"bagaimana pertunjukannya? bukankah tadi sangat menarik?" jaehyuk menghampiri asahi yang melamun didalam kamar tidur jaehyuk.
"hah...apa yang kau rencanakan selanjutnya jae?" asahi membenamkan kepalanya pada lututnya. entah mengapa dadanya kini sakit.
"entah" jaehyuk melangkahkan kakinya menjauhi asahi. menuju sofa yang terletak tak jauh dari ranjang asahi.
"kau lapar. aku akan memesankan apapun yang kau inginkan. anggap saja kita akan party." jaehyuk menatap asahi yang masih tak bergemih.
"aku tak lapar" asahi membaringkan tubuhnya tanpa memandang jaehyuk.
"kau marah padaku?"
Asahi tak menjawab pertanyaan jaehyuk. baginya pertanyaan jaehyuk hanyalah basa-basi atau bahkan ejekan karena jaehyuk berhasil membunuh ibunya dengan keji. bayang-bayang kematian sang ibu kembali mendatangi asahi. asahi menyaksikan setiap adegan pertemuan jaehyuk dan keluarganya. asahi tahu bahwa jaehyuk memiliki dendam pada keluarganya, namun dia tak menyangka bahwa sosok yang menculiknya sejak beberapa hari ini sangat-sangat kejam. meskipun jaehyuk tak terlibat langsung pada kekerasan ibunya, asahi yakin jaehyuklah yang membuat rencana tersebut. kini asahi bahkan juga sangat marah dengan yoshi.
Sudah hari ketujuh kematian ibunya, dan hari ketujuh pula asahi mogok makan. asahi menolak setiap makanan yang disediakan jaehyuk. jaehyuk bahkan harus memberikan suntikan suplemen makanan setiap asahi tertidur agar asahi tetap hidup. asahi pikir dirinya akan baik-baik saja saat dia kehilangan ibunya. namun, kini asahi yakin dia tak baik-baik saja. bagaimanapun juga ditetaplah darah daging keluarga hamada, meskipun asahi sempat kecewa adengan perbuatan keluarga, namun melihat dengan mata kepalanya sensiri detik-detik kematian ibunya menjadi malapeta bagi asahi. setiap asahi memejamkan mata, sosok ibunya selalu muncul dihadapannya seolah-olah ingin menyeret asahi pada jurang kematian bersamanya. asahi bahkan kini mulai berhalusinasi.
jaehyuk tak bodoh untuk mengetahui perubahan mental asahi. jaehyuk tak menyangka bahwa asahi berada pada keterpurukannya. jaehyuk pikir asahi akan biasa-biasa saja melihat kekejaman itu setelah perlakuan orangtua asahi yang jelas menyakiti hati asahi. jaehyuk bahkan tak jarang mendengar asahi berteriak histeris meminta bantuan seakan-akan dirinya dalam bahaya, padahal tak ada apapun yang terjadi. namun jaehyuk tetaplah jaehyuk, sosok yang sudah dipenuhi dendam dan kebencian. dia bahkan tak pernah menunjukkan rasa kasihannya pada sosok rapuh yang selalu berdiam diri dikamarnya itu. jaehyuk hanya menjaga asahi tetap hidup dengan berbagai suntikan suplemen makanan hingga penawar bagi obat uji coba keluarga asahi yang sudah menahun dikonsumsi asahi. jaehyuk menjaga asahi bukan karena belas kasih, jaehyuk hanya menjaga karena dia masih membutuhkan keberadaan asahi untuk rencana masa depannya.
"makanlah asahi. aku membawakan obat agar kau sedikit tenang" jaehyuk kembali mendatangi asahi.
"eomma..eomma datang jae" asahi kembali meracau.
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORE ME (jaesahi)
Fanfictiontak ada yang peduli seberapa banyak topeng yang dipakai. karena bagi orang lain topeng terluarmu adalah sebuah fakta. langsung dibaca aja. gak bisa buat sinopsis panjang-panjang. jaehyuk&asahi B×B gak suka genre dan topik seperti ini silahkan menjau...