WHAT IF LOVE ?

382 82 63
                                    

OCEAN SUITES JEJU HOTEL. PUKUL 17.00

Kami berada di dalam lift, menuju kamar. Aku tak habis pikir, kenapa Tuan Kim hanya memesan satu kamar. Aku tidak akan percaya jika Tuan Kim berkata ini semua untuk menghemat biaya operasional perusahaan. Tapi Aku menghindari untuk berdebat dengannya. Jadi saat ini Aku diam saja, meski hatiku rasanya sudah tidak karuan memikirkan harus bermalam dengan orang asing dalam satu kamar. Ya, SATU KAMAR!

Aku melangkahkan kaki dengan ragu, sedangkan Tuan Kim langsung menuju lantai atas, "Aku akan mandi dulu", membawa koper kecilnya ke lantai atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melangkahkan kaki dengan ragu, sedangkan Tuan Kim langsung menuju lantai atas, "Aku akan mandi dulu", membawa koper kecilnya ke lantai atas.

Aku meletakkan koper kecilku di salah satu sisi ruangan. Menghempaskan tubuhku ke sofa panjang dan memejamkan mata.

Drrrt.. Drrrttt.. HPku berbunyi. Panggilan video. Jungkook Oppa.

Aku menjawab panggilan video tersebut dengan suara malasku.

"Hmmmm Oppa?", jawabku lemah.

"Sohyun-ah, Kau kenapa?", Ia melihat ekspresiku yang terlihat lelah.

"Aku hanya sedikit lelah Oppa", berusaha menampilkan senyum manisku.

"Kau dimana? Seperti bukan suasana dirumah", Jungkook Oppa mengamati latar belakang videoku.

"Oh. Aku di hotel Jeju. Perjalanan dinas Oppa", jawabku.

Jungkook Oppa tersenyum, "Kau benar-benar memutuskan untuk bekerja Sohyun-ah? Aku pikir setelah Kau nanti menjadi istri dari seorang dokter sekaligus pemilik rumah sakit, Kau tidak akan perlu repot-repot  bekerja ikut orang lagi", godanya.

"Aku belum menikah dan jika Oppa melakukan video call hanya untuk berceramah. Lebih baik Aku matikan sekarang", ancamku.

Ia tertawa melihatku, "Eihh.... Oppa kan kangen. Ingin melihat wajah cantik adik Oppa satu-satunya ini. Sini Oppa cium", sambil mendekatkan wajahnya pada layar HPnya dan menghujaniku dengan beberapa suara ciuman seperti Cup Cup Cup.

Aku langsung menjauhkan HPku dan memberikan tatapan jijik sambil tertawa geli melihat tingkah laku Kakakku yang selalu kekanak-kanakan itu.

"Oppa... maafkan Aku tidak iku mengantarkanmu dan Appa ke bandara kemarin", kataku sedikit kecewa.

"Sssttt.. Appa dan Oppa tidak keberatan. Kenapa Kau tidak cerita kalau Kau masih mengalami hal itu?", dengan nada sedikit iba.

"Aku.. Aku sudah berusaha menahan dan melawan rasa itu Oppa. Aku mau belajar menghilangkannya perlahan. Aku tidak mau seperti itu terus", kataku takut.

"Pelan-pelan Sohyun-ah. Kau dengar, Kau dilarang menangis mulai detik ini. Kau juga dilarang bersedih. Mengerti?? Sampai Kau benar-benar sembuh total", tegasnya.

Aku mengiyakan dengan menganggukkan kepalaku. Tiba-tiba koneksiku terputus-putus karena panggilan Jin Oppa yang sempat masuk.

"Oppa, Aku matikan ya. Sepertinya Jin Oppa mencoba menghubungiku", pamitku.

HEARTSRINGS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang