Part 4

996 36 4
                                        


Reen NurAina melangkah masuk ke pintu utama A'M group.Kakinya laju berjalan kearah VVIP lif syarikat tersebut.Dia tersenyum mesra kepada staff ii syarikat itu.Memandangkan dia tunang CEO besar A'M group , mereka semua layan dia dengan baik dan mesra.

"Cik Reen nak jumpa Tengku ye?.." tanya Mikael selaku PA Tengku Adham Mukhris.
Gadis itu menganggukkan kepala.

"Baiklah..Cik boleh tunggu di bilik pejabat dia sementara meeting Tengku dengan klien kami selesai..mungkin dalam pukul 3:30 urusan Tengku selesai.." jelas Mikael sambil menunjukkan Reen dimana bilik pejabat Tengku Adham Mukhris berada.

"Hmm..maksudnya saya kena tunggu lagi sejam lah ni?" teka Reen mengerling jam tangannya.Mikael tersenyum nipis dan mengaggukkan kepalanya.

"Nampak gayanya macam tu lah..Cik jangan risau..saya akan maklumkan kedatangan Cik pada Tengku.." balas Mikael.Reen tersenyum lalu melabuhkan punggung diatas sofa panjang di bilik pejabat itu.

"Terima kasih.." ucap gadis itu.Mikael tersenyum nipis lalu menunduk hormat dan berlalu pergi.Tinggallah Reen seorang diri didalam bilik tersebut.Beg kertas yg terisi mangkuk tingkat itu dia tenung.Seketika kemudian matanya melilau sekeliling bilik pejabat lelaki itu.Besar.Mewah.Cantik dan Kemas.

Tengku Adham Mukhris memandang tajam dua manusia dihadapannya.Bibirnya melepaskan keluhan kecewa.Kecewa dengan cara dua manusia itu ingin bekerjasama dengan dia.Kotor dan jijik sekali.Bibirnya mngukir senyuman sinis.Apa mereka ingat CEO Tengku Adham Mukhris seorang yang bodoh?.

"So what do you think , Tengku?..i have a perfect model for our upcoming promotion..for the Hot Giant Megazine..she's hot chick , sexy , beautiful and absolutely have the amazing look..perfect right? thats all you need..perfect looks.." tutur wanita berusia dalam lingkungan 50 tahun.Datin Alia.
Wanita tua itu tersenyum memandang Tengku Adham Mukhris.

"Datin Alia..i dont want to be rude for this project..yeah for a model , we do need looks with the perfect looks..that is what a model should be..but! for me..i need a model with a perfect mind , perfect comunication with other people and perfect manners..instead of perfect looks , we need others perfection..that is what i need..Perfection." jelas Tengku Adham Mukhris.Terkedu Datin Alia dibuatnya.

"This is a model you got for me , Datin Alia?" tanya Tngku Adham Mukhris menaikkan kening sebelahnya.Mata memandang tajam gadis yg duduk di sebelah Datin Alia.Wajah gadis itu nampak bengang sekali.Tak serik lagi rupanya.

"Y-yes..she is..my daughter Zara Adara.." jawab Datin Alia.Tengku Adham Mukhris menjulingkan matanya.Seriously? why her?.Tiba ii Mikael masuk ke dalam bilik mesyuarat.Tubuh tegap lelaki itu menunduk hormat Tengku Adham Mukhris sebelum membisikkan sesuatu di telinganya.

Tengku Adham Mukhris tersenyum nipis dan menganggukkan kepalanya.Mikael selaku PA dia melangkah kebelakang pabila CEO besar itu bangun dari duduknya.Barangnya dikemas lalu disarungkan kot berwarna biru tua itu ke tubuh tegapnya.

"Err..Tengku..where are you going? our meeting still--"

" Oh yea..hmm..a model for the upcoming promotion Hot Giant Megazine..i dont think your daughter will suitable for this project.." kata Tengku Adham Mukhris menyentakkan Datin Alia serta Zara Adara.

"Wha--why?..why not? why you think i am not suitable for this project?..this promotion will need a good looking model..and that is me..i have everything Mr.Mukhris..." suara Zara Adara tidak puas hati dengan lelaki itu.Tengku Adham Mukhris tersenyum sinis.

"You dont have that everything , miss Zara..you dont even have pride in you..thats why i dont think you can be a model for this promotion..okey..thats all for today..thank you for your suggestion Datin Alia..i appericiate it but no thanks..i'll find a suitable model myself.." ujar Tengku Adham Mukhris berlalu keluar dari bilik mesyuarat tersebut.

Tengku Adham MukhrisTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang