Chapter 13

376 56 2
                                    

Ploy dan Mean semakin dekat dan mereka menjadi lebih akrab dan sering becerita tentag banyak hal. Ploy sering sekali menggoda Mean tentang Plan dan Mean selalu bisa menutupinya dengan rapat.

Suatu hari, seperti yang sudah diperkirakan, Pearl mengumpulkan semua anggota keluarga di aula utama. Yang tersisa hanyalah istri pertama, Ploy, dan isri ketujuh Plan beserta Por, Mean, Ken dan para pengacara serta staf lainnya.

Ada yang istimewa malam itu. Sebuah keluarga rekan bisnis Pearl datang dengan gadis yang bernama Neena. Ia adalah calon istri Mean. Dan seperti yang sudah diperkirakan Plan, ini akan terjadi tepat ketika Pearl selesai dengan masa tugasnya.

Malam itu pula, Plan sengaja memakai baju terbaiknya dan ia sudah siap bahwa malam itu adalah puncaknya Mean akan menerimanya atau akan menolaknya.

Malam itu pula, Plan sengaja memakai baju terbaiknya dan ia sudah siap bahwa malam itu adalah puncaknya Mean akan menerimanya atau akan menolaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia berdandan seperti putri dan sungguh siap dengan perannya. Mereka duduk di ruang makan dan menikmati makan malamnya dan setelah usai makan malam, sekali lagi Pearl memperkenalkan keluarga Neena dengan resmi dan kemudian menjelaskan tujuan mengundang keluarga mereka.

Tak ada yang kaget, kecuali Mean yang menatap Plan yang dengan tenang menikmati kudapan setelah makan malam. Mean berdiri dan ia hampir akan berkata sesuatu saat Ken dan Ploy dengan tegas memintanya duduk. Plan ikut menatapnya dengan pandangan yang menyuarakan hal sama dengan ibu dan ayahnya.

"Ada apa Mean?" ujar Pearl dari kursi kebesarannya.

"Ah, tidak ada, Nenek. Aku hanya ingin memperbaiki bajuku," ujar Mean sambil mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Baiklah," ujar Pearl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah," ujar Pearl.

Selanjutnya, Pearl berbicara tentang pertunangan dan pernikahan Neena dan Mean dan kemudian ia mengajukan pendapat kepada semuanya tentang pikiran dan keberatan mereka. Plan berdiri dan menatap Pearl dengan tegas.

"Aku keberatan atas pertunangan dan pernikahan mereka," sahut Plan dengan nada yang pasti.

"Eh? Siapa kau berani-beraninya mengeluarkan suara di sini. Aku tak meminta seseorang yang tak punya hak bicara untuk bicara. Hakmu hanya menikmati apapun yang disuguhkan anakku kepadamu. Kau tak boleh ikut campur urusan keluarga ini," jawab Pearl dengan sombong.

THE SEVENTH LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang