JUNGKOOK melangkahkan kaki-kaki jenjangnya menuruni anak tangga dengan perlahan, Perhatian-nya teralihkan kepada seorang gadis yang sedang sibuk berkutat didapur.
Lagi-lagi pemandangan memuakkan itu harus menjadi asupan setiap hari untuknya, Jungkook hanya terdiam enggan menyapa atau mengobrol dengan gadis itu, Rasanya melihat wajah Minji saja sudah merusak mood baiknya. Minji itu seperti kesialan bagi Jungkook, Jadi jangan harap Jungkook mau melihat sebuah kesialan dipagi harinya.
Pria tampan itu akan lebih memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar, Yang akan langsung membawa dirinya memasuki sebuah lift yang akan mengantarnya langsung ke-basement gedung mewah tersebut, Untuk segera mengendarai mobilnya dan berangkat ke kantor.
Sedangkan Minji yang melihat Jungkook berjalan keluar dari dalam penthouse mereka tanpa mengatakan sepatah katapun kepadanya hanya bisa terdiam, Ia bahkan belum sempat untuk menawari pria itu untuk sarapan terlebih dahulu. Namun pria itu sudah beranjak pergi meninggalkan kediaman mereka, Apakah Jungkook tidak merasa lapar? Apa pria itu sarapan dikantor? Jujur saja, Minji sedikit khawatir.
Ia takut Jungkook tidak makan dengan baik dan akan jatuh sakit, Bodoh memang. Untuk apa ia mengkhawatirkan Jeon Jungkook yang selalu saja memperlakukan dirinya dengan buruk? Ugh, Dasar Song Minji bodoh.
Gadis itu melirik kearah pasakan yang sudah ia buat sejak pagi buta tadi, Sayangnya seperti biasa. Jungkook tidak pernah menyentuh hasil pasakan gadis itu.
Minji hanya menghela nafasnya dengan kasar, Ia menyimpan beberapa lauk diatas meja makan. Agar setidaknya, Jikalau nanti Jungkook merasa lapar dan ingin makan pria itu bisa memakan-nya nanti.
Sisa lebih dari lauk-nya ia simpan dan masukkan kedalam kotak bekal unuk dibawa kerumah sakit dimana Taeho dirawat, Gadis itu hari ini berniat untuk mengunjungi Taeho dan nenek dirumah sakit.
Sekaligus mengurus semua biaya rumah sakit yang belum lunas, Kebetulan Minji sudah mendapatkan gaji bulanan-nya lebih cepat. Dan dengan tambahan uang simpanan gadis itu, Setidaknya cukup untuk melunasi beberapa tagihan operasi dan obat-obatan Taeho kemarin.
Minji sempat mengobrol dengan sang dokter, Dan pria itu mengatakan bahwa kondisi Taeho sudah sangat membaik, Untung saja kanker dikepala Taeho tidak seganas itu. Setidaknya Taeho akan baik-baik saja, Karena sudah mendapatkan penanganan yang cukup handal dan hebat.
Minji bersyukur, Karena setidaknya anak kecil yang malang itu sudah kembali ceria. Dan mungkin jika tuhan berkehendak nanti ia akan secepatnya di-izinkan untuk keluar dari rumah sakit, Dan dapat kembali pergi kesekolah untuk bertemu atau sekedar bermain dengan teman-temannya seperti sedia kala.
Jujur saja Minji sangat merindukan sosok Taeho yang cerewet dan suka mengganggu dirinya saat sedang membantu nenek dikedai-nya, Seperti biasa yang suka bocah kecil itu lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EDURANCE ✔️
Romance[FULL CHAPTER & BONCHAP ONLY AVAILABLE DI VERSI E-BOOK] Jungkook sudah melakukan segala hal buruk agar sang istri menceraikan-nya, Namun mengapa gadis itu masih tetap saja bertahan?