THE SEVENTH LADY

Chapter 3

Sejak kejadian itu, hidup seorang Plan Rathavit tidak pernah lagi tenang. Ada banyak kejadian yang membuat dia berurai air mata. Mulai dari keisengan semata sampai ke yang hampir membuatnya celaka.

Anehnya ia selalu selamat dan seseorang pasti akan membantunya meski secara tak langsung dan ia tak pernah tahu siapa orangnya. Ia merasa memiliki malaikat pelindung. Oleh karena itu, ia tak pernah menyerah kalah. Ia tahu siapa dalang di balik semuanya. Dan ia tak sudi harus kalah pada seseorang yang jelas-jelas salah.

Permusuhan mereka berlangsung sampai kuliah. Takdir mereka selalu bersinggungan. Bahkan ketika mereka tak lagi berada di fakultas yang sama, gedung yang jauh berbeda, tetap saja ada banyak kejadian yang membuat mereka bertemu tak sengaja.

Seiring dengan berjalannya waktu, Mean tahu siapa Plan. Ia bisa dengan mudah menyuruh orang untuk menyelidikinya dan hasilnya adalah bahwa Plan hanya punya ibu dan tak pernah tahu siapa ayahnya.

Selain itu, sejalan dengan waktu, Mean melihat juga perkembangan Plan yang semakin hari semakin cantik dan menarik. Sebagai lelaki normal dan kelebihan hormon, ia merasa sangat tertantang.

Ini bukan dirinya saja. Naganya saja sejalan dengannya. Wanita manapun sudah tak membuatnya lagi bergairah. Bahkan beberapa dosen perempuan dan mahasiswi internasional yang sengaja mempersembahkan diri mereka kepadanya.

Setiap kali ia melakukannya dengan yang lain, kalau melihat wajahnya langsung, naga Mean langsung pundung, pasti langsung kembali tidur dan bersembunyi. Lain soal kalau mereka diminta memakai wig dengan gaya rambutnya dan pakaian seperti Plan, ia bisa  melakukannya.

Sikapnya semakin lama semakin aneh. Mean ini tsundere, suka tapi tak menunjukkan perasaannya. Yang ada malah makin menyiksa Plan dan membuatnya semakin membenci Mean.

Suatu hari, Mean mendapati Plan di toko buku tengah melihat-lihat majalah pengantin. Ia tampil dengan tatanan rambut baru dan di mata Mean, Rathavit semakin memukau.

Aura sensual dan binal tampak jelas terpancar di wajahnya. Mean semakin resah dan pikirannya semakin kacau. Ia mengikuti Plan sampai kondonya dan otaknya merencanakan sesuatu yang kotor dan menjijikkan.