▪︎19

146 26 8
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang pojok bawah bagian kiri ya guys!😉

Sorry for typo(s)🥰


































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

((galak bgt kak))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

((galak bgt kak))


































"Gak bisa," Sahut Rendy tetapi tatapan matanya masih mengarah pada buku yang dia bawa. Ya bisa dibilang Rendy ada di bangku tak jauh dari bangku mereka berdua dan pastinya mendengar pernyataan Hendery yang tiba-tiba.

"Lo siapanya Ayesha?" lontar Hendery to the point. Sekarang mereka berdua saling melemparkan tatapan sengit, Ayesha merinding.

"Kalau ada yang nanya tuh di jawab!"

"Oh, tanya ke saya? Kirain ke rumput yang bergoyang." Ayesha hampir terbahak bila tidak ingat lelaki disebelahnya lagi serem. Lagian Rendy sempet-sempetnya ngelawak gitu.

Hendery menggeram, "Ayesha, mendingan kita balik ke kelas aja. Aku anterin." Setelah  memberi tatapan tajam kepada Rendy, ia menarik pelan Ayesha untuk menjauh dan kembali ke kelas masing-masing.

"Ganteng doang, tapi mudah meledak," gumam Rendy terkekeh kemudian dia juga menyusul kembali ke kelasnya.



+++


"Gue abis di tembak cowok dan si Rendy goblok banget, cari gara-gara sama tuh kakel." Malemnya Ayesha langsung curhat ke Haekal sama Jeno. For your information, memasuki kelas 11 ini mereka jadi les bareng tapi private gitu. Eh, Rendy juga ikutan sih cuma dia engga ikut les— malah ngebantuin ngajarin mereka kalo engga  bisa matematika. Bisa dibilang persahabatan mereka lebih baik dan berwarna sih sekarang.

Tutor | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang