Akhirnya kuputuskan untuk mengejar Aly. Aku keluar kamar dan celingak celinguk mencari keberadaan Aly. Tetapi aku terlambat, Aly sudah tidak terlihat disekitar kamar. Aku sedikit berlari turun ke bawah mencari Aly. Dibawah akupun tak melihat keberadaan Aly. Aku bertanya pada mama Halik.
"Ma, liat Aly dimana?"
"Loh tadi kan nyusul kamu ke atas Prill?"
"Iya ma, tapi Aly udah keluar duluan. Kemana ya dia?"
Aku sama mama berjalan ke teras depan, tapi Aly juga tidak terlihat. Mobil Aly pun masih ada diteras rumah.
"Dibelakang mungkin Prill."
Kamipun ke belakang rumah. Dibelakang kami bertemu dengan tukang kebun yang ada dirumah ini.
"Cari siapa bu?"tanya tukang kebun itu sopan pada Mama Halik.
"Liat Aly gak mang?"jawab Mama Halik.
"Itu bu tadi saya lihat ke arah gudang."
Mama Halik terlihat bingung.
"Kenapa sama Aly Prill?"mama Halik tiba2 bertanya.
Aku ragu, harusnya mama Halik tahu ada apa denganku dan Aly?
"Tadi aku sama Aly ada sedikit salah paham. Tapi akan segera aku selesaikan."ucapku santun.
"Pantes aja Aly kesitu Prill, Aly dan Halik selalu ke situ kalo mereka sedang ada masalah. Mama juga kurang paham kenapa mereka suka kesitu. Sana kamu susul Aly, selesaikan masalah kalian."
Mama memberikan ku waktu untuk menyusul Aly seorang diri agar aku bisa berbicara dengan Aly.
Aku memasuki ruang gudang itu, terlihat tangga terbuat dari kayu untuk turun tepat didepan pintu. Ruangan itu remang2, cahaya lampu seadanya. Aku berjalan menuruni tangga, benar saja, disitu ada Aly sedang duduk diatas balok kayu dekat anak tangga terbawah. Aku menghampiri Aly dan mengambil posisi duduk pada anak tangga tepat menghadap pada Aly.Aly sudah menyadari akan kehadiran ku. Tapi Aly masih terpaku pada pikiran nya sendiri. Aku memberikan waktu untuk kami sama2 berdiam dengan pikiran kami masing2 sampai pada akhirnya Aly membuka suara walau tetap tanpa memandangku. Pandangannya menatap kebawah.
"Prill, gw bisa jelasin. Maaf!"
Aku kanget, apa tidak salah Aly minta maaf? Aku belum berbicara apapun padahal.
"Maaf untuk?"kucoba bertanya pada Aly.
"Ya maaf karna gw rahasiain surat itu dari lo. Gw ga mau lo marah sama gw ya."
"Gak Ly, gw ga marah. Gw cuma butuh penjelasan aja. Karna gw bingung."
"Oke gw jelasin. Jadi itu surat dari Halik, dia kasih itu ke gw disaat terakhir sebelum dia pergi. Dia pamit dan kasih surat ini sambil bilang titip lo dan gw harus bantu lo untuk move on bahkan dia minta supaya gw buat lo jatuh cinta sm gw. Tapi gw tau ini gak adil buat lo Prill. Maaf Prill, tapi gw juga gak tau harus gimana atas amanah Halik ini. Itu pesan terakhir Halik."
Aly menjelaskan semua nya dengan suara yang semakin lama semakin parau. Terdengar dia seperti menahan tangis nya. Akupun semakin bingung harus bagaimana. Aku terdiam dan berpikir sesaat. Dada ku semakin sakit mendengar penjelasan Aly, air mataku mulai menetes. Sepertinya Aly tak menyadari itu karna pandangan mata Aly tetap kebawah.
Author's POV
Aly dan Prilly masih sama2 terdiam, Aly masih melamun menebak2 respon apa yang akan diberikan oleh Prilly. Sedangkan Prilly sendiri bingung bagimana dia harus bersikap. Setelah dirasa cukup untuk berpikir Prilly pun mulai mengeluarkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takut Jatuh Cinta
RomansaCinta Series - Jilid 1 Jatuh cinta itu indah. Berdebar rasa didada. Tapi sepasang anak manusia ini takut untuk mengakui mereka sedang jatuh cinta. Akankah akhirnya mereka berani menyatakan bahwa mereka Jatuh Cinta?? [ini hanya cerita fiksi ya, bukan...