Part 7 : About Me

31 2 0
                                    

#Rayhana pov

Rayhana El Rahma, sebuah nama indah yang telah Ayah berikan padaku, harapan tak kasat mata terselip di dalam nama ini.

Meski Sang pemberi nama telah tiada, namun namanya akan selalu ada dalam setiap lantunan do'aku. Kukira, hanya akan ada ibu dan aku, ternyata tidak.


Aku seorang anak tunggal, mencoba berdampingan dengan para saudara tiri, di lingkungan keluarga yang kusayangi seperti saudara kandungku sendiri.

Setelah kehilangan ayah, enam bulan kemudian ibu menikah lagi dengan seorang duda yang ditinggal pergi oleh istrinya, dengan seorang anak laki-laki yang berumur 5 tahun lebih tua dibandingkan aku. Dan anak perempuan berumur 2 tahun di bawahku.

Beruntungnya, aku mendapatkan ayah tiri yang bertanggung jawab membimbing dan menafkahi kami semua. Adikku perlu bersekolah dan punya kebutuhan yang bermacam-macam.

Meski kakakku juga sudah bekerja dan membantu ayah untuk mencari nafkah, namun itu semua belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami,. Karena ia pun sudah berkeluarga, dan berkewajiban untuk menafkahi keluarga kecilnya.

Tekad untuk belajar di pesantren tak akan pernah pupus dari hidupku. Meski sudah lulus SMA, aku merasa ilmu agamaku masih setaraf dengan anak SMP.

Selalu berharap akan curahan ilmu dari para ulama' dan waliyullah selalu kudambakan sepanjang waktu.

Diriku yang bertekad kuat hendak melanjutkan studi di pesantren seringkali terhalang oleh keadaan dan kondisi ekonomi keluarga yang sedang tidak baik.

Entah mengapa, karena keinginanku untuk mondok begitu besar. Intinya aku ingin memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. "Barangkali dapet jodoh di sana kan, bonus!" Pikirku.

"Husssss..
Jogo atimu, toto niatmu, ra usah neko-neko" kata author.

"Hehehe.. maap thor, biasalah! Lagi halu, nih!" Jawabku.

Maaf ya gaes..
Iklan numpang lewat bentar🤭🤣
________

""Okelah ... Lanjuuuuut,"

🌻

Sebuah takdir yang indah, dapat dekat dengan ulama' serta mendapat curahan barokahnya.

Tak pernah terpikir olehku, impianku menjadi nyata. Terdampar di sebuah alam dimana terdapat para calon penghuni surga. Semoga dengan ini, aku bisa lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Ternyata, menjadi seorang penjaga gawang pesantren yang mengetahui seluk-beluk pesantren bukanlah hal yang mudah.

Dunia adalah ladang akhirat..
Apa yang kita peroleh ialah sebagaimana yang kita tanam..

🌻


Kumandang adzan belum terdengar, tetapi langkah ini terasa dituntun untuk menuju serambi masjid lebih awal..
Ingin hati ini mengikuti kajian qabliyah subuh di sana...

Abah Mustofa sedang menjelaskan bab keutamaan niat. Dalam melakukan segala sesuatu, yang harus kita utamakan pertama adalah niat.

Seperti hadist berikut :

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

Yang artinya..

Dari Amirul Mu'minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

Niatku mungkin masih goyah dalam hal apapun, apalagi ketika menuntut ilmu, menata niat ialah pokok penting yang harus dievaluasi setiap waktu.

Saat diri berniat hanya mencari kebahagiaan dunia, maka pondok pesantren bukanlah tempat yang tepat untuk mencarinya. Karena disinilah, tempat yang dapat tercetak generasi muda yang berakhlak, brilian, beriman, dan berkebangsaan. Dengan bimbingan dari para Kiai dan Ulama'yang mumpuni dalam bidangnya.

Sebening Cinta Rayhana (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang