dua puluh empat

16.4K 1.9K 384
                                    

[ AREA FRONTAL SKSKSK ]








gue mengerjapkan mata beberapa kali. pas baru banget bangun, gue kaget karena sosok yudha yang lagi duduk dikursi meja belajar gue.

"anjing lo yud, ngagetin!"

yudha cuma nyengir-nyengir aja. terus dia duduk ditepian kasur gue. mukanya kaya orang lagi cemas gitu.

"hendra siapa sa?" tanya yudha.

lidah gue mendadak kelu, "kenapa emang?"

"dibawah ada hendra. lagi ngobrol sama mama"

•°•°•

gue nangis sejadi-jadinya, sedangkan yudha nepuk-nepuk bahu gue.

"sorry ya sa, gue pura-pura mati. naudzubillah kalo mati beneran. tapi sumpah, gue begitu biar lo ga khawatir dan ga perlu mikirin gue lagi"

"anjing lo ical sialan bau ee!"

ical a.k.a hendra malah cengengesan. emang sialan anaknya.

hendra bilang, kecelakaan dulu itu emang beneran terjadi, tapi ternyata hendra ga mati. hendra mau pindah ke korea, rencananya nanti mau ngambil kuliah jurusan teknik sipil.

terus alesannya pura-pura mati biar gue ga khawatirin dia lagi. KAN GA MASUK AKAL WOY ANJIM!

"ya maaf eca, kan sekarang udah ketemu lagi"

gue melirik kearah hendra, "sumpah lo tuh-- AH GATAU! PUNDUNG GUE MAH!"

hendra meraih tangan gue, "jangan ih sa, emangnya ga kangen sama gue?"

"gue cutit lo megang-megang tangan cewek gue?!" celetuk yudha sambil memukul tangan hendra.

gue menatap yudha heran, "cutit cutit, apaan tuh?"

"cubit buwung puyuh"

"yaelah ngomong cubit titit aja susah lo-- ADUH ANJING SAKIT!!"

"lo ngomong enteng banget bangsat," kata yudha setelah ngejitak kepalanya hendra.

gue yang tadinya nangis ga jelas langsung ketawa-tawa.

"eh itu yang bapak-bapak di mall sama lo siapa dah sa?" tanya hendra tiba-tiba. gue dan yudha saling tatap-tatapan.

"mantannya tessa" ujar yudha.

hendra langsung nganga, "DEMI APA SI?!"

"busetdah gede bener itu suara, cocok dah lo jadi tukang sayur keliling" ucap gue. hendra lagi-lagi cuma cengengesan.

"tapi sumpah itu mantan lo? udah punya anak gitu?"

"jangan gitu ege nanti gamon calon bini gua" kata yudha. sedangkan hendra langsung begini,

 sedangkan hendra langsung begini,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo berdua mau kawin?" tanya-nya. yudha ngangguk-ngangguk dengan bangganya.

"yah telat dong gue hehehe" ucap hendra. hendra langsung ngeluarin bucket bunga ukuran mini dan sepucuk surat dari totebagnya.

"ini, tadinya gue pengen nembak lo. tapi keduluan ternyata" lanjut hendra sambil nyodorin dua benda itu.

gue nerima dengan ga enak hati. jauh-jauh kesini cuma mau nembak gue katanya, eh taunya keduluan sama yudha.

"langgeng ya ges, kalo nikahan jangan lupa undang gue. ntar gue sama bang bulan nyanyi dah terus lo suruh tamu-tamunya pada nyawer, mayan bakal beli bittersweet by najla"

"sorry cal" ucap gue. hendra ngangguk.

"gapapa. kalo gitu, gue balik ya. emak gue nitip odading mang oleh, yang rasanya seperti anda menjadi ironmen" kata hendra. gue sama yudha cuma ketawa-tawa aja.

gue nganter hendra sampe depan teras, "maapin gue ya cal" kata gue.

"gue yang minta maaf udah ngibulin lo. nongol tiba-tiba pula"

"iya, jangan diulang lagi. mati beneran ntar lo!"

hendra terkekeh, "yaudah, gue balik ya!"

"hati-hati!"

pas hendra udah nyalain motor, hendra nengok ke gue, "tessa"

"apa?"

"ikan hiu makan tomat, SAMPAI JUMPA LAGI GOBLOG!!"

"DADAH ECA!" lanjut hendra dan langsung melajukan motornya.

"masih sayang sama hendra ya?"

gue tersentak, "h-hah? ya gimana ya, sayang sebagai temen aja sih hehe..."

yudha melukin gue dari belakang, "pendek banget sih sa, gemes"

"jangan gitu yud aku baper ntar"

"ya gapapa, biar makin sayang sama aku"







"IDIH AMIT-AMIT ANJING PANAS BENER KUPING GUE DENGERNYA HUEEEEK!" kata kak nessa sambil ngelempar kanebo ke arah gue sama yudha.

________________________________________

dikit lagi end kayanya mah?

sugardaddy •johnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang