SALAHKAN HATIKU YANG TAK DAPAT MEMILIH DENGAN TEPAT.
KETIKA BIBIR INI BERKATA, "YA AKU TERIMA TUNANGANMU"
TAPI HATIKU BERTERIAK "TAPI AKU MENGINGINKAN DIA"
AKANKAH SOHYUN BAHAGIA DENGAN 2 HATI YANG DIMILIKINYA ?
START : 09 SEPTEMBER 2020
END :...
FLASHBACK 3 TAHUN LALU. THE ROYAL MELBOURNE HOSPITAL.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sohyun-ah. Bangun Nak. Apa yang terjadi?!? Paaa... Anak kita.... Pa.....", tangis Mama memenuhi koridor rumah sakit.
Tubuhku yang tidak sadarkan diri telah terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan penuh darah, para Perawat mendorong ranjangku dengan kecepatan penuh menuju ruang ICU.
"Please wait here. We have to operate Her right now", kata salah satu Perawat pada kedua orang tuaku yang sedang kalut menatap ruang ICU di hadapan mereka.
Jungkook Oppa berlari bersama Yoojung mendekati kedua orangtuaku yang masih gelisah dan Mama masih saja menangis tersedu-sedu.
Mama langsung memeluk Jungkook Oppa, "Kenapa bajumu penuh darah?? Darah siapa ini Jungkook-ah??", Mama menangis semakin menjadi.
"Aku menolong orang yang bersama Sohyun tadi Ma. Ini darah orang itu. Dia juga kritis", jelas Jungkook.
Ruang Operasi tiba-tiba terbuka. Salah satu dokter bertanya dengan suara lantang pada keluargaku.
"Does anyone here have an AB blood type, please? She needs a lot right now. She is in critical condition!", Dokter itu memandangi satu per satu anggota keluargaku.
"I'm her Dad. Take my blood please", Papa langsung mengikuti salah satu perawat menuju ke ruangan khusus untuk melakukan transfusi darah.
10 jam kemudian.
"Appa.. Oemma.. sebaiknya pulang istirahat. Aku dan Yoojung yang akan menjaga Sohyun disini", Jungkook mengusap punggung Papa dan Mama.
"Tapi Kook.. Mama.... ", dengan suara yang begitu lemah, Papa perlahan menarik tubuh Mama berdiri dan memeluknya sambil berjalan keluar dari kamar rawatku.
Jungkook Oppa menatapku yang terbaring lemah dengan mata merahnya. Yoojung menggenggam tanganku sambil menangis pelan melihat diriku yang masih belum sadar.
"Jungkook Oppa... benarkah Oppa tadi telah menanda tangani Surat Persetujuan untuk Pendonoran Organ?", tanya Yoojung.
Jungkook Oppa menahan tangisnya hingga matanya memerah sambil menghela nafas panjang, "Ini menjadi rahasia kita Yoojung-ah. Tolong sembunyikan ini dari keluargaku. Terutama dari Sohyun. Tolong...", dengan suara memohon lalu Jungkook Oppa pergi begitu saja.
Dibalik pintu, ternyata ada siluet yang sedang menatap tubuh lemahku bersama Yoojung yang masih setia menggenggam tanganku sambil meneteskan air matanya.
"Kini darahku mengalir di tubuhmu. Biarkan Aku mencintaimu dengan caraku, Kim Sohyun", kata Pria itu dengan senyuman penuh arti lalu beranjak begitu saja sambil merapikan jas dokter yang melekat pada tubuhnya.
