Paginya Naina langsung bangun dan bergegas turun kebawah sambil membawa cameranya yang sudah rusak itu
"Non non sarapan dulu non". Kata bi Ziah yang terus menerut memanggil Naina
"Gak sempet bi ah! Nanti aja yaa makan pas Naina pulang bai bai bibi". Naina pake sepatu memeluk bi Ziah lalu langsung masuk mobil dan melajukan mobilnya
Dijalan sambil mengendarai Naina terus menerus melihat kartu yang diberikan oleh pria itu dia terus mencari dan menanyai dimana letak alamatnya itu
Dia takut kalo ternyata itu adalah alamat palsu, tapi setelah 3 jam berkendara Naina menemukan sebuah rumah besar yang jauh dari perkotaan rumah bernunsa vintage
Naina pun terus melaju sampai didepan gerbang saat sampai di depan gerbang ada seorang pria tinggi besar berkepala botak yang menghentikan mobil Naina dengan cara berdiri didepan mobil Naina secara tiba-tiba
Karna terkejut Naina pun mengerem mendadak hingga kepalanya sedikit terpentok stir mobil
"Shit! Ada apa dengan orang ini?!". Kesal Naina lalu membuka kaca jendela mobilnya orang itu menghampiri Naina dan sedikit membuku untuk mensejajarkan wajahnya dengan kaca jendela mobil Naina
"Anda ada perlu apa nona?". Tanya pria itu dengan deep voice nya yang membuat Naina sedikit merinding
Naina menunjukkan kartu yang di berikan pria yang merusakkan cameranya pada pria yang bertanya tadi
"Saya mau bertemu orang ini dia yang menyuruh saya datang kesini". Kata Naina sambil masih sedikit kesal
Pria itu tersenyum melihat kening Naina yang memerah karna terkena benturan tadi
"Oh tuan sudah menitipkan pesan pada kami jika ada seorang gadis cantik yang mencarinya maka persilahkan dia masuk, jadi masuk lah nona". Ucap pria itu lalu gerbang pun terbuka secara otomatis
Naina pun melajukkan mobilnya memasukki halaman rumah yang sangat luas itu masih bisa dibikin 7 rumah lagi sepertinya pikir Naina
Naina pun berhenti didepan pintu rumah yang besar dan tinggi, saat Naina akan keluar dia melihat pria yang keluar lebih dulu dari pintu rumah itu keluar menggunakan kaos putih polos dan celana pendek biasa diatas lutut
Naina keluar dari mobilnya sambil menatap pria itu pria yang ditatap Naina pun menghampiri Naina dan berdiri dihadapan Naina
"Nona camera?." Tanya pria itu
"Naina". Jawab Naina dengan nada yang masih kesal juga sinis ditambah kejutekkannya itu, pria itu tersenyum tipis pada Naina
"Silahkan masuk nona Naina". Ucap pria itu lalu berjalan duluan di depan Naina, Naina pun mengikutinya dari belakang
Rumah ini besar dan juga bagus tapi entah kenapa saat masuk Naina merasa merinding dan tidak enak hati apa lagi saat melihat hiasan yang hampir disetiap sudut rumah ini terdapat sebuah pistol yang beragam
Naina duduk di sebuah sofa di rumah itu sambil melihat-lihat rumah itu dan mengangguk-nganggukkan kepalanya karna kagum dan juga sedikit ngeri pada rumah itu
10 menit kemudian pria itu menghampiri Naina dan duduk didepannya lalu menaruh camera yang sama persis sama yang Naina punya Naina sedikit terkejut tapi dia berusaha mengontrol dirinya
"Itu saya ganti camera anda yang rusak kemarin maaf kemarin saya terburu-buru jadi membuat anda datang jauh-jauh kesini". Ucap pria gagah nan berwibawa itu
"Terimakasih karna sudah bertanggung jawab, maaf juga kemarin saya marah-marah karna ini camera kesayangan saya". Pria itu tersenyum melihat Naina berbicara
"Kalo begitu terimakasih tuan saya permisi". Saat akan beranjak pergi tangan Naina ditahan oleh pria itu
"Tunggulah dulu, saya sudah menyiapkan beberapa hidangan untuk anda anggap saja ini sebagai perminta maaf an dari saya". Kata pria itu
Naina menarik tangannya lalu mengangguk
"Oh maaf, emm tunggulah sebentar saya ada sedikit urusan nanti saya kembali lagi jika anda ingin melihat-lihat dan berjalan-jalan silahkan saja". Pria itu pun beranjak pergi entah kemana
Karna lumayan penasaran Naina pun berdiri dan berjalan-jalan lalu melihat-lihat dekorasi dirumah itu yang menurut Naina ini sangat keren dan menarik cocok sekali dengan penampilan pria itu yang tinggi gagah juga tampan mungkin
Naina sedikit menyunggingkan bibirnya dia baru sadar ternyata pria tadi cukup tampan. Saat Naina sedang melihat-lihat tiba-tiba dia mendengar suara pria yang berteriak tidak jelas
Naina berlari keluar saat Naina sudah di luar dia melihat kejadian yang seharusnya tidak dia lihat Naina terkejut dan menjadi takut badannya lemas dia terduduk dan diam melihat kejadian didepannya
"Tu-tuan".
Lyorapark__