10

1.4K 12 0
                                    

Pagi menjelang mentari pagi yang yang memancarkan cahayanya menembus sela gorden yang menutupi jendela sama sekali tak mengusik seorang pemuda tampan yang masih rapat memejamkan matanya, menikmati mimpinya,

Srekkkkk

Bunyi gorden dibuka membuat cahaya dari sang mentari menembus kedalam kamar yang bernuansa hitam putih itu.

Cahaya itu menyinari seluruh tubuh yang sebagian tertutup selimut itu, membuat si pemilik tubuh terusik dengan sinar yang menyilaukan penglihatannya.

"Excel kenapa dibuka sih gordennya??"

"Bangun ba udah siang tuh lo kan ada kuliah pagi"

"Jam berapa sih emng anjirr"

"8 pagi"

"WHATTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

teriak saba membuat excel mengeryit

"Kenapa baru bangun sih cel gw kesiangan anjing!!!"

"Kok nyalahin gw sih ba?? Org gw dr pagi udah coba bangunin lo tp apa lo tidur kek orang mati anjirrrr"

"Ahhhh mampus mana dosen killer abis "

Segera saja saba bergegas menuju kamar mandi untuk cuci muka dan juga gosok gigi.
Tak selang beberapa lama saba sudah selesai dengan stelan kasual yang hampir tak pernah ia gunakan apalagi waktu di kampus, dengan kaos hitam polos dan juga jens biru tua menempel erat di tubuh dengan 6 kotak diperutnya membuat dia terlihat tampan dengan rambut yang tak tertata rapi.

Segera saja dia ambil rangsel yang sudah ada perlengkapan untuk matkul hari ini.

.

.

.

BRAKKK

"Maaf bu dosen saya telat"
Dengan nafas engos engosan dan keringat yang menetes dr ujung kepalanya membuat satu kelas memperhatikannya lama dengan muka terkejut mereka termasuk dosennya.

"Saba arselo???"

"Iya bu saya terlambat tadi ada kendala, izinkan saya masuk ya bu saya tak akan mengulanginya lagi"

"Kamu beneran saba arselo yang berkacamata dan berpenampilan culun itu kan??"

"Eh???"

"Yang jadi murit tauladan dan kebanggaan kampus disetiap olimpiade??"

Saba terlihat bingung dengan segala pertanyaan dari dosennya itu.

"Wahh gak nyangka kalau saba berpenampilann kek gini tuh guanteng abis"

Salah satu mahasiswi berdecak kagum membuat saba membelalak terkejut.
Perlahan sabar raba mukanya dan dimana kacamata tebal bulat yang biasanya ia gunakan???
Jantungnya berdeguk sangat cepat dia lirik pakaian yang menempel pada tubuhnya.

Gila gw makek paan sih ke kampus duh mampus nih mah

"Kenapa ba??" Tanya bu dosen

"Saya gk sopan ya bu maaf ya tdi bangun kesiangan jdi gk sempet dadan rapi"

"Egk apa kamu tampan serti ini"

Blusssss

Muka saba menjadi merah tomat, membuat seisi kelas tertawa melihat kejadian itu.

"Asatag sudah sudah kamu boleh duduk saba" sambung dosen

Saba pun duduk diiringi dengan tatapan para gadis tak lupa juga tatapan mencibir, tak suka,terkejut, benci yang menghujaminya kususnya dari para cowok.

Pelajaran pun dilanjut dengan serius seakan kejadian menggemparkan tadi tak pernah terjadi larut begitu saja dengan matkul hari ini.

Kringgggg

Bell berbunyi menandakan jam matkul terlah usai. Buru-buru saba membereskan semua perlengkapannya dan keluar kelas.

Aku haru segera pergi dari sini sebelum f4 melihat semua ini bisa bahaya

dan tanpa diduga

.








.





.








.








BRUKKKK..........

.




.






.







.




"Da ...... daniel!!!!!!!!!!!"



.











Tbc

Udah ya pendek dulu entar lanjut lagi gk lama kok janji deh moga aja wkkwkwkw

Can't MoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang