“Aria!”
Belum sempat aku menoleh, aku sudah berada dalam pelukannya.
“Aku kangen deh,” sambungnya.
Kedua tanganku langsung melepaskan pelukan itu. Bukan karena dia jelek lho, kalo orang jelek berani memelukku kayak gini sih, dia siap-siap aja aku kubur hidup-hidup. “Kangen? Aku baru ke toilet sebentar kamu sudah kangen? Yang bener dong, Ngel!” omelku.
Angel nyengir lebar. “Ya gimana ya, aku kan kangen sama sahabatku yang paling cantiiik sedunia,” jawabnya.
Cih! Dasar lebay, pasti ada maunya nih. “Lo mau apa, Ngel?”
“Hei,memangnya nggak boleh kangen sama sahabat sendiri?” Dia bertanya balik.
“Ngel, please jujur aja deh, nggak usah basa-basi segala.”
Cengiran Angel bertambah lebar, ditambah dengan matanya yang berbinar-binar. “Lo sama gue sahabatan kan, Ri?” tanyanya.
Tuh kan, pasti ada embel-embelnya habis ini. “Nggak,” jawabku.
Bibir Angel langsung manyun. “Yang serius dong, Ri,” protesnya.
Dengan enggan aku menganggukan kepalaku. “Iya, iya.”
“Jadi gini lho, gue... gue...”
“Lo ngapain? Cepet jujur aja sama gue.”
Tangan Angel memeluk lenganku. “Please jangan marah sama gue ya, Ri.”
Aku mendesah, pasti Angel melakukan sesuatu yang buruk dan hal itu berhubungan denganku. “Nggak janji, cepet ngaku lo ngapain Ngel!”
“Hmm... gimana ya? Jadi gini lho, gue kan taruhan sama Aldi, kalo gue menang, dia mau bikinin pe-er gue sampai gue lulus nanti. Kan menggiurkan banget tuh, Ri.”
“Trus kalo lo kalah?”
“Kalo gue kalah, err... lo tau kan Aldi tuh suka banget sama lo...”
Dahiku mengernyit. “Aldi? Siapa itu?”
“ Anak kelas sebelah. Lumayan kok, wajahnya! Dan seru!” katanya, berpromosi. “ Nah, dia pengen jalan sama lo!”
“ Apaan? Ogah!” enak aja main jalan kayak begitu. sialan! ogah!
“Ya ampun, Ri, dia tuh baik banget lho. Dan lumayan kok wajahnya! Asik pula! Lo pasti nggak nyesel. Tapi yang paling penting, tolongin gue dong, Ri. Ya ya ya?” wajah Angel kalo lagi memohon itu... bener-bener nggak bisa ditolak. Kalo Aldy emang nggak jelek, it’s okay deh. Aku akhirnya mengangguk. Angel bersorak-sorai dan memelukku erat-erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Face
RomancePeter dan Aria adalah dua orang yang sangat populer di sekolah mereka. Sayangnya, Aria bermuka dua, dia bersikap baik di depan, tapi memaki di belakangnya. Males dikejar-kejar fans mereka, Peter pun menyarankan Aria untuk pura-pura pacaran. Awalnya...
