BONCHAP

22.5K 1.8K 544
                                    

"yang, bangun, subuhan hayuk. kamu mandi dulu gih"

gue mengerjapkan mata beberapa kali, "jam berapa?" tanya gue ke yudha yang lagi make sarung. "jam lima kurang sepuluh, mau aku temenin ke kamar mandi?" tawarnya.

gue geleng-geleng, "gausah gapapa, aku bisa sendiri ko-- AWW!"

yudha cengar-cengir ngeliat gue ambruk dilantai. jangankan jalan, berdiri aja gue ga bisa, kerjaannya yudha.

YA BAYANGIN AJA DIGAGAHIN AMPE DINI HARI APA KAGA GEMPOR LO BUSET.

yudha nyamperin gue sambil senyum-senyum, "masih sakit emang? hehe"

"idih segala nyengir, bantuin yud yaallah"

"katanya bisa sendiri?"

"NYEBELIN BENER DAH AWAS AJA KALO MINTA JAT--"

"iya iya, baweeel. kamu mandi dulu sana, aku udah daritadi. eh tapi kamu mau dapet pahala ngga?"

gue cuma natap yudha dengan tatapan bingung, "maksudnya gimana?"

"katanya, kalo istri mandi bareng suami itu pahalanya setara dengan qurban 1000 kambing. mau ga?"

"ih beneran?" yudha ngangguk-ngangguk.

"HAYUK ATUH GASKEUN!"

•°•°•

gue lagi masak buat sarapan, sedangkan yudha lagi ngopi sambil ngeliatin gue masak. sumpah ga risih TAPI SALTING WOY.

sabtu ini rencananya mau beli stock makanan buat dirumah.

rumah yang gue sama yudha tinggalin sekarang, rumahnya yudha. mertua lagi ngungsi dirumah gue, katanya ga mau ganggu pasutri baru.

aduh.

jadi enak.


"kamu minum kopi pas perutnya kosong emang ga sakit?" tanya gue ke yudha. mangkuk dan piring-piring berisi lauk-pauk gue taruh dimeja makan.

"ngga. ayang ih rokoknya kok diambil?"

"mau makan rokok apa makan nasi?"

"kamu"

gue reflek nampol lengannya yudha, salting. yang ditampol cuma meringis sambil ngusap-usap lengannya.

-

"ih aku pengen pisang sama semangka" ujar gue ke yudha.

"lah ngapain amat beli beli pisang, kan aku punya. lebih mangtav lagi"

"cape ih ngomong sama kamu. aku ke tempat daging dulu ya, kamu cari apa gitu gih" kata gue dan bergegas menuju tempat daging.

selagi memilah daging yang masih seger, yudha malah nyamperin gue. "ngapain kamu ih ngintilin mulu kaya anak bebek"

yudha langsung manyun, "takut kamunya ilang. digondol duda"

"ga bakal ilang. sana ih beli cemilan buat dirumah" ucap gue. yudha cuma manggut-manggut dan malah berjalan kearah rak mie instan.

setelah dapet dagingnya, gue menjajahi rak bagian bumbu, "eh maaf mas"

"gapapa, lain kali hati-hati ya, sa."

gue cengo sambil liatin punggung cowok yang gue tabrak tadi pergi menjauh sampe akhirnya hilang dari pandangan gue.

•°•°•

sugardaddy •johnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang