JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMEN NYA.
TERIMAKASIH
-------------------------------------------------------
"Aku tidak akan memaafkan orang yang berani menyakiti sahabat ku"
.Rose.Rose mengantar Jisoo menuju ruang UKS dengan langkah cepat, khawatir melihat kondisi sahabatnya yang terluka. Siku Jisoo mengeluarkan darah segar akibat terjatuh dari tangga, dan meskipun ia tidak mengeluh, Rose bisa merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh sahabatnya itu.
Setibanya di pintu UKS, Rose mengetuk dengan lembut. "Permisi, ada orang di dalam?" tanyanya dengan suara cemas.
Namun tidak ada jawaban. Dengan sedikit ragu, Rose mencoba membuka pintu dan mendapati bahwa pintu itu tidak terkunci.
"Kamu tunggu di sini, aku akan mencari petugas UKS," kata Rose kepada Jisoo, memandu sahabatnya untuk duduk di atas matras yang tergeletak di sudut ruangan.
Jisoo mengangguk pelan, meskipun jelas terlihat bahwa ia kesulitan menahan rasa sakit. "Hati-hati, Rose," jawabnya dengan senyum lemah.
Rose meninggalkan Jisoo dan mulai mencari petugas UKS di seluruh sekolah. Ia pergi dari kelas ke kelas, bertanya kepada setiap murid apakah ada anggota PMR di kelas tersebut.
"Permisi, apakah ada anggota PMR di kelas ini? Teman saya terluka, butuh bantuan!" serunya dengan cemas.
Namun, di setiap kelas, jawaban yang ia terima selalu sama. Tidak ada yang dapat membantu. "Tidak ada," jawab para murid, serempak dan tanpa ada rasa khawatir.
Setelah bertanya di hampir semua kelas, Rose merasa frustasi. Semua yang ia temui tidak memberikan bantuan apapun. Ia hampir putus asa, namun tiba-tiba ia bertemu dengan Suzy, kakak kelasnya yang dulu pernah menjadi anggota PMR.
"Rose? Kenapa kamu keliling kelas waktu istirahat seperti ini?" tanya Suzy dengan tatapan bingung.
"Aku sedang cari petugas UKS, Kak. Teman saya terluka," jawab Rose, suaranya sedikit gemetar karena kecemasan.
Suzy mengangguk dengan pengertian. "Kalau begitu, biar aku yang bantu. Aku dulu anggota PMR."
"Benarkah, Kak? Terima kasih banyak!" kata Rose dengan ekspresi lega. Bersama Suzy, mereka bergegas menuju ruang UKS.
Ruang UKS
Jisoo duduk di matras, memegangi siku yang terluka. Luka itu memang tidak begitu dalam, namun cukup menyakitkan. Ia merasa canggung duduk di sana sendirian, sementara di luar, suara langkah kaki terdengar semakin jauh. Jisoo merasakan ada yang aneh, namun ia tidak tahu apa itu.
Tiba-tiba, dari ruang sebelah, muncul Tae, pacarnya. "Soya, kamu kenapa? Siku kamu berdarah," tanya Tae, wajahnya terlihat khawatir.
Jisoo sedikit terkejut, namun mencoba tersenyum. "Tadi aku terjatuh di tangga, tapi nggak apa-apa kok."
Tae berjalan mendekat dan tanpa sadar meletakkan tangannya di pundak Jisoo. "Hati-hati, ya. Aku nggak mau kamu terluka," ujarnya dengan nada lembut.
Jisoo sedikit merasa canggung dan segera melepaskan tangan Tae. "Aku baik-baik saja, Tae. Jangan khawatir."
Sebelum Tae sempat berkata lebih jauh, pintu ruang UKS terbuka, dan masuklah Rose bersama Suzy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Im Normal | Chanrose |
Novela JuvenilTerhubung dengan Don't Go. DON'T COPY MY STORY Warning 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Karya real hasil pemikiran ku sendiri, no ciplak ciplak. "Saat kau merasa rapuh datanglah padaku jika rasa sakitnya terlalu berat untuk ditanggung sendiri." ~...