SECRET LOVE

389 80 66
                                    

Hari ini Tuan Kim tidak masuk kerja. Aku menatap ruangannya yang tertata rapi tanpa sesosok dirinya. Ada sedikit kelegaan tersendiri bagiku melihat ketidak hadirannya hari ini, setelah apa yang terjadi semalam. Aku masih mengutuk diriku sendiri atas apa yang terjadi semalam diantara Kami. Tadi pagi hampir saja Aku meminta izin untuk tidak masuk kerja, demi menghindari Tuan Kim. Tapi niat itu kuurungkan untungnya.

Aku masih memegangi jari manis tangan kiriku. Ya, Aku kehilangan cincin tunanganku berkat perlakuan Tuan Kim semalam. Rencananya, besok Aku akan meminta izin ke Busan saat jam makan siang untuk mencari cincinku di tempat semalam dimana tragedi itu terjadi. Aku harus menemukan cincin itu sebelum Jin Oppa kembali dari Jepang.

Drrrt. Drrtt.

Aku tersenyum saat melihat nama di layar HPku. 

"Yoojung-ah !!", sapaku dengan semangat.

"Yak!! Sohyun-ah. Dimana??", tanyanya dengan suara lebih kencang dariku.

Seketika Aku menjauhkan HPku dari indera pendengaranku, "Aigooo... Aku baru saja keluar kantor. Iya.. Iya, tunggulah. Aku akan naik taksi", kataku mempercepat langkahku.

Perjalanan hanya memakan waktu 15 menit. Setelah membayar taksi, Aku langsung memasuki  tenda penjual Tteokpokki langganan Kami, dan mencari Yoojung.

 Setelah membayar taksi, Aku langsung memasuki  tenda penjual Tteokpokki langganan Kami, dan mencari Yoojung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yoojung-ah, Kau sudah pesan kan?", meletakkan tasku pada samping kanan meja.

"Sudah. Seperti biasa yang Kita pesan. 1 Tteokpokki, 1 Kimbap, 1 Ramyeon 2 Soju", sambil tersenyum antusias.

Aku mengacungkan jempolku padanya sambil tertawa.

Pemilik kedainya sendiri yang mengantarkan pesanan Kami, "Aigoooo... Sohyun dan Yoojung sudah lama tidak kesini.. Ahjumma sangat rindu", sapanya dengan hangat.

Aku dan Yoojung saling menatap dan tertawa bersama. Memang benar, dulu saat masih awal-awal kuliah hampir tiap minggu Kami akan menghabiskan waktu disini. Menumpahkan segala keluh kesah Kami mulai dari soal perkuliahan, soal percintaan bahkan masalah keluarga. Bahkan saking dekatnya dengan Ahjumma pemilik kedai ini, beliau sudah menganggap Kami seperti putri mereka sendiri. Tapi sudah hampir satu tahun, ini baru pertama kalinya Kami mengunjungi Ahjumma Tteokpokki lagi.

"Ahjumma... maafkan Kami karena baru sempat berkunjung. Itu semua karena Sohyun", tunjuk Yoojung padaku dengan tatapan seperti menuduhku.

"Yaa...! Ada apa denganku??? Tch...", Aku mengambil salah satu kimbap dan memasukkannya ke mulutku.

"Sudah.. Sudah... Jangan bertengkar hehe. Anak-anakku yang makin cantik-cantik ini selamat menikmati ya. Ahjumma akan melayani tamu yang lain ya", sambil mengelus lembut punggung tanganku dan Yoojung bergantian.

"Oke Ahjumma", kata Yoojung dengan aegyo-nya.

Tak lama kemudian, terdengar suara seorang pria "Ahjumma, tolong 1 Tteokpokki dan 1 Soju. Terimakasih", ternyata Ia mengambil tempat duduk persis di belakangku.

HEARTSRINGS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang