Pagi hari adalah waktu yang amat disukai oleh pemuda bernama Argus Abercio namun pagi ini terasa sangat hambar. Ah, salah. Pagi ini terasa amat sulit.
Senyum yang selalu pemuda itu tampilkan kini menghilang entah kemana. Penyebabnya adalah seorang gadis dengan rambut bergelombang yang tengah bergelayut manja pada lengan kanannya, membuatnya pegal.
"Tidak bisakah kau melepaskan peganganmu?!" bentak Argus, membuat gadis itu terlonjak kaget namun sekejap kemudian tersenyum kecil.
"Kenapa kau marah, Argus? Aku kan tunanganmu. Kau seharusnya senang karena aku mau pindah ke sekolah yang ...." Gadis itu menggantungkan ucapanya dan menatap sekeliling ada sekolah. "Kumuh dan rendahan ini. Lagipula, kenapa kau tidak mau pindah ke sekolah ayahku saja, Argus? Disana kau bisa mendapatkan perlakuan istimewa karena kau adalah tunanganku."
Argus mendecih kesal. Dalam satu kali sentakan dia melepaskan pegangan gadis itu. "Terserah apa katamu, Zio. Aku tidak peduli. Dan mohon diingat, Nona Zio Ling Zhi. Aku tidak pernah menyetujui perjodohan kita. Camkan itu baik-baik," ketusnya. Setelahnya Argus melangkah pergi dari sana.
Semua bermula dari dua hari yang lalu. Saat itu, orangtuanya mengajaknya untuk bertemu dengan kolega bisnis mereka. Argus menurut saja. Toh, hanya bertemu dan makan malam. Bukan hal besar. Namun ternyata acara makan malam itu juga merangkap sebagai sesi peresmian bahwa dia dijodohkan dengan putri tunggal kolega bisnis orangtuanya. Argus jelas menolak namun dia tidak bisa membantah perkataan ibunya, dia belum mau jadi anak durhaka.
Karena dirinya menolak untuk pindah ke sekolah milik ayah Zio Ling Zhi, gadis itulah yang mengikutinya kemari. Padahal kemarin dia berharap bisa melepaskan stress barang sejenak dengan cara mengajak Althea jalan-jalan. Siapa sangka dia justru drop di tengah acara. Memalukan, dia pasti tampak lemah di mata Althea. Gadis itu bahkan tidak menungguinya hingga sadar, hanya menitipkan sebuah pesan permintaan maaf.
Langkah kaki Argus terhenti saat dia melihat sosok seorang gadis yang menjadi beban pikirannya semenjak semalam tengah bersandar di tepi balkon kelas. Dengan langkah cepat Argus mendekatinya, tidak peduli pada Zio yang berteriak memanggilnya.
"Althea-" ucapan Argus tercekat saat dia melihat tatapan dingin dari Althea.
Althea memandang ke arah sosok gadis yang kini bergelayut manja pada Argus, membuatnya muak.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, dia melangkah pergi.
"Althea, tunggu!" seru Argus sambil mengejar Althea.
Wajah sebal dan benci tercetak jelas di wajah Zio.
Siapa gadis itu? Kenapa Argus langsung berlari menyusulnya? batin Zio diliputi amarah
Sementara itu, Argus baru saja berhasil mencekal tangan Althea kala gadis itu hampir masuk ke toilet wanita.
"Althea, dengerin aku dulu!" pinta Argus dengan napas terengah.
Althea memandangnya dingin. "Apa?" tanyanya datar.
"Kamu kenapa gak nungguin aku di klinik kesehatan kemarin? Aku minta maaf deh. Karena aku, acara jalan-jalan kita jadi batal. Kamu marah gara-gara itu kan?"
Althea menatap wajah Argus yang diliputi kecemasan. Wajah pemuda itu juga lebih pucat dari biasanya. Ingin rasanya Althea menanyakan apa yang terjadi padanya, apakah pemuda itu membutuhkan bantuannya namun semua ungkapan itu harus dia tahan dalam hati kala teringat akan sosok gadis yang begitu manja pada Argus.
"Siapa?" tanya Althea datar.
"Apanya?" tanya Argus yang tidak paham.
"Siapa gadis yang tadi bersamamu?"
Argus diam, dia tidak tahu harus menjawab apa.
"Al ...."
Althea tersenyum kecut. "aku tanya, dia siapa kamu, Argus? Tenang, aku cuman penasaran kok," ucapnya lantas tertawa kecil.
Entah kenapa Argus tidak menyukai tawanya kali ini, seakan sangat terpaksa.
"Jadi dia itu siapa kamu? Adik kembar? Saudara? Sepupu jauh? Teman? Pacar? Atau jangan-jangan, dia tunangan kamu?"
Deg. Jantung Argus berdetak jauh lebih keras saat mendengar jawaban yang terakhir, raut wajah pemuda itu kian bertambah gugup.
Althea terkekeh. "Jadi, dia benar-benar tunangan kamu?"
Argus tidak menjawab. Toh, itu juga tidak perlu. Althea sudah mendapatkan jawabannya.
Tanpa berkata sepatah katapun, Althea pergi dari sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Altheargus ( On Going )
RomanceAlthea? Mereka bilang nama itu artinya adalah penyembuh. Itu benar, aku bisa menyembuhkan segala macam luka dan trauma tapi .... Aku bersumpah akan pergi apapun yang terjadi -Althea Vironika Warning! Plagiat dilarang kemari! Jangan membawa benda ta...