SHOT 7 (A.M)

82 0 0
                                    

Naina pun tersadar saat matanya benar-benar terbuka Naina mengedarkan pandangannya dan Naina mengerenyitkan dahi, Naina merasa aneh karna tidak kenal dengan tempat ini

Saat Naina masih mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya, tiba-tiba pintu kamar itu terbuka

Menampakkan laki-laki bertubuh tinggi dan cukup berisi

Naina terkejut dan langsung berdiri menatap laki-laki itu dengan tatapan mengintimidasi dan juga menatap dengan sangat tajam

Laki-laki itu menatap Naina juga lalu memberi Naina segelas air putih

"Beruhige dich, du bist jetzt sicher, trink das" *tenang, kau aman sekarang minum ini *. Ucap laki-laki itu sambil menaruh gelas yang dia pegang tadi diatas meja dekat kasur

"speak english please". Ucap Naina dan meminum air yang diberikan tadi

Laki-laki itu menarik nafas dan membuangnya dengan sedikit kasar

"You're safe now". Laki-laki itu berkata sambil mendudukkan diri di sofa yang ada disana

"where is this?". Tanya Naina sambil mendudukkan diri di kasur yang ada di belakangnya

"My home". Jawab laki-laki itu sambil menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya

Naina menoleh kearah laki-laki itu lalu menatap wajahnya, wajah laki-laki itu terlihat seperti orang Asia dan satu lagi yang Naina lihat adalah pipi kanan Laki-laki itu memar

Tapi Naina tidak meperdulikannya Naina langsung berdiri dan memberanikan diri untuk bicara lagi

"thank you for helping me". Setelah berkata begitu Naina berniat pergi

Namun laki-laki itu tiba-tiba berbicara tanpa membuka matanya nada bicaranya terdengar dingin

"now? You want this incident to happen again? I make sure they will not give up". Naina langsung menghentikan langkahnya

Laki-laki itu berdiri dan berjalan kearah Naina

"rest here, at least until tomorrow." Setelah berkata begitu dia menatap tubuh Naina dari bawah keatas

"calm down, I won't do anything wrong, your chest is small anyways" *tenang, saya tidak akan macam-macam lagian dada mu itu kecil*. Setelah berkata begitu laki-laki itu berjalan keluar kamar sambil tersenyum tipis

Naina agak kesal dengan perkataan laki-laki itu tapi dia merasa aman disini

Naina pun duduk kembali di kasur tadi, Naina teringat pada Michele dia jadi khawatir kalo Michele akan mencarinya

Naina memukul kepalanya dia kesal sendiri untuk apa dia memikirkan si tuan gila itu

Laki-laki tadi masuk kekamar dengan dua gelas jus mangga di tangannya

"where are you from?". Laki-laki itu bertanya sambil memberikan satu gelas jusnya dan duduk di sofa tadi

"Indonesia". Jawab Naina lalu meminum jus yang ada ditangannya itu

Laki-laki itu terkejut lalu tersenyum tipis dan berjalan kedepan Naina lalu menatap Naina

Naina menatap balik laki-laki itu, tiba-tiba laki-laki itu berkata

"Arga Mahardika". Lalu kembali duduk meminum jusnya lalu menempelkan gelas jus tadi di pipinya yang memar

Naina bingung namun seketika Naina menyadarinya

"Dari indo juga?". Tanya Naina dengan mata melotot pada laki-laki itu

"Biasa aja tuh mata kaya mau loncat dari kelopaknya". Kata Arga sambil menyeruput jusnya lagi

"Kalo gitu ngapain susah-susah ngomong pake bahasa inggris sih". Omel Naina

"Lah mana gua tau lo dari indo juga". Ucap Arga lalu berdiri

"Mau tetep disini? Atau mau dianter balik?". Tanya Arga sambil berdiri di ambang pintu kamar

Saat Naina masih berpikir tiba-tiba pintu rumah Arga di dombrak paksa, Arga pun berlari kearah pintu rumahnya itu

Saat sudah sampai di pintu rumahnya itu Arga melihat seorang pria dengan keringat dan nafas yang terengah-engah

Naina pun berlari keluar dan terkejut ternyata itu Michele dengan mukanya yang menampakkan ekspresi marah

Michele berjalan kearah Naina lalu menarik tangan Naina sambil berkata

"Pulang". Dengan tatapannya yang tajam

Arga maju menahan tangan Michele yang memegang tangan Naina

"Anda siapa?". Tanya Arga dengan tatapan yang tidak kalah tajam dari Michele

"Saya yang membawa dia kesini". Michele hendak menarik Naina namun ditahan lagi oleh Arga

"Saya tanya siapa anda bukan bersama siapa dia kesini". Mata Arga semakin tajam

"Apa urusan anda hah?!". Michele membentak Arga dengan suara yang sangat lantang

"Jika memang anda yang membawanya maka jaga dia, anda tau? Dia hampir diperkosa dan mati!". Bentak Arga balik tepat di wajah Michele

Arga melepaskan tangan Michele dengan kasar lalu berjalan sedikit mundur

Michele menarik Naina dan keluar dari rumah itu, Naina menatap Arga lalu mengucapkan terima kasih tanpa bersuara pada Arga

Arga menganggukkan kepalanya lalu menutup pintunya dengan kasar

Michele dan Naina sudah di dalam mobil dan Michele pun langsung menjalankan mobil mewahnya itu

"Kau ternyata nekat juga yaa berani keluar jauh seperti itu, kenapa tidak memberi tahu saya jika memang ingin keluar?". Michele berkata pelan namun tidak halus tidak ada halusnya sama sekali

"Apa peduli anda". Jawab Naina dengan sangat dingin

"Jika saya tidak peduli, untuk apa saya mencari kau kemana-mana dan datang jauh kemari hah!". Kali ini Michele membentak Naina karna Michele benar-benar khawatir tadi entah kenapa dia takut jika Naina akan terluka atau bagaimana

Michele menarik nafas dan membuangnya dengan kasar

"Siapa tadi yang mencoba membunuh dan meperkosa kau?". Tanya Michele sambil melirik Naina sebentar

Naina mengangkat bahunya

"Ciri-cirinya bagaimana?". Tanya Michele lagi

"Anda juga pasti tidak tau dan tidak kenal jadi untuk apa saya jelaskan dengan panjang lebar". Kata Naina lalu melihat-lihat keluar mobil

"Jelaskan saja Naina". Michele jelas
menahan amarahnya

"Saya juga tidak terlalu ingat, intinya mereka ada 6 orang atau 5 saya lupa dan salah satu dari mereka bertato banyak lalu postur badannya cukup besar dan dia juga yang paling kurang ajar saya rasa dia pemimpinnya sudah, hanya itu yang saya ingat". Jelas Naina

"Lalu kenapa kau di rumah laki-laki tadi?".

"Ih tuan gila anda ini banyak bertanya".

"Jawab saja Naina".

"Namanya Arga Mahardika dia sama seperti saya berasal dari indonesia dan dia yang menyelamatkan saya tadi". Jelas Naina dengan sedikit kesal

"Harusnya anda berterimakasih padanya bukan malah membentak seperti tadi". Lanjut Naina sambil meminum coffe yang sudah pasti itu punya Michele

Michele menoleh lalu tersenyum tipis, Naina menyadarinya dan melotot pada Michele

"Apa? Senyum-senyum sendiri dasar tuan gila". Naina kembali minum

"Lucu bukan? Kau merencanakan aksi kabur tetapi semuanya gagal". Michele tertawa pelan

"Ihh dasar tuan gila!". Naina kesal sekali lalu membuka tutup coffe itu dan menyiramkannya pada dada Michele

"Naina!".


@Lyorapark__

BOSS DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang