Kamu datang dan pergi
Seenaknya.
Ini hati, bukan taman hiburan
Yang bisa kamu mainkan.
Devin segera berlari menuju kearah Fio yang tengah digiring oleh Alvaro. Cowok itu hanya diam, membiarkan Devin mengambil alih dari dirinya."Lo kemana aja Fi?!. Gue khawatir tau gak?!." Cemas Devin.
Fio hanya tersenyum tipis, melirik Alvaro sekilas. "Aku gpp Kak. Tadi, cuma duduk-duduk aja didepan."
Tatapan Devin beralih pada Alvaro. "Makasih ya Al udah nemuin Fio."
Alvaro hanya menganggukkan kepalanya, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan kerumunan itu. Kania yang menyadari itu mengikuti Alvaro, diiringi tatapan tak suka dari Fio.
Menyadari situasi, Dika, Dani, Lita dan Yola meninggalkan mereka berdua. Fio menundukkan kepalanya, mencoba menghindari tatapan tajam yang tengah diarahkan Devin padanya.
"Lo masih suka sama Alvaro Fi?." Tanya Devin.
Fio gelagapan sendiri, mengapa Devin tiba-tiba menanyainya dengan pertanyaan seperti itu?. Apa tindakannya benar-benar terbaca jelas oleh cowok itu?.
"E-emangnya kenapa Kak?." Tanya Fio takut-takut.
Devin mendaratkan kedua tangannya pada bahu Fio, membuat gadis itu mendongakkan kepalanya. Devin tersenyum tipis mengecup bibir gadis itu sekilas.
Fio yang kaget akan perlakuan itu diam membeku, baru pertama kali ini Fio lihat tingkah agresif dari seorang Devin. Setahu Fio, cowok itu akan bersikap sewajarnya saja.
"Fio, sekarang lo milik gue. Lihat dijari manis lo, ada cincin yang menjelaskan ikatan diantara kita. Gue mohon, lupain Alvaro." Ujar Devin dengan lembut.
Fio menatap manik mata Devin, tatapan cowok itu begitu tulus padanya. Apa yang telah ia lakukan?, apapun masa lalu itu ia harap melupakannya. Bukankah ia sudah berjanji akan melupakan Alvaro.
Hal apapun itu, Fio tak perlu tahu akan kejadian lima tahun yang lalu. Yang jelas, sekarang ia milik Devin. Sudah seharusnya ia menjaga perasaan cowok itu.
Fio menghambur pada pelukan Devin, kenangan akan kebaikan Devin padanya membuat Fio makin mengeratkan pelukannya. Devin tersenyum tipis, membalas pelukan Fio.
"Maafin aku Kak. Aku akan lupain Kak Varo."
🌿🌿🌿
Alvaro memejamkan matanya, sembari menduduki tubuh pada kursi di taman belakang Fila. Banyak yang ia fikirkan, masalah asmaranya kian menjadi rumit.
Jujur saja, tentu Alvaro tak bisa merelakan Fio pada Devin seutuhnya. Cinta yang datang karena proses sulit dilupakan. Hingga detik ini pun Alvaro tak menampik hal bahwa ia masih menyukai gadis itu.
"Gue tau lo gak tidur."
Ucapan itu membuat Alvaro membuka lebar matanya, ia memperbaiki posisi duduknya, menolehkan kepalanya singkat pada Devin. Ia tau Devin pasti akan membicarakan perihal Fio.
"Bukannya lo udah relain Fio buat gue?." Ujar Devin.
Alvaro tersenyum miring, lalu kembali menutup matanya. "Maksud lo apa?. Langsung aja keintinya."
"Lo tau Fio udah jadi milik gue. Dan seharusnya lo jauhin dia!. Akhir-akhir ini gue liat lo ngedekatin dia, gue diam karena gue anggap masih wajar."
"Tapi, kali ini lo kelewat batas Al." Lanjut Devin.
Alvaro terkekeh pelan, lalu menatap Devin tajam. Ia tau ada raut kecemasan pada sahabatnya itu. Cowok itu takut jika ia kembali merebut Fio, apa secinta itu Devin pada gadis itu?.
"Gue tau lo cinta sama dia udah lama. Dari masa SMA kan?. Boleh gue tebak?, lo mulai suka sama dia saat dia pura-pura jatuh dilapangan buat nyari perhatian gue." Ujar Alvaro.
Devin tersentak, cowok itu menampilkan raut wajah kagetnya. Dari mana cowok itu tau perihal hal itu?. Setahunya, ia hanya menyimpan sendiri mengenai perasaannya itu.
Benar, saat dilapangan Devin terus memperhatikan tingkah Fio yang terbilang cukup menonjol. Ia sesekali tertawa ketika menyaksikan raut wajah cemburu Fio ketika Alvaro bersama Filia.
Entah dari hal apa Devin mulai jatuh hati pada gadis itu. Melihat perjuangan Fio untuk memiliki Alvaro menjadi salah satu hal menarik bagi Devin. Dulu ia merelakan Fio untuk Alvaro karena ingin melihat gadis itu bahagia.
Namun kali ini berbeda, Alvaro dengan semena-menanya meninggalkan Fio selama lima tahun tanpa kabar. Sekarang gilirannya, ia akan mengambil alih untuk membuat Fio bahagia.
"Gue gak tau, gue gak bisa janji Vin. Maaf, kalau suatu hari nanti gue rebut Fio dari lo."
***
Mohon
Vote
And
Comment.Follow my akun wattpad ya
Mohon kerja samanya.