Lagi lagi aku dibuat bingung
Rasa aneh ini membuatku
Ingin memilikimu.
Fio, Lita, Yola dan Kania tengah menghabiskan waktu diruang tamu Fila. Tak banyak hal yang mereka lakukan, mereka hanya berbicara menceritakan pengalaman lucu dihidup mereka.Mengenai keberadaan anak laki-laki, mereka semua tengah keluar untuk membeli jagung bakar. Sebenarnya Alvaro sudah menolak, ia berfikir mengapa harus seramai ini hanya untuk membeli jagung bakar.
Tentu atas paksaan yang lainnya Alvaro mau pergi, membuat semua anak perempuan menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan leluasa. Sesekali menceritakan mengenai para lelaki.
"Gimana?, lo udah balikan lagi sama Kak Dika La?." Lita menuntut penjelasan.
Yola tersenyum tipis. "Kami gak balikan Ta. Kami memutuskan untuk berteman."
"Kamu masih suka sama Kak Dika La?." Kali ini Fio yang bertanya.
Yola terkekeh pelan. "Gue, masih suka. Tapi, setelah apa yang gue lakuin sama dia. Terlalu egois rasanya nuntut dia buat balikan lagi sama gue."
Lita menolehkan kepalanya, menatap Kania yang tengah menyimak pembicaraan mereka. "Lo gimana Kania?. Kenapa lo bisa suka sama Kak Al?."
Kania tersenyum malu-malu, membayangkan wajah Alvaro membuat wajahnya memerah. "Berawal dari sebuah pelukan."
Semuanya hanya diam, menyaksikan tingkah aneh Kania dengan diam. Tak halnya dengan Fio, menyaksikan bagaimana semangatnya Kania dalam bercerita membuatnya yakin akan itu.
"Eh, kata pemilik Fila ada pemadaman listrik sementara, cuma malam ini katanya." Tutur Yola tiba-tiba.
Lita berdecak kesal. "Ck. Emang ada apa sih?. Udah sewa mahal-mahal masak pakai mati lampu segala."
"Ada yang harus diperbaiki Ta." Perjelas Yola.
Fio melihat Kania sekilas, mengapa gadis itu menampilkan raut wajah cemas seperti itu?. Fio makin menatap aneh dikala melihat raut wajah pucat dari kania. Mengabaikan itu, ia perlahan bangkit dari posisinya.
"L-lo mau kemana Fio?." Tanya Kania tiba-tiba.
Fio menghentikan langkahnya, diikuti dengan Kania yang berjalan kearahnya. "Mau ambil lilin didapur Kania. Kan mau mati lampu."
"Biar aku aja." Paksa Kania.
Fio mengerutkan dahinya bingung. "Ga usah Kania, aku aja. Lagian, kamu keliatannya ga sehat gitu."
"Gpp kok, aku aja ya." Kania berlalu pergi begjtu saja.
Fio mengangkat bahunya acuh, menatap Lita dan Yola yang berjalan keluar. "Kalian mau kemana?."
"Ke depan, nungguin anak laki-laki bawa jagung bakar. Lama banget mereka." Tutur Lita.
"Aku ikut."
🌿🌿🌿
Bertepatan dengan mereka yang sudah keluar dari Fila, lampu mati seketika. Fio dan Yola terkekeh pelan, sementara Lita menyumpah serapahi pemilik Fila akan kejadian konyol ini.
Kedatangan para anak laki-laki mengambil alih fokus mereka, perlahan mereka berjalan mendekat. Tentu saja menunggu jagung bakar selama itu membuat mereka tak sabar.
"Kenapa gelap gini?." Tanya Dani.
Lita mengalihkan tatapannya. "Itu, ada pemadaman sementara."
"Kania mana?!."
Bentakan itu membuat semua perhatian teralihkan pada Alvaro. Fio yang melihat raut wajah khawatir dari Alvaro menjadi bingung sendiri. Kekhawatiran yang sama dengan yang pernah ditujukan Alvaro padanya.
"D-dia didapur Kak. Lagi ambil lilin?." Tutur Fio.
Alvaro terkejut bukan main. "Apa?!. Kalian tinggalin dia sendiri didalam?!. Anjing."
Alvaro seketika berlari kencang memasuki Fila, menabrak bahu Fio begitu saja. Fio yang menyadari itu diam membeku. Apa yang tadi benar-benar seorang Alvaro?.
Dilain tempat, Alvaro melihat Kania tengah meringkuk ketakutan didapur. Cowok itu membantu Kania bangun dari posisinya, menatap Kania dengan tatapan khawatirnya.
"Kenapa lo ke sini?. Kenapa ga ikut keluar sama yang lainnya?." Tanya Alvaro.
Kania menghambur pada pelukan Alvaro. "D-disuruh Fio ambil lilin Va."
Rahang Alvaro mengeras, tanpa banyak fikir ia menggendong Kania keluar dari Fila. Mereka yang menyaksikan hal itu hanya terdiam, tak bedanya dengan Fio gadis itu hanya menatap tak percaya.
"Kenapa lo suruh dia ambil lilin?!." Bentak Alvaro.
Devin yang tak terima kekasihnya dibentak ikut mengajukan pembicaraan, namun keinginannya itu terhenti dikala Fio menggenggam tangannya. Fio menatap Alvaro miris.
Mengapa Kania berbohong? Bukankah tadi gadis itu yang memaksa bahwa ia yang mengambil lilin?. Lantas, mengapa ia disalahkan dalam hal ini?. Apa tujuan Kania berbohong seperti itu?.
"Kalau terjadi apa-apa sama Kania. Lo berurusan sama gue Fio!."
***
Mohon
Vote
Dan
Comment.Follow my akun wattpad ya.
Mohon kerja samanya