D[R]1

47 12 4
                                    

Seseorang terlihat sedang berjalan di Koridor kelas XI, dengan senyum yang tidak pernah pudar di wajahnya.

Hai bro

Assalamu'alaikum, kak Rakan

Assalamu'alaikum, pagi Rakan

Mau ke ruang OSIS ya Kan?

Huh... Sungguh manis sekali senyum kamu Rakan.

Itulah sapaan para siswa/i yang diberikan kepada Rakan Edwiputro, Ketua OSIS SMA Cakrawala yang dikenal sangat ramah dan cerdas.

Tok tok tok

"Masuk." ucap seseorang didalam ruang Guru.

Rakan tersenyum."Assalamu'alaikum Pak, saya kemari ingin menyerahkan absensi OSIS."jelas Rakan.

"Wa'alaikumsalam, oh iya nak, kamu letakkan saja di meja Bapak. Nanti Bapak periksa." kata Pak Sam, guru olahraga sekaligus pembina OSIS.

Rakan mengangguk, lalu meletakkan absensi OSIS itu dimeja Pak Sam.

"Sudah Pak, kalau begitu saya pamit untuk kembali ke kelas."kata Rakan.

Pak Sam hanya mengangguk, lalu Rakan berjalan ke arah kelasnya dengan sapaan yang diberikan oleh para siswa SMA Cakrawala, padahal bel masuk sudah berbunyi lima menit yang lalu.

Rakan membuka pintu kelasnya yang sangat ramai itu, padahal kelas Rakan termasuk kelas unggulan yang disana siswa/i nya dikenal dengan kecerdasannya.

Senyap.

1

2

3

"RAKAAAANNNN."teriak seluruh teman kelasnya.

Rakan tertawa."Hahaha kenapa sih hahaha."
Ucap Rakan terbata karena dia sedang tertawa.

"Gila lo, gua kira tadi Bu Ratih yang masuk, eh ternyata lo."ucap Rian Antonio sahabat Rakan, sekaligus wakil ketua OSIS SMA Cakrawala.

"Sabar semua. Maaf nih, gua cuma bercanda." kata Rakan sambil tersenyum.

Kelas Rakan kembali ramai, Rakan duduk disebelah Reza, dan langsung membuka buku paket Matematika favoritnya.

"Bu Ratih kemana Kan, kok tumben telat masuknya. Biasanya sebelum bel masuk sudah duduk dikursi kebesarannya."tanya Reza Nataliel sahabat Rakan, dan juga anggota OSIS.

"Tadi Bu Fatim bilang ke gua, Bu Ratih nggak masuk, anaknya lagi sakit."jawab Rakan, dan kedua sahabat nya itu hanya menganggukkan kepalanya.

🚲

Kring kring

"La cepetan nyatetnya, lo mah pas istirahat nyatet. Daritadi pas Pak Gibran jelasin lo malah enak-enakan baca novel."kata seorang gadis manis, berlesung pipi di sebelah kiri.

Dia Sasa Faidrana, siswi dengan julukan si Tomboy. Karena dia mengikuti ekstrakurikuler Karate dan mengikuti Taekwondo dengan menyandang sabuk hitam, Padahal penampilannya biasa, tidak ada tampilan yang menurutnya tomboy.

"Iya iya bentar napa Sa, salahin aja tuh Pak Botak siapa suruh jelasin materi kayak nge dongeng, alus banget suaranya." kata Laina Edwiputro, sahabat Sasa sekaligus adik dari Rakan.

Tidak ada yang tahu kalau Laina ini adik dari Ketua OSIS itu, karena Laina menyembunyikan marga Edwiputro, yang tahu Laina adalah adik Rakan hanya Sasa, dan kedua sahabat Rakan.

"Nih udah selesai, yuk kantin." kata Laina.

"Yuk bor."

🚲

Dikantin, Sasa langsung pergi ke stand makanan favoritnya, yaitu BAKSO.

Dasar Sasa, suka banget sama yang namanya bakso_batin Laina

"WOI LA, LO NGGAK MESEN HAH. MAU GUA PESENIN JUGA APA ENGGAK?" teriak Sasa, kantin yang semua ramai menjadi hening dengan teriakan Sasa.
Sedangkan Laina hanya menunduk malu, kantin kembali ramai.

Sasa huaa gua maluuu_batin Laina.

Sasa menghampiri Laina, dengan membawa semangkuk bakso dan jus alpukat.

"Hehe lo malu ya La, gua juga malu kok." kata Sasa sambil nyengir, Laina pergi dari hadapan Sasa menuju stand siomay.

Dilain meja, tiga orang cowok yang sedari tadi memperhatikan Sasa menahan tawanya.

"Gila, tadi Sasa teriaknya kenceng banget dah, pfttt." kata Reza.

"Iya gila, pasti malu tuh. Lihat tuh Laina, juga ikutan malu hahaha." sambung Rian.

"Hmm Kan, lo nggak suka gitu sama Sasa?kayaknya gua lihat, dia suka sama lo." kata Rian.

"Enggak, gua nggak mau pacaran. Gua mau bahagia in Mama gua dulu, dan menunggu dia."jawab Rakan.

Kedua sahabatnya hanya membuang nafas lelah, sampai kapan Rakan akan menunggu teman masa kecilnya sekaligus cinta pertamanya.

Akhirnya mereka memakan makanannya, dengan candaan dari Reza.

Sasa yang melihat itupun tersenyum."La gua mau ke kamar mandi bentar ya."
Laina mengangguk.

Sasa tidak ke kamar mandi, melainkan ke kelas Rakan XI IPA 1.

"Huh untung sepi." ucap Sasa.

Setelah dia melakukan sesuatu di kelas Rakan, dia pergi kembali ke kantin.

Terima kasih kamu selalu tertawa, walaupun kamu tertawa bukan karena aku.
~dari aku untuk Rakan

🐼🐼🐼🐼🐼🐼🐼
Akhirnya chapter 1 udah aku publish.

Tetep stay with me yaaa❤

LEISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang