D[R]7

7 8 0
                                    

"ASH-SHOLAATU KHAIRUN MINAN NAUM."

"ASH-SHOLAATU KHAIRUN MINAN NAUM."

Adzan shubuh, terdengar sampai ke telinga seorang gadis yang sedang memakai mukena nya.

Setelah sholat shubuh, Sasa bersiap untuk berangkat sekolah, membantu Maminya menyiapkan sarapan.

"Mami."kata Sasa sambil memeluk Ida dari belakang.

"Astaghfirullah Mami kaget ih, dasar." kata Ida. Sedangkan Sasa hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Mwehehe.. lagi nyiapin apa nih Mi?" tanya Sasa.

"Sarapan lah, apa lagi?" sepertinya Ida sedang ngambek pada Sasa.

"Cieee Mami ngambek nih." goda Sasa.

"Enggak, bantuin Mami nih. Daritadi godain Mami terus."kata Ida.

"Hehe."

Sholat shubuh, membantu menyiapkan sarapan dan juga sarapan bersama dengan kedua bidadarinya. Sasa berfikir, munkin nanti dia tidak akan merasakan kebahagiaan ini lagi. Tapi, dia akan merasa bahagia di dunia yang sudah menantinya.

Sangat berat jika harus meninggalkan kedua bidadarinya, dia menggantikan posisi sang Papi, Malaikatnya. Bagus Faidrana, Papi Sasa yang meninggal karena penyakit jantung. Sasa lah yang sangat terpuruk, Papinya adalah tempat curhat untuk dirinya. Sekarang dia hanya bisa curhat kepada bintang, seolah-olah salah satu bintang yang ada dilangit itu adalah sang Papi.

🚲

Setelah sampai di sekolah, Sasa berjalan di koridor sambil menyanyi dengan suara yang amat sangat kecil.

"Kak Sasa." panggil seorang siswi kelas X kepada Sasa.

"Iya, ada apa?" kata Sasa.

"Hmm i-itu kak, ka-kakak di tunggu sama kak Rakan, di perpustakaan lama." kata siswi itu.

Sasa mengernyit."Ngapain?"tanyanya

"G-nggak tahu kak. Yaudah kak, aku pamit mau piket." kata siswi itu sambil meninggalkan Sasa.

Sasa bingung, akhirnya dia memilih menemui Rakan di perpustakaan lama.

🚲

"Sasa kemana ya?" gumam Laina.

"Duuh masa telat sih, kayaknya enggak deh." lanjutnya.

Sedangkan diperpustakaan lama.

"Rakan." panggil Sasa.

"Kok sepi." gumamnya.

Bruuk

"Aaakh." teriak Sasa.

"Eh Sa, sorry kaget ya hehe." kata seseorang itu berbisik dibelakang Sasa.

Sasa merinding, siapa di belakangnya?
Sasa menoleh dan...

.

.

.

.

.

.

"ASTAGHFIRULLAH." teriak Sasa.

"Astaghfirullah." kaget orang itu.

🐼🐼🐼🐼🐼

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah chapter 7 udah aku publish hehe maaf ya cuman dikit, aku lagi nggak enak badan
(Curhat dikit😁)

See you ❤

LEISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang