Aisha dan Soobin sedang dilanda kebingungan saat ini. Oh nggak saat ini juga sih, seminggu ini malahan.
Ryujin jadi pendiam. Nggak ceria seperti biasa. Mereka berdua tau penyebab Ryujin jadi begitu.
Siapa lagi kalau bukan Mingi.
Sudah beberapa usaha yang dilakukan Aisha maupun Soobin untuk mengembalikan moodnya, tapi tidak berpengaruh sama sekali.
Lucas dan Yeonjun yang tidak tau apa-apa juga merasakan keanehan dari Ryujin. Lucas pun berusaha untuk mengobrol dengan Ryujin.
"Jinn.. senyum dong" - Lucas
Ryujin diam. Ia fokus dengan gambar yang sedang dibuatnya.
"Jiinnnnnn.. Lo kenapa sih? Kok akhir-akhir ini diem nggak kayak biasanya" - Yeonjun
"Nggak apa-apa. Lagi males aja" jawab Ryujin dengan nada dingin
"Jinn.. elah nggak seru lo ahh" - Lucas
"Udahlah. Mungkin dia lagi capek" - Yeonjun
"Lo kalo capek biasanya sambat loh, teriak-teriak gaje. Ini diem bae. Apa jangan-jangan kesambet?" - Lucas
Aisha dan Soobin yang daritadi melihat Lucas yang masih berusaha ngajak ngobrol Ryujin hanya geleng-geleng kepala.
"Weh siapa Lo? Keluar nggak lo dari Ryujin" kata Lucas sambil goyang-goyangin tangannya Ryujin.
Ryujin yang udah muak dengan Lucas membantingkan pensilnya dengan kasar. Lebih tepatnya menggebrak meja. Lucas maupun yang lainnya terkejut. Ryujin menatap tajam Lucas.
"Bisa diem kan?" - Ryujin
Lucas kicep. Baru kali ini ia melihat seorang Ryujin yang seperti ini. Ryujin menutup sketchbooknya kemudian berdiri.
"Sori, gue duluan" - Ryujin
"Ati-ati Jin" - Aisha
Ryujin berjalan meninggalkan mereka berempat.
"Ck. Lo tu ya. Jadi tambah badmood kan dia. Pengen buang Lo ke danau kampus aja deh" omel Aisha ke Lucas
"Gue kan pengen ngembaliin moodnya" - Lucas
"Bukan ngembaliin moodnya malah nambah ancurin iya" - Soobin
"Emang dia kenapa sih? Masalah cowok mesti kan?" - Yeonjun
Aisha hanya mengangkat bahunya seolah tak tau penyebab Ryujin seperti itu.
"Ih tapi Ryujin kalo gitu ngeri. Jaga jarak deh gue kalo dia singa mode on" - Lucas
Ryujin berada di taman dekat kampusnya. Ia duduk sendirian di kursi taman. Ryujin merenung, menatap kosong kolam kecil yang ada di depannya.
Mingi.
Penyebab Ryujin seperti ini. Agak lebay sih menurutnya, tapi memang semua ini gara-gara cowok itu. Kejadian seminggu yang lalu itu membuat Ryujin berpikir lagi untuk benar-benar menyukainya.
Tidak salah Mingi juga, toh Ryujin bukan apa-apanya. Mingi juga berhak jalan dengan siapa saja dan kapan saja, apalagi dengan Nancy. Ryujin tidak ada hak untuk melarangnya.
Tapi semua perhatian yang diberi Mingi ke Ryujin itu apa tidak perlu dipertanyakan? Sebenarnya apa yang Mingi lakukan kepada Ryujin?
Itulah yang menghantui pikirannya akhir-akhir ini.
Ryujin membuka handphone-nya. Banyak chat yang masuk, terutama Mingi. Hampir setiap hari Mingi mengirim chat ke Ryujin, tapi Ryujin tidak ada niatan untuk membukanya. Ya mungkin hampir 100 lebih chat masuk dari Mingi. Setiap Mingi mengirim chat selalu ia arsipkan. Mungkin suatu waktu Ryujin ingin membacanya, tapi bukan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐊 𝐀𝐌𝐈𝐍𝐆 - 𝘚𝘰𝘯𝘨 𝘔𝘪𝘯𝘨𝘪✔️
Fanfiction"KAK AMIIINNGG" - Ryujin "HEH SARIP, GUE MINGI YAA" - Mingi © 𝐉𝐮𝐧𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟎