what happened?!

246 29 22
                                    

"Yong.."

"Apa?"

"Lu nanti bawa mobil sendiri ya.. gw mau dijemput."

"Ok."

"Hahh.. jangan.. kak byulll, Hwasa masih mau hidup.." melas Hwasa.

"Wheein jugaaa.." Solar pun menatap Wheein dan Hwasa dengan tajam, yang membuat mereka bergidik ngeri.

"Iya.. yaudah kita.. sama kak sol.. aja.."

"Iyaa.. ha.. haha.."

"Yaudah.. duluan yaa.."

Moonbyul pun pamit kepada Da Hee dan ketiga saudaranya. Ia pun segera keluar dari rumahnya. Jin menyambut Moonbyul dengan senyumannya, hal itu membuat Moonbyul tersipu.

- Di kampus -

"Mau jalan-jalan dulu gak?" Ajak Moonbyul.

"Nanti telat.."

"Masih lama.. sekitar satu jam lagi.. yah yah.." Moonbyul pun memohon sambil beraegyo. Jin pun mencubit pipi Moonbyul gemas, lalu memeluknya dari belakang

"Eh.." karena merasakan hal aneh dari Jin, Moonbyul memaksa  melepaskan pelukannya, lalu menatapnya dengan bingung.

"Kenapa?" Tiba-tiba Jin memegang pinggang Moonbyul, lalu menatap Moonbyul dari kepala hingga ujung kaki.

"Ehh.. jin.."

"Ck.. ck.. gak bener nih, kita harus beli makan."

"Eh.. kenapa? gw gak laper kok."

"Ssshhtt.. lu itu kurus banget, ngomong-ngomong udah sarapan blom?"

"Belom." Moonbyul nyengir, lalu Jin langsung menarik tangan Moonbyul menuju kantin.

.
.
.
.

"Jim.. makan yok.." Jimin pun memegang tangan Solar.

"Yok.."

- Di kantin -

"Lu mau pesen apa?" Tanya Solar.

"Samain aja."

"Ntar ya.. gw aja aja yang pesen."

"Tap.." Solar pun menaruh telunjuknya di bibir Jimin, Jimin pun menahan nafasnya. Dengan girang Solar berjalan untuk memesan.

Tapi saat ia selesai memesan dan ingin kembali pada Jimin, wajahnya menjadi masam, karena ia melihat Jimin digerombolin sama cewek-cewek manja. Dengan emosi yang ditahan, Solar menghampiri mereka.

"Mohon maaf kakak-kakak, bisa gak ganggu Jimin nya?"

"Ihh.. emang kenapa??"

"Tau.. emang kamu pacarnya."

Solar pun langsung menarik tangan Jimin, hingga ia berdiri.

"Kakak pinter banget.. tebakannya benar.."

'Someone help mehh' melas Jimin dalam hatinya.

Mereka berdua pun pergi dari segerombolan Kakak-kakak itu. Setelah mereka sampai di tempat yang sepi.

"Soooll.. lu jangan marahh, gw gak ngapa-ngapain kok.. mereka aja yang nyamperin.." Jimin memasang wajah memelas sambil memegang tangan Solar. Solar pun menatap Jimin dengan tatapannya yang maut.

"Luuu.." Jimin pun hanya pasrah sambil menutup mata dan siap mendengar ocehan Solar, lalu Solar pun memegang kedua pipi Jimin.

"Lu.. kenapa ganteng banget sih.."

MMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang