8 -- so, what's the true?

391 50 15
                                    

TRINGG!

Ponsel Rocky berbunyi, sepertinya ada notifikasi pesan masuk. Rocky pun membuka matanya, dia segera meraih ponsel yang ada di saku hoodie-nya. Rocky membuka layar ponsel dan mengecek siapa yang mengirim pesan padanya.

Lantas, Rocky melebarkan matanya setelah melihat siapa yang mengirim pesan padanya. Rocky pun beralih duduk dan kembali fokus pada layar ponsel. Namun, dapat terlihat raut wajah Rocky yang tampak cemas setelah melihat notifikasi pesan tersebut.


Mr. X

Gimana? Dah lancar?


Pesan tersebut berasal dari kontak yang dinamai 'Mr. X' oleh Rocky. Seketika Rocky panik, entah apa yang harus dia balas setelah membaca pesn tersebut.

"Buset dah, cepet banget si, ngerti aja gue dah di rumah." umpat Rocky tentang si pengirim pesan tersebut.

Tanpa berpikir panjang lagi, akhirnya Rocky memutuskan untuk membalas pesan tersbut dengan segera.


Mr. X

Gimana? Dah lancar?

Apanya?

Oh, sekarang lo pura2 ga ngerti gitu?

Apaan sih? Gue serius ga ngerti maksud lo itu apa.

Apalagi kalo bukan si target. Lo pasti ga bakal lupa kan?

Lo peramal apa gimana sih, tau aja gue dah selese.

Haha, lo sebenernya belum sepenuhnya selese. Target yang gue janjikan sama lo belum sepenuhnya hancur. Gue baru bakal percaya sama lo kalo dah ada buktinya.

Yaudah si, gue bakal selesein semampu gue. Dah, gue mau tidur.

Serah lo, Ky. Tapi gue ingetin, secepetnya lo harus ancurin hidup si target. Gue gamau nunggu lama2 lagi. Lo dah janji sama gue dan gue bakal inget terus. Lo tau kan apa akibatnya kalo lo telat?

Iya, gue tau. Gausah ceramahin gue lagi, kalo dah selese gue kabarin.

Bagus! Itu yang gue mau. Pokoknya gue tunggu!

Iya iya, serah lo.

'read'


"Arrghh!!" Rocky melempar ponselnya ke depan dan beralih mengacak-acak rambutnya sendiri. Rasanya hari ini bagi Rocky merupakan hari yang membuatnya benar-benar frustasi.

Mengingat Eunwoo yang masuk rumah sakit, MJ yang memukulnya, hingga teror dari Mr. X yang benar-benar membuat dirinya sangat lelah dan merasa pening. Jika seperti ini terus, bisa-bisa Rocky jatuh sakit nantinya. Namun, sepertinya hal itu tidak akan terjadi.

Rocky kembali merebahkan tubuhnya di kasur. Tatapan memandang langit-langit kamarnya yang gelap. Hanya ada beberapa sorot cahaya dari jendela yang merupakan sorot cahaya bulan. Rocky menarik nafas panjaang, menghembuskannya perlahan, dan kembali memejamkan matanya.

"Sumpah, gue bener-bener frustasi."

<><><><><><>

Keesokan harinya,

Seoul, 08.00 KST.


"Hyung! Gue berangkat dulu ya!" teriak Moonbin sembari melambaikan tangan pada Jinjin yang tengah menyirami tanaman di halaman depan rumah.

When I Lost My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang