4 -- who are you?

459 66 15
                                    

~ ~ ~ ~  

MJ sedang menunggu di halte bus. Sebenernya dia sedang malas untuk pergi ke luar. Namun, karena ulah Sanha yang memecahkan pot Moonbin, terpaks MJ harus keluar untuk menepati janjinya pada Sanha untuk membelikkan pot baru.

Suasana kota tetap ramai seperti biasanya. Bahkan di sekitar MJ banyak orang yang juga sama menunggu bus nya datang. Sambil menunggu, MJ pun memutuskan untuk membuka ponselnya, sekedar membuka media sosial. Sedang asik men-scroll postingan orang, tiba-tiba MJ mendapat panggilan dari seseorang.

"Moonbin? Tumben banget nelfon." MJ pun langsung menekan tombol hijau dan mengangkat panggilan tersebut.

"Punten akang.." suara Moonbin pun terdengar pada panggilan tersebut.

"Naon teh?" jawab MJ santai.


(wait, kenapa authornya malah nulis sapaan mereka pake bahasa sunda? padahal author orang jawa, mereka orang korea, gimana sih?! dah skip.)


"Hyung, aku lagi di pasar nih pengen beli jajanan gitu. Hyung mau titip kaga?" mendengar tawaran Moonbin, MJ pun berpikir sejenak apakah dia ingin menitip sesuatu pada Moonbin atau justru menolaknya.

"Gausah deh, gue ga pengen apa-apa. Lagian cemilan kecil masih banyak noh di rumah." jawab MJ dengan suara yang cukup keras sehingga orang disekitarnya pun melirik pada MJ.

Menyadari hal itu MJ pun menundukkan tubuhnya beberapa kali seraya meminta maaf sembari menahan malu karena dirinya sendiri.

"Oh yaudah deh. Nanti aku pulang bawaiin jajanan kue banyak. Kalo pas mau tinggal ambil aja di kulkas ya, hyung." jelas Moonbin.

"Oke, oiya bentar, Bin." MJ menahan panggilan tersebut karena dia teringat akan sesuatu.

"Lo kan lagi di pasar, nah sekalian beli pot baru buat nggantiin pot lo yang pecah." ujar MJ pada Moonbin.

"Pecah? Sanha lagi?" tanya Moonbin dengan nada sedikit kesal dan tegas.

"Bu-bukan! Itu.. itu yang mecahin kucing tetangga. Ya, kucing tetangga! Tadi pagi gue keluar sebentar trus liat tu kucing ga sengaja nyenggol pot punya lo, hehe." MJ berulang kali menggaruk kepalanya karena panik Moonbin akan mengetahui kebohongan yang dia buat dari cara bicaranya yang tergagap.

"Oh, gitu.. yaudah gapapa, hyung. Nanti aku mampir sekalian ke toko deket sini." jawab Moonbin santai.

MJ pun menghembuskan nafas lega. Untungnya Moonbin percaya dengan apa yang dia ucapkan. Ternyata, Moonbin sepolos itu. MJ juga bersyukur setidaknya Sanha tidak akan dimarahi Moonbin lagi hanya karena soal pot pecah. Jujur, telinga MJ sangat lelah mendengar perdebatan antara Moonbin dan Sanha yang topiknya tidak pernah berubah, soal pot.

"Gitu aja ya, hyung. Aku tutup dulu telfonnya, bye!" ucap Moonbin pada panggilan tersebut.

"Oke, bye!" MJ pun menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan.

Tak lama kemudian, bus pun tiba. MJ segera naik bersama dengan penumpang lain. Para penumpang menempelkan kartu pada scanner yang ada di dekat supir baru kemudian mencari tempat duduk. MJ memilih tempat duduk di baris kanan dekat jendela. Setelah semua penumpang naik, bus pun kembali melaju ke tempat tujuan berikutnya.

~ ~ ~ ~

MJ sudah berada di toko sepatu. Karena Moonbin yang akan membelikkan pot barunya, maka MJ memutuskan untuk mampir sementara ke toko sepatu. Tentu saja dia tidak langsung pulang ke rumah. Jika dia pulang ke rumah lebih awal, nantinya Sanha akan membanjirinya dengan banyak pertanyaan karena dia tidak membawa pulang pot baru.

When I Lost My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang