D[R]11

1 0 0
                                    

Saat ini Sasa sedang berada di perpustakaan, menunggu seseorang. Dengan jantung  yang berdetak kencang, juga berkeringat dingin, Sasa berusaha mengendalikan dirinya.

Ekheem

Suara deheman mengalihkan perhatian Sasa yang sedang melamun.

"Eh..." Sasa langsung berdiri untuk berhadapan dengan seseorang itu.

"Duduk saja."ucap KaRez, ya Reza lah seseorang itu. Sesuai perkataan nya di taman tadi, Sasa sudah menunggu nya di perpustakaan.

Sasa mengangguk lalu duduk di sebelah Reza yang sedang menatap langit melalui jendela di perpustakaan.

"Jadi?" Reza mencoba mengawali pembicaraan sambil mengalihkan tatapan,  menatap Sasa.

"Emm...j-jadi gini. KaRez pasti tahu, kertas note kecil itu kan, yang mungkin setiap harinya ada di tas Rakan..." Sasa mulai menjelaskan berhenti menatap Reza.

"Terus?" tanya Reza.

"...nah selama ini, aku um aku yang anu-"

"Apa?" ucapan Reza memotong.

"Aku yg kasih semua itu ke Rakan hehehehhehe..."Sasa menatap Reza sambil terkekeh lucu.

"Oh..."

"Oh!?" kaget Sasa.
Macam mana pulak bisa santai begitu

"Aku sudah tahu kalau kamu yang selalu kirim note kecil ke Rakan." ucap Reza.

"Lah!!" Sasa berdiri terkejut. Reza tertawa terbahak-bahak. Ternyata seru juga menjahili Sasa

"Maaf maaf, aslinya tuh KaRez cuma mau kamu sendiri yang cerita. Akhirnya yaaa, kamu cerita sendiri setelah sekian lama KaRez tahu." ucap Reza.

"Iiiiih kak Reza hiks..." tangis Sasa.
Reza yang melihat Sasa menangis menjadi khawatir.

Beberapa menit Reza menenangkan Sasa, akhirnya Sasa tertawa terbahak-bahak. Membalas Reza.
Reza yang menyadari dirinya di jaili, menggelitik Sasa. Untung saja perpustakaan sepi, hanya seorang cowo yang melihat mereka dengan tangan terkepal.

Dia di perintah kan gurunya untuk mengambil buku besar untuk guru di perpustakaan, bukan buku yang dia temukan. Tapi dua orang yang sedang saling tertawa sambil saling menggelitik i.

Ada apa sama gua.... Aarggh gaboleh
Gua gaboleh berpaling

Tanpa orang itu tahu, kertas note kecil berwarna merah, ada di laci meja nya. Sedang di baca oleh sahabat nya yg lain, yg tertawa terbahak-bahak sambil mengantongi note kecil itu.

Rakan terima kasih untuk semuanya
_Dari aku untuk Rakan_

🐼🐼🐼🐼

Chapter sebelas udah aku publish
Maaf ya aku baru up, setelah bertahun-tahun aku Hiatus mwhehehehe

Jadi jangan sedih, kali ini saya lebih sering up
Love you ❤

LEISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang