hari ini hari kedua gue dirumah sakit. om johnny juga belum menampakkan dirinya.
iyalah, calon bininya kecelakaan.
dan dari kemarin gue malah ditemenin sama yudha. kurang baik apa sih serbuk berlian ini?
sekarang gue lagi disodorin makanan rumah sakit. gatau biar apa.
"ah gamau makan ini. ga suka makanan rumah sakit" keluh gue ke yudha. yang tadinya menatap ke hp, perhatiannya yudha jadi menuju ke gue.
"mau makan apa sa? gue cariin deh keluar. tapi emangnya lo gapapa gue tinggal?"
"iya yudha gapapaaaaa, gue ga bakal kenapa-napa kok. btw makasih ya hehe" ujar gue ke yudha. yudhanya cuma senyum-senyum dan beranjak pergi.
"gue keluar dulu ya. kalo ada apa-apa langsung call gue!" kata yudha lalu meninggalkan gue dikamar pasien.
•°•°•
"lah lah, ini mata gue siwer apa begimane dah? pak hans ngapain disini?" gue bermonolog setelah melihat sesosok pria jangkung yang barusan lewat didepan ruangan gue.
mirip banget sama guru baru yang kemarin-- pak hans maksudnya.
ga lama setelah sosok yang mirip pak hans lewat, yudha dateng dan bawain plastik transparan berisi bubur ayam.
"nih tuan putri. makan yang banyak" ujar yudha sembari membukakan sterofoam buburnya.
"eh yud, btw tadi gue liat guru baru disekolah gue tau. mirip banget sama lo"
"masa sih? gue malah liatnya john--" yudha langsung menampol bibirnya.
gue menoleh, "om johnny?! dimana?! kok ga kesini??"
hening seketika. yudha menarik kursi kesebelah ranjang rumah sakit yang gue tempati.
"baru aja keluar rumah sakit,"
"sama istrinya dikursi roda. tapi cuma nganterin doang sih sampe depan, terus istri sama anaknya naik mobil. kayanya balik sama supirnya"
gue berusaha untuk ga nangis.
ngl, gue sakit hati. banget. gue tau sampe saat ini gue bukan siapa-siapanya om johnny. gue punya anak sama om johnny aja ga di ridhoi sama Allah.
emang bukan jodoh, mungkin.
"sorry ya sa. gue boleh jujur ga sih?"
"ya boleh lah, kenapa?"
"gue suk--"
"sa,"
"maaf aku baru bisa jenguk"
napas om johnny berderu-deru. sesekali, netra hitam itu melirik ke arah yudha yang lagi megangin tangan gue.
"kamu... beneran selingkuh sama preman ini?"
"john shut up! kamu salah paham!"
om johnny menggeleng tak percaya, "bener-bener tega kamu sa"
"sorry gaes, gue bukannya mau ikut campur. tapi tolong, buka mata lihat dirimu ya bang. lo ga capek nethink mulu ke pacar? pacar yang kemarin keguguran anak lo sendiri."
"lo diem." om johnny duduk disisi ranjang sebelah kanan gue.
suasana berubah jadi canggung seketika sepersekian detik sebelum om johnny lagi-lagi membuka suara,
"aku minta maaf. mau gimanapun, tessa itu prioritasnya johnny"
"gigi lo prioritas!" celetuk yudha.
om johnny menghiraukan yudha, "kemarin itu keadaannya mendesak, sa. ibarat masa depan aku tuh ada ditangan ashley"
ashley mulu amjinc ampe peyot kuping gue dengernya.
"nah, that's the point. kamu udah tau kan kalo masa depan kamu ada ditangannya ashley?"
"stop chasing me, john. we broke up." lanjut gue yang bikin om johnny memasang raut muka sedih.
seakan dunia milik berdua, om johnny meluk gue. erat.
"ngga sa, aku gamau ada kata putus dihubungan kita. i know it sounds cringe, tapi serius sa, aku gamau kita putus dengan gampangnya"
yudha bangun dari duduknya, "u can't even forced her! lo egois bang"
BRUGH!
"JOHNNY!" gue berusaha untuk bangun, tapi perut gue keram ga ketulung ditambah lagi bagian bawah gue masih terasa sedikit perih.
"lo tau apa sih? hah?"
yudha menatap sinis ke arah om johnny, "gue emang ga tau-menau tentang hubungan lo berdua,"
"tapi satu yang gue tau, hubungan ini cuma dilandasi satu oknum dengan perasaan yang tulus. dan satunya lagi, cuma untuk memuaskan nafsu." lanjut yudha dan keluar dari ruangan.
gue mencengkram sprei yang menyelimuti ranjang rumah sakit, "there's an exit door. please leave, john."
"sa, gimme one more chance, please?"
"kalaupun aku kasih kamu satu kesempatan lagi, keadaan ga bakal berubah john. u stuck with her. jessie wants her mom's back, and ur dad--"
"fuck those things! i want u, so, please. just one more chance. aku bakal berusaha sebaik mungkin untuk bikin kamu percaya kalo yang dibilang yudha itu ga bener,"
"we want each other, right? aku tau kamu masih mau sama aku, iya kan?"
"o-okay, promise that u never leave me?"
om johnny senyum sumringah, "promise, babe." dan diakhiri dengan kecupan singkat dibibir gue.
_______________________________________
btw gue minta krisar bgt eh astaga, makin kesini makin bosen ga sih sumpadah. kek, gitu-gitu aja gilssss.
i'm kinda confuse,
INI BENERAN MAU ADAIN SEQUEL NGGA? HEHEHEHE.
gue udah nulis beberapa chapt sequelnya sii, kalo pada gamau gapapa kooo hehe.
btw makasi bgt gurls yg setia sm book ini omfg i'm so proud of myself and also proud of u guys buat yg baca makasi bgt gilaaaa!
LUV UUUU!!! <3333
KAMU SEDANG MEMBACA
sugardaddy •johnny
Fanfic[ komplit spt nasi goreng ] ✔ ❝cita-cita saya dari smp, punya sugardaddy❞ ⚠️ kinda nsfw ⚠️ age gap relationship ⚠️ ILLEGAL RELATIONSHIP [ tidak mengandung unsur seksualitas yang berlebihan, tidak juga disarankan untuk anak dibawah 15 tahun ] ⓒgebluk...