Ryujin sampai di rumahnya sekitar satu jam yang lalu. Ia dijemput oleh kedua orang tuanya, keliling kota Solo sebentar dan langsung balik.
Waktu menunjukkan pukul 3 pagi.
Ryujin baru selesai mandi. Tadinya sih Ryujin maunya langsung tidur, tapi badannya gerah.
"Nahh kalo udah mandi gini kan mau tidur jadi nyenyak" Monolog Ryujin
Setelah menyimpan baju kotornya, Ryujin langsung tiduran sambil memainkan ponselnya.
Oiya. Soal Mingi, ya akhirnya Ryujin memberanikan dirinya untuk ngechat Mingi. Sayangnya, saat itu Mingi sudah pulkam. Dan ya, Ryujin hanya bisa menyesal.
Memang penyesalan datangnya di akhir. Kalau di awal namanya pendahuluan.
Waktu menunjukan pukul 13.00 WIB. Sekarang ini, Ryujin menonton TV dengan Doyoung, adiknya, di ruang keluarga. Sudah lama ia tidak menonton TV, kalau nggak youtube ya instagram yang dibuka.
"Acara TV sekarang yang bermutu cuma beberapa doang. Banyakan cari sensasi" Kata Ryujin
"Yaa namanya cari duit. Kalo nggak nyari sensasi, mana ada yang mau nonton mereka" Kata Doyoung sambil memakan es krim yang ia beli tadi.
"Es krim masih ada?"
"Masih. Noh di kulkasnya Bang Jupri banyak"
Ryujin menatapnya datar. Fyi, Bang Jupri itu yang punya toko sembako di komplek perumahannya Ryujin.
"Canda jupri"
"Heh!"
"Canda ih. Masih noh di kulkas, gue beli 5 tadi"
"Gue minta"
Tanpa menunggu jawaban, Ryujin langsung ngacir ke dapur untuk mengambil es krim.
"Kakk" Panggil Papa Ryujin
"Di dapur, pah" Kata Doyoung menoleh sebentar kemudian balik lagi menonton TV.
"Ohh. Kakakk" Panggil papa ryujin agak teriak
"Iyaa paahh"
"Ada apa pah?" Kata Ryujin dengan es krim yang ada di tangannya.
"Ada cowokmu tuh" - Papa
"Hah? Cowok? Siapa?" - Ryujin
"HAHH? KAK RYUJIN PUNYA COWOK?!!" teriak Doyoung
"Heh your mouth jangan louder deh" - Ryujin
"RIP English. Maap. Shock diriku" - Doyoung
"Yang dateng cowok, nyari Kakak, apa nggak namanya cowokmu" - Papa
"Ya nggak gitu juga konsepnya pah. Emang siapa sih?" - Ryujin
"Ming, ming, Aming, atau siapa itulah lupa papa" - Papa
Ryujin membulatkan matanya.
"WHAT?!"
Ryujin langsung berlari ke depan rumahnya.
Benar saja. Mingi datang. Di rumahnya.
Sekali lagi.
DI RUMAHNYA.
Ryujin menutup mulutnya tak percaya. Tubuhnya panas dingin seketika.
Lelaki dengan rambut yang entah kapan sudah berganti dengan warna coklat itu tersenyum. Senyuman itu yang di rindukan Ryujin. Ya, Ryujin nggak bisa bohong kalau dia sangat sangat rindu dengan sosok manusia yang bernama Song Mingi ini.
"Hai" Sapa Mingi
"H-hai. Kok lo bisa tau rumah gue?"
"Lo lupa kalo gue asli sini juga?"
"Oh iya ya. Ya tapi kok bisa tau?"
"Tau lah. Mingi gitu" Kata Mingi dengan nada soknya.
"Lo abis makan apa? Belepotan gini kaya bayi" Kata Mingi dengan ibu jarinya yang menghapus bekas es krim yang ada di sudut bibir Ryujin.
Hei! Plislah, baru dateng udah bikin jantungan - Ryujin
"O-oh. Ini tadi abis makan es krim hehe"
Ngomong-ngomong soal es krim, es krim yang Ryujin makan diberikan ke papanya sebelum ia berlari tadi.
"Duduk kak"
Ryujin dan Mingi duduk di kursi teras.
"Btw, Kak Aming ngapain ke sini?"
"Kangen juga gue dipanggil Aming sama lo"
"Iyedaahh"
"Mau ketemu camer"
"Apaansi"
"Mau ngajak lo keluar lah"
"Kenapa nggak ngabarin gue dulu, tau gitu gue siap-siap. Gue belum mandi tau"
"Gini aja udah cantik"
"Emang. Nunggu dulu gapapa kan?"
"Santai. Sampe lo jadi ibu dari anak-anak gue juga masih gue tungguin"
"Terserah anda. Pindah aja ke ruang tamu, kak. Panas di sini"
"Siap kanjeng"
Cukup lama Ryujin tidak berbicara sepanjang dan sesantai ini dengan Mingi. Ryujin pikir, mereka akan canggung tadi.
Setengah jam kemudian, Ryujin sudah siap dengan pakaian santai, hoodie hitam as always, celana jeans, tak lupa sepatu converse kesayangannya. Tak lupa ia memakai parfum, membawa slingbag yang berisikan dompet dan handphonenya.
Fyi lagi nih, Ryujin jarang banget pakai pakaian yang dipakai perempuan pada umumnya, seperti rok, dress, apalagi heels. Mungkin di waktu tertentu ia memakainya.
"Sip. Udah cantik" Kata Ryujin di depan cermin.
Kemudian Ryujin menutup pintu kamarnya dan turun menghampiri Mingi.
Saat sampai di ruang tamu, Ryujin melihat papanya dan Doyoung lagi asik ngobrol sama Mingi.
"Weh wangi banget, kak. Biasanya nggak mandi seharian" - Doyoung
"Makasih pujiannya" - Ryujin
"Kalo gitu, saya pinjem Ryujinnya dulu ya, om" Pamit Mingi sambil salaman ke Papa Ryujin
"Hati-hati. Jangan kemaleman pulangnya" - Papa Ryujin
"Siap om" - Mingi
"Pergi dulu ya pa" - Ryujin
"Kak Mingi, bawain jajan ya kalo pulang" - Doyoung
"Siap" - Mingi
"Hih, apaan dah" - Ryujin
"Yuk. Assalamu'alaikum" - Mingi
"Wa'alaikumsalam"
Mingi membukakan pintu mobil untuk Ryujin. Setelah itu, Mingi menyusul masuk ke bangku kemudi.
"Mau kemana kak?"
"Hmm. Kemana enaknya?" Tanya Mingi sambil memakai seatbeltnya.
"Lah. Kebiasaan"
"Ciee. Masi inget aja kebiasaan gue"
"Buru berangkat ih, kalo ngga gue turun nih"
"Kaya sinetron aja. Turun aja kalo mau"
"Nggak. Sayang gue udah mandi"
"Hahaha gemes banget si lo"
"Makasi emang gemesin"
"Cukup. Anda terlalu percaya diri" Kata Mingi sambil menjalankan mobilnya.
Mereka berdua tertawa setelahnya. Ryujin menunggu saat saat seperti ini, ngobrol hal random dengan Mingi. Dan akhirnya terwujud juga dengan waktu yang nggak diduga.
Semoga kabar baik akan datang nanti - Ryujin
🌻🌻🌻

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐊 𝐀𝐌𝐈𝐍𝐆 - 𝘚𝘰𝘯𝘨 𝘔𝘪𝘯𝘨𝘪✔️
Фанфик"KAK AMIIINNGG" - Ryujin "HEH SARIP, GUE MINGI YAA" - Mingi © 𝐉𝐮𝐧𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟎