11

3.5K 533 78
                                    

Jeongwoo bangun pagi hari ini. Bahkan dia penghuni pertama yang bangun. Dia langsung nyiapin makanannya sendiri terus ngeberesin tempat yang abis dipake buat tidur.

Istri idaman. Eh salah. Suami idaman.

Nah pas udah kelar, dia langsung cus ke kamar mandi, tapi sebelumnya bangunin wawan dulu. Nah pas mereka udah siap, mereka keluar gerbang. Eh barengan ama tetangga.

"eh wo, wan"

Mereka berdua menunduk sambil tersenyum menyapa yoshi

"umm mau bareng wo, wan?"

"wan sono lu naik aja, gue bisa sendiri" ucap jeongwoo mendorong junghwan ke arah yoshi

"eh gausah bang, gue bisa sama lo juga" ucap junghwan kepada jeongwoo

"wan-"

"wan udah naik aja, abang lo lagi butuh waktu sendiri kayaknya" ucap yoshi menarik tangan junghwan

"b-bener g-gapapa bang?"

Jeongwoo senyum sambil mengangguk. Lalu yoshi dan junghwan berlalu pergi.

Saat jeongwoo hendak melangkah, tiba-tiba saja

Tinnn

Jeongwoo menoleh dan mendapatkan seseorang dengan motor khasnya berhenti.

"naik woo buru" ucap orang tersebut

Tanpa basa basi jeongwoo langsung naik ke motor orang tersebut.

Hayo siapa?





































"makasih-




























-bang" ucap jeongwoo kepada hyunsuk saat sudah sampai di sekolahnya

Jeongwoo melihat haruto yang menatapnya kembali dengan tatapan yang sulit diartikan. Kalau boleh geer, itu seperti tatapan cemburu.

Jeongwoo segera berjalan kedalam kelas dan menduduki kursinya. Haruto duduk sama yedam, akhirnya doyoung mengalah untuk tidak pdkt an dulu sama yedam.

"doy, kok ga tukeran?" tanya jeongwoo ketika sampai di kursinya

"baru pengen nanya, lu ada masalah sama tono?" tanya doyoung balik

"iya dia marah sama gue, tapi gue juga bingung doy" ucap jeongwoo

"lagian lu kapan peka si woo" ucap doyoung sambil mengeluarkan bukunya

"hah apa sih? Peka gimana doy? Emang gue ga peka apa?" tanya jeongwoo mendekat ke arah doyoung

"lo gatau kan woo kalo gue pernah suka dan deketin lo?" tanya doyoung sambil menatap dan mendekatkan mukanya pada jeongwoo

"WOI NGAPAIN LO BERDUA" teriak jisung

Jeongwoo segera menjauhkan mukanya dari doyoung dan melihat ke arah haruto yang langsung berdiri dan keluar kelas.

Sedangkan doyoung segera menghampiri yedam, dan menjelaskan apa yang terjadi. Susah kalau yedam udah ngambek.

Yedam itu jarang ngambek, pengertian, setia, tapi kalo udah ngambek duhhh gatau lagi deh.

"mampus lu woo haruto ngambek" ucap dongpyo tiba tiba

Jeongwoo langsung menoleh, "lah ngambek apaan dah pyo gajelas lu"

Pelajaran sudah dimulai sejak lima menit yang lalu, tapi haruto belum kembali, jelas jeongwoo khawatir.

"samper gih" ucap yedam menoleh ke arah jeongwoo

Jeongwoo menanggapi dengan tatapan muka yang sulit diartikan, dia mau tapi dia bingung. Tangannya menyatu khawatir.

Final, dia izin ke pak chanwoo untuk ke toilet.

Tujuan akhirnya ke atap. Dia udah ngecek ke ruang osis, toilet, kantin, ruang guru, ruang bk, gudang, bahkan ke kelas-kelas.

Yap benar dugaan jeongwoo, haruto lagi di atap. Duduk di tempat yang sama yang waktu itu diduduki jeongwoo dan junkyu. Menatap langit-langit. Mana langit agak mendung, dapet banget bakal ngegalau.

"haru" ucap jeongwoo memanggil haruto dan duduk di sebelah haruto

Haruto menoleh dan berdehem sebagai jawaban.

"kok bolos? udah capek jadi anak teladan?" tanya jeongwoo agak meledek

Haruto kembali berdehem.

"haru~" panggil jeongwoo kesekian kalinya

"kenapa?" tanya haruto masih dengan pandangan ke depan

"lo yang kenapa?" ucap jeongwoo sambil menghela nafasnya

"gue suka lo wo" batin haruto

"gapapa, lagi pengen aja" ucap haruto santai

"gamungkin anjir, jujur to"

"apaansi anjir"

"lo kenapa dih anjir"

"dikata gapapa anjir"

"kok anjir mulu si anjir"

"suka suka gue anjir"

"anjir"

"anjir"

"diem anjir"

"lu juga anjir"

Lalu mereka berdua saling melempar tawa dan geleng-geleng keringetan:v

Vote dulu ish

Love-Hate Relationship <Hajeongwoo>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang