Part 26 Trauma

2K 180 20
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik/ Patonah_Wizone) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it.

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galen terpaksa harus memundurkan acara kejutan yang akan ia berikan pada Fiana. Mengingat kondisi Fiana masih belum stabil setelah kejadian di hotel waktu itu.

Belum lagi dampak yang baru saja ia tahu beberapa hari ini mengenai psikis istrinya yang terganggu akibat kejadian itu. Istrinya sepertinya trauma berada di dalam kamar sendirian, setiap malam istrinya bahkan berteriak - teriak saat tidur dan menangis histeris karena mimpi buruk. Masih banyak lagi yang tidak bisa Galen jelaskan satu persatu.

Yang jelas rasanya Galen ingin sekali membunuh orang - orang yang telah membuat istrinya itu trauma. Tapi Galen tidak bisa melakukan itu semua. Yang bisa ia lakukan adalah menenangkan istrinya itu.

Galen bahkan harus mengambil cuti untuk sementara waktu demi kesembuhan istrinya.

Jadi sebagai suami yang baik, Galen akhirnya membawa istrinya itu untuk berkonsultasi langsung dengan seorang psikolog yang di sarankan oleh salah satu temannya. Ia bersyukur setelah hampir 8 minggu konsultasi Fiana sudah sedikit mengalami perubahan.

Seperti Fiana sudah bisa tersenyum walaupun hanya senyuman tipis, Fiana sudah mau merespons jika ada yang mengajaknya bicara, Fiana juga tidak lagi menatap dengan tatapan kosongnya dan yang lebih membuatnya bersyukur adalah Fiana sudah tidak gelisah lagi saat tidur.

Meski terkadang Fiana masih suka terbangun tengah malam, tapi setidaknya Galen merasa senang karena sudah banyak perkembangan positif yang terjadi pada istrinya. Dokter Irene yang tak lain adalah psikolog yang menanggani istrinya itu mengatakan Fiana bisa cepat sembuh karena dukungan orang - orang terdekatnya yang begitu menginginkan kesembuhannya dan karena keinginan besar Fiana jugalah yang membuat terapi itu berhasil walaupun belum 100%.

Mengenai Doni, Lita dan Reva mereka bertiga di jatuhi hukuman 12 tahun penjara. Sebenarnya Galen merasa bahwa 12 tahun saja rasanya tidak cukup untuk para penjahat seperti mereka. Harusnya mereka di jatuhi hukuman seumur hidup. Tapi ia bisa apa saat hakim sudah mengetok palunya.

Dan malam ini. Galen baru saja masuk ke dalam kamarnya. Ia sempat menyengitkan keningnya saat melihat Fiana tengah duduk sambil bersandar pada kepala ranjang.

"Sayang... kenapa kau belum tidur?"

Tanya Galen dengan suara yang lembut sambil melangkah kearah ranjang.

"Aku belum mengantuk." Jawab Fiana seadanya. Dia memang belum merasa mengantuk walaupun jam sudah menunjukan pukul 22.00, biasanya dia memang sudah berada di alam mimpi. Tapi entah mengapa malam ini dia sulit sekali untuk sekedar menutup matanya. Bahkan Fiana juga sudah sejak tadi mengubah posisi tidurnya, berharap dia bisa segera tertidur tapi hasilnya tetap sama nihil dan Fiana memilih untuk menyerah.

Fiana ( Sequel Pengantin Yang Tertukar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang