“ Ngg... nggak apa kok, Ri. Hai Pete,” Sapa Aldi sambil mencoba tersenyum. Tapi gagal. Aria langsung pindah posisi jadi berdiri di sebelah gue. Nyali Aldi semakin menciut.
“ Well, karena kita udah terlanjur kumpul kayak begini, gimana kalo jalan bertiga?” ajak Aria. Wajah Aldi makin memucat. Yah, apalagi Aria dengan santai “ Aku-Kamu” ke gue. Apa jangan-jangan dia “aku-kamu” ke semua orang? Aldi kemudian menggeleng pelan.
“ Nggak usah. Kalian jalan sendiri aja. Aku pulang dulu aja. Lagian, adikku juga minta di jemput,” kata Aldi sambil berlagak liat Blackberrynya. Dia kemudian pamit dan mengangguk, lalu pergi.
“ Cowok bego sialan!” maki Aria. Dan lumayan kaget juga kata-kata itu bisa keluar dari bibirnya yang super cantik.
“ Wah, wah. Lo lupa ngomong sesuatu ke gue?” tanya gue sambil menyunggingkan senyum males yang selalu bikin cewek-cewek collapse.
“ Yah, thanks a lot,” jawab cewek itu sambil tersenyum manis.
“ Rasa terima kasih lo itu nggak cukup kalo cuma di mulut doang,” sahut gue sambil duduk di kursi yang ditinggal sama Aldi jelek. “ Lo harus lakuin sesuatu buat gue,”
Aria kelihatan kaget dan kemudian tersenyum. Gila nih cewek. Sopan banget?
“ Mau kamu apa?” tanyanya baik-baik. Duh, mau nggak mau, gue jadi nggak enak hati kan kalo mau berbuat jahat. Duh, nyesel gue. Tapi, siapa tahu dia mau ngesun gue, kan?
“ Sun,”
“ Sun?” tanyanya bingung. “ Apaan, tuh?”
“ Lo nggak tahu sun? Sun itu nyium, dasar cewek bego!” omel gue. “ Cantik-cantik kok begonya selangit,”
Cewek itu kelihatan marah. “ Lo bilang apa? Bego?”
“ Iya,” tantang gue sambil nyengir. “ Lo mau gue bilang sekali lagi? Cewek BEGO?”
Cewek itu tersenyum manis. “ Yah, terserah deh lo mau bilang gue apaan. Yang penting, kalo besok lo nggak bisa angkat muka lo lagi karena digosipin anak-anak, gue nggak tanggung jawab,”
Gila nih cewek. Senyumnya manis bener, tapi kata-katanya serem minta ampun. “ Masih minta di sun?” tanyanya sambil tersenyum semakin manis.
“ Nggak maksa sih, gue. Kebanyakan kalo gue bilang begitu, mereka yang ngesun gue,” jawab gue sambil nyengir. Cewek itu mencibir. “ By the way, gue mau ngomongin masalah penting sama lo,”
“ Masalah apaan?”
“ Lo nggak capek di tembakkin cowok-cowok nggak berguna kayak orang tadi?” tanya gue, mancing dia. Wajah Aria tetep tanpa ekspresi. Tapi, sinar matanya menyala-nyala.
“ Maksud lo?”
“ Yah, gue sih udah capek, ya. Dan gue mau nawarin satu solusi sama lo,”
“ Solusi apaan?” cewek itu kelihatan tertarik, penasaran, sekaligus bersikap hati-hati.
“ Lo jadian sama gue,” sahut gue sambil nyengir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Face
RomancePeter dan Aria adalah dua orang yang sangat populer di sekolah mereka. Sayangnya, Aria bermuka dua, dia bersikap baik di depan, tapi memaki di belakangnya. Males dikejar-kejar fans mereka, Peter pun menyarankan Aria untuk pura-pura pacaran. Awalnya...