(Sudah di hapus yaa... Ebook bisa dibeli di google playbook, buku Cetak bisa dibeli di Shopee atau Tokopedia : Arieffka Media Book Store)
Gavin Exander adalah seorang kepala keamanan di sebuah kerajaan modern. Dia berhati dingin tak tersentuh, karen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bab 1
–Tak saling kenal-
Annora sedang membantu menata rambut Putri Audrey, saat tiba-tiba Sang puteri bertanya padanya.
"Ada yang kau pikirkan, Ann? Akhir-akhir ini kau tampak berbeda." ucap Audrey tanpa bisa dicegah. Audrey memang cukup kenal dekat dengan Annora. Gadis cantik dan sangat ceria. Tapi akhir-akhir ini Annora tak lagi menampakan keceriaannya. Hal itu membuat Audrey khawatir.
"Ahh, mungkin perasaan Putri saja." Annora menjawab dengan lembut tak lupa menyunggingkan senyuman manisnya.
"Tidak. Kau memang tampak berbeda." Annora tampak tak ingin membahasnya dan dia hanya bisa menyunggingkan senyumannya. Audrey menghela napas panjang. "Baiklah, tapi bisakah siang ini kau menemaniku?"
"Kemana, Putri?"
"Aku ingin makan siang bersama Axel, dan aku mau kau menemaniku." Ucapan Audrey membuat Annora sempat tertegun. Jika Audrey makan siang bersama dengan Axel, tentunya dia akan bertemu kembali dengan sosok itu, sosok yang saat ini cukup dibencinya, Gavin Exander.
Sudah sebulan lamanya setelah malam itu. Malam dimana kesuciannya direnggut dnegan paksa oleh seorang Gavin. Annora bukannya tak kenal siapa Gavin. Semua orang yang tinggal di dalam benteng istana ini tentu tahu siapa Gavin Exander.
Pengawal super tampan dan dingin yang menjadi tangan kanan dan orang kepercayaan Sang Pangeran. Annora bahkan sempat mengagumi sosok Gavin. Bukan hanya dirinya, tapi juga kebanyakan pelayan lain. Tapi nyatanya sosok Gavin tak sekalipun mengindahkan mereka. Bahkan bisa dibilang, pria itu dengan arogannya tak pernah seklaipun menoleh ke arah mereka. Sebagai buktinya, Gavin bahkan tidak mengenali bahwa dirinya adalah pelayan Putri Audrey yang saat ini sudah menjadi istri Pangeran Axel.
Setelah kejadian malam dan pagi itu, Annora mulai menutup dirinya. Dia seperti sudah kehilangan semangat hidupnya. Diperkosa, dan juga diperlakukan dengan tak baik pagi itu membuatnya semakin terpuruk dan merasa tak percaya diri.
Gavin tak ingin dia menceritakan kejadian malam itu pada siapapun. Karena Annora tahu, siapa dirinya. Dia hanya seorang pelayan rendahan yang masuk istana ini karena dipungut dari sebuah panti asuhan. Meski teman-temannya bilang bahwa dia memiliki raut wajah yang cantik, tapi Annora tak merasa begitu. Annora memiliki tubuh mungil, dan kurus, yang tentunya tak akan cocok jika disandingkan dengan tubuh tegap dan kekar seorang Gavin Exander. Karena itulah, Annora tak ingin berharap dan bermimpi terlalu jauh.
Malam itu adalah sebuah kesalahan, dia harus melupakannya seperti apa yang dikatakan Gavin pagi itu. Karena itulah, selama sebulan terakhir, saat dia menemani putri Audrey menghabiskan waktu bersama dengan Pangeran Axel di luar benteng, yang artinya dia akan bertemu kembali dengan sosok Gavin, Annora harus bersikap seolah-olah mereka tak saling kenal dan tak pernah terjadi apapun diantara mereka.
