▪︎17

142 31 1
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang pojok bawah bagian kiri ya guys!😉

Sorry for typo(s)🥰


















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






























Dua hari berjalan setelah kejadian memalukan itu dan sekarang mereka bakalan berangkat menuju kota kelahiran Ahmad Renjun Perwira, yaitu di Jilin, China.

For your information, setelah kejadian Rendy yang salting enggak jelas dan Ayesha yang masih kepo dengan barang titipan tante Wendy. Enggak tau kenapa Ayesha merasa lelaki yang biasanya galak dan menyebalkan ini bisa berubah dalam sekejap menjadi lebih soft dan perhatian.

Jujur Ayesha hampir oleng sih, tapi di otaknya seperti menolak dan memerintah dia buat mengingat betapa kejamnya Rendy kepada Ayesha saat belajar dulu.

"Ay," panggilan Rendy membuat Ayesha yang tadinya fokus baca AU langsung terkejut.
"Kenapa?" tanyanya langsung saat melihat ekspresi gadis disampingnya.

Ayesha dengan cepat-cepat menghilangkan pikiran negatifnya, "apa?"

"Mau beli cemilan ta?" tawar Rendy karena dia tau kalau Ayesha itu mulutnya gabisa diem alias selama perjalanan harus ngunyah makanan.

Tanpa pikir panjang langsung disetujui Ayesha, "ayo!!!" karena jarang-jarang Rendy care seperti itu.

"Enggak kurang?" Tanya Rendy memastikan saat melihat Ayesha menyudahi mengambil snack ke-empatnya, jarang-jarang gitu padahal biasanya bisa sampai tujuh snack itupun belum termasuk minuman-minumannya.

"Lo ada saudara gak di Jilin? Dia sukanya apa?"

"Sejauh yang saya lihat, saudara saya tuh pemakan segala, asal makanannya bisa di makan dan enggak basi." Celetuk Rendy membuat Ayesha tergelak.

"Ngawur pol,"

(Ngawur banget,)

"Kedengarannya seperti itu, tapi memang terjadi." Sahutan Rendy membuat Ayesha sedikit meringis, serius banget orang satu ini. Padahal kan Ayesha cuma asal nyeplos aja.

"Yaudah deh, kalo gitu gue yang pilihin ya?" tanpa menunggu respon dari lelaki tersebut, Ayesha langsung memilih beberapa jajanan yang menarik.

Gak butuh waktu lama, sepuluh menit mereka kelar belanja dan memutuskan menduduki tempat duduk yang ada di depan supermarket itu.

"Lo mau?" tawar Ayesha kepada Rendy, soalnya daritadi ni anak beberapa kali ngelirik dia yang lagi nyemil.

Rendy langsung menggelengkan kepalanya, "terima kasih, setelah selesai makan kita masuk ya, soalnya mau berangkat." Ucapnya.

Tutor | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang