua hari sekali sambil membawa adik manisnya. kedua orangtunya juga selalu memberinya pengertian mengenai alasan jaehyuk harus tinggal diasrama dan permasalahan kesehatan adiknya, sehingga jaehyuk menjadi pribadi yang lembut dan berpikiran terbuka. dia tak pernah merasa iri dan terasingkan, berbeda dengan Asahi, temannya yang bahkan tidak dia kenal dengan baik meskipun keluarga mereka dekat.
