Bab 13 (Mengenal Annora)

22K 4.7K 498
                                    

Akhirnyaaa... setelah kerempongan kemaren laporan penjualan venom, terus ngurusin Anak yang ngebet pengen punya Yutub, kini saya bisa kembali lanjutin ngehalu lagi, hahhahahha Btw, Multimedia di atas adalah Youtube Channel milik anakku.... sekalian aku promoin di sini mana tau ada yang mau nonton kan lumayan,, hehehhehee  Selamat membacaaa... muwaahhhh... jangan baperrr...


Bab 13

-Mengenal Annora-

Gavin baru saja selesai memasak makan siang untuk dirinya dan juga Annora. Lalu dirinya kembali menuju ke tempat dimana Annora tertidur pulas. Saat Gavin kembali sampai di ruangan tersebut, dia masih melihat perempuan itu tertidur. Apa Annora kelelahan?

Gavin mendekat, mengamati Annora sekali lagi. Dia ingin membangunkan Annora, tapi hati kecilnya merasa ingin lebih lama mengamati perempuan itu. Akhirnya Gavin semakin mendekat, hingga kini dirinya sudah berlutut tepat di hadapan Annora.

Diamatinya wajah perempuan di hadapannya itu. Sangat cantik, meski tanpa riasan sedikitpun. Gavin pernah bertemu atau bisa dibilang sering bertemu dengan perempuan-perempuan cantik dan seksi. Ketika dia menemani Sang Pangeran berkunjung ke negara atau kerajaan lain, dia pun sering bertemu dengan putri-putri yang cantik. Tapi kecantikan mereka seakan tak bisa menyentuh hati Gavin, tak bisa menggetarkan hatinya. Dan dengan Annora, Gavin merasakan hal yang berbeda.

Jantungnya berdebar kencang ketika melihat bagaimana polosnya perempuan ini. Kecantikannya tak membuat Gavin bosan untuk mengamatinya. Gavin bahkan seakan tak ingin mengalihkan pandangannya ke arah lain jika dirinya sudah melihat bagaimana cantiknya Annora.

Jemari Gavin dengan spontan terulur, mengusap lembut pipi Annora. Sangat halus dan lembut. Gavin seakan tak ingin berhenti menyentuhnya.

"Bangun..." bisiknya dengan lembut nyaris tak terdengar. Gavin masih tak rela mengakhiri kesenangannya dalam mengamati diri Annora.

"Hei... bangun." Bisiknya lagi dengan begitu lembut.

Annora yang berada di ambang mimpinya, merasakan kelembutan yang berada di permukaan pipinya. Diapun mendengar seseorang berbisik padanya dengan lembut. Apa Gavin yang membangunkannya? Sepertinya tak mungkin.

Annora akhirnya membuka matanya sedikit demi sedikit saat merasakan tubuhnya digoncang lembut oleh seseorang. Ketika dia membuka matanya, dia sudah mendapati Gavin yang begitu dekat dengannya, dan pria itu kini sedang menatapnya dengan tatapan mata berkabut.

Annora jelas tahu apa artinya tatapan mata itu. Gavin sedang menginginkannya, seperti malam itu dan malam-malam setelahnya.

"Ehh, maaf. Aku jadi ketiduran." Annora terduduk dan mencoba membenarkan penampilannya.

"Kau terlihat sangat lelah."

Annora menunduk "Aku tidak tahu, tapi akhir-akhir ini, aku memang suka tidur." Pipi Annora memerah karena malu mengakui hal itu.

"Mungkin ada hubungnnya dengan kehamilanmu." Ucap Gavin dengan spontan sembari melirik pertut Annora yang masih rata.

"Iya. Mungkin." Annora hanya memilih setuju dengan apa yang diucapkan Gavin.

"Bangunlah. Dan ayo kita makan siang." Ajak Gavin.

"Aku belum masak."

"Aku sudah memasak."

Annora menatap Gavin penuh tanya. Hal itu membuat Gavin sedikit tersenyum miring.

"Aku biasa hidup mandiri sejak sebelum punya istri. Sekarang, istriku sedang sakit, jadi bukan masalah besar untuk melayani diriku sendiri dan juga dia."

The Bodyguard's Virgin GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang