29. I Can't Be Romantic, But I'll Try

6.8K 669 28
                                    

JUNGKOOK melirik kearah Minji yang kian tengah menatap kearah jendela disisi-nya dalam diam, "Aku saja yang keluar dan beli buah itu, Kau tunggulah disini." Ujar Jungkook memecah keheningan, Seraya melepas sabuk pengaman yang sebelumnya melekat ditubuhnya.

Pria tampan bersurai hitam itu bangkit sembari melangkahkan kaki-kaki jenjangnya keluar meninggalkan Minji yang kian tengah setia duduk dikursi penumpang, Dalam diam, menatap kesamping sana dengan kosong. Minji melirik kearah punggung Jungkook sekilas yang kian semakin jauh dari pandangannya

Gadis itu mengangkat wajahnya sejenak.

Apa yang Jungkook katakan saat itu benar? Apa dia benar-benar mencintai Minji?

Minji hanya bisa menutup kedua matanya, Gadis itu mengelus perutnya yang lagi-lagi terasa begitu mual. Lantas dengan tergesa-gesa Minji langsung melangkahkan kakinya keluar meninggalkan mobil Jungkook.

Gadis itu berlari kepinggir buangan air yang berada disana, Sembari melengkungkan punggungnya, Lalu memuntahkan semua isi perutnya, Lagi-lagi hanya cairan putih bening.

Minji menyeka mulutnya lalu kembali menegakkan tubuhnya, Gadis itu menatap kearah langit membiarkan angin malam menerpa kulit wajahnya. Ia masih mengelus perutnya, "Kau sangat rewel ya?" Tanya Minji pada perutnya, Jujur saja semenjak hamil ini Minji merasa sangat kewalahan. Tubuhnya menjadi begitu mudah kelelahan, Kepalanya bahkan kerap kali merasa pusing dan berdenyut, Perasaan hatinya pun tak luput suka berubah-ubah. Ah, Apa memang wajar merasa seperti ini saat tengah mengandung?

"Kau sedang apa diluar? Masuk kedalam. Disini dingin, Kau bisa sakit." Ujar pria itu dengan barinton berat-nya, Reflek Minji menoleh dan menatap kearah Jungkook yang kian tengah melangkahkan kaki-kaki jenjangnta mendekat kearah gadis itu.

Dapat Minji lihat bahwa pria itu menggenggam sebuah kantung belanja yang Minji yakini berisi strawberry pesanan-nya, Dengan cepat gadis itu meraih kantung belanja yang Jungkook bawa dan membukanya.

Setelah membukanya, Minji langsung mengambil salah satu buah strawberry dan mulai memakan-nya dengan lahap, Seperti seorang anak kecil yang sedang memakan permen. Memang sebegitu senang dan lahapnya.

Jungkook menatap kearah gadis dihadapan-nya dengan bingung, "Kau yakin kau tidak menyukai strawberry?" Tanya Jungkook sembari mengangkat salah satu alisnya keatas, Sedangkan yang ditanya hanya mengangguk sekilas. "Aku sangat membenci rasa asamnya." Jawab gadis itu dengan mulutnya yang terisi penuh oleh strawberry.

Lantas dahi Jungkook semakin menekuk, Bagaimana bisa Jungkook tidak bingung? Minji mengatakan bahwa dirinya sangat membenci dan tidak menyukai rasa asam strawberry, Namun mengapa gadis itu kini malah memakan-nya dengan sangat lahap seolah-olah itu adalah permen yang terasa begitu manis dan memabukkan.

"Pelan-pelan." Peringat Jungkook setelah melihat bagaimana cara istrinya makan, Jungkook mengangkat tangan kanannya sembari mendekatkan jemarinya kesudut bibir sang istri. Pria tampan bersurai hitam legam itu menyeka sisa-sisa strawberry yang tertinggal di sudut bibir Minji menggunakan ibu jarinya, Setalah itu Jungkook mengarahkan netranya lurus menatap kearah Minji tepat dimanik matanya.

Perasaan apa ini? Sejak kapan Jungkook mulai merasa tersipu saat menatap manik mata sendu milik istrinya itu? Sejak kapan hatinya berdebar tidak karuan seperti sekarang? Jungkook menjauhkan tangan-nya dari wajah Minji, Pria itu kembali memasukan kedua tangan-nya kedalam saku celana-nya seraya berbalik dan berjalan kembali kearah mobilnya.

EDURANCE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang