Jennie duduk dikelilingi teman-teman ceriwisnya yang tengah bergosip ria mengenai beribu-ribu topik yang telah mereka lewati bersama pekan lalu. Sambil menikmati api unggun dan mendengarkan petikan merdu gitar yang dimainkan Jimin di seberangnya.
Suasana puncak yang begitu dingin sangat kontras dengan kehangatan yang menjalar dari api unggun, meresap bergantian dengan kebersamaan yang sedang mereka jalani. Begitulah perasaan yang mereka rasakan setiap satu bulan sekaliㅡnamun yang pertama kali bagi Jennie karena ia merupakan siswi baru kelas 12 di salah satu SMA di Jakarta.
"Eh, pulang dari sini bikin wacana ke Dufan, yuk!" Seru Yeri dengan wajah antusias sambil meremas tangan Jihyo yang tertular rasa antusiasnya.
"Boleh-boleh! Biar bisa punya alasan buat pacaran lagi!" Sahut Oje dengan air muka yang cerah. Gigi putihnya bersinar kemerahan terpapar cahaya merah api unggun di hadapan mereka.
Sementara di seberang kubu cewek yang lagi bergosip, para adam bernyanyi berteriak seolah-olah lagu yang dibawakan sangat mewakili hati mereka.
Terutama Lucas yang gaya bernyanyinya sangat lebay seperti perawan mau melahirkan. Eh? Disebelahnya ada Bobby yang pegangin bahu Lucas sambil ikut bernyanyi teriak-teriak seakan-akan mereka memiliki perasaan berkecamuk yang sama. Cuma itu tugas mereka selain mabar dan bakar-bakar makanan, tugas para cewek cuma ketawain mereka, memakan jagung yang dibakar mereka, dan menggosip tentang mereka. Adil, kan? Feminis garis keras cuy. Ett, tapi itu juga karena cowoknya yang mau, bukan karena memaksa.
Sudah beberapa malam dilewati seperti ini bagi satu kelompok yang hitz di sekolah. Nggak usah tanya kok bisa mereka pergi kesana tiap bulan? Gimana? Gimana lagi kalau bukan karena Taehyung yang punya vila di daerah puncak. Bukan punya dia si, tapi punya orangtuanya yang tajir melintir tir tir. Ada banyak vila kepunyaan orangtuanya yang tersebar di berbagai daerah yang tinggi atau yang dekat dengan tempat-tempat wisata. Dan salah satunya di puncak ini. Untuk vila yang satu ini kayanya emang diperuntukkan kepada teman-teman sekolah Taehyung sejak kurang lebih dua tahun lamanya.
Dan Jennie adalah anak baru yang beruntung, ia bisa masuk klan tersebut dan ikut berlibur sangat cepat karena kekasihnya, Yoongi. Sudah dua kali ia mengikuti kegiatan yang selalu dinanti.
Walaupun yang biasa datang sekitar 13 orang, tapi kekeluargaan mereka erat banget. Nggak ada yang namanya pengkhianat dan pembelot, jikalau ada pasti nggak akan nunggu lama lagi mental dia akan dihempas ke jurang. Ngomong-ngomong soal kekeluagaan, mereka punya rules tersendiri yaitu, 'bro code'. Mereka sama-sama punya batasan tertentu soal hubungan asmara satu sama lain. Jadi, nggak ada yang namanya mengkhianati atau dikhianati, menyakiti atau disakiti, yang ada hanyalah menghargai dan dihargai, menjaga dan dijaga.
Tapi apa dengan adanya codes itu mereka akan tetap pada batas yang semestinya? Oh, honey-baby, that is lame! We're not here for that. Dari jaman Adam dan Hawa diusir dari surga, perasaan yang membuncah itu nggak pernah bisa ditahan dan disangkal. Mereka mengalir layaknya air pegunungan menuju lautan, dari hulu ke hilir tanpa bisa dicegah bahkan dengan setumpuk kayu mati sedikitpunㅡterlebih jika arusnya terlalu deras, yang ada malah kayu-kayu yang menghalangi itu bakal hancur terhempas dan tak bersisa.
Ada apa si? Nga tau ah cek aja sendiri...
○●○●
Ini bukan cerita yang waktu itu diadakan di sesi vote walaupun gaya bahasanya terbilang sama. Ini cuma hasil kegabutan yang udah lama tersimpan di draft.
Kukasih judul untitled karena emang ngatau mau kasih judul apa..
Gabut aja, sekalian nunggu habitatku beres sempurna dan menemukan gagasan baru untuk LOTE's next chapter.
Nggak sampai lebih dari 15 chapter ko zZzZz. Dan udah end.
♡
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED {♡}
Fanfiction[Lokal] Dia Taehyung yang pucat, yang senang bergurau, yang memiliki tinggi 178 sentimeter, yang diam-diam menyimpan kenestapaan seorang diri, Dan yang aku cintai. Tapi ada yang lebih sempurna dari banyak 'yang' di atas, yakni Di bawah langit si kot...