CHAPTER 1

2.4K 191 5
                                    


Suatu kerajaan yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Kerajaan yang sangat besar bernama Mendenhell Caves. Kerajaan yang terletak di belakang gunung gunung yang bersalju yang sangat tinggi nan indah.

Sebelah timur terdapat danau yang sangat luas, banyak berbagai hewan laut yang mengisi danau tersebut. Sebelah barat terdapat hutan yang sangat cantik, walaupun cantik tapi hutan itu terkenal dengan aura mistisnya. Didalan hutan itu terdapat danau kecil dan air terjun dengan suara yang menggelegar. Selain itu, terdapat pula pohon Cemara dan pinus yang tumbuh lebat dan menjulang tinggi hingga puluhan meter. Hal itu yang membuat hutan itu tampak  gelap dan hanya terlihat bias bias matahari.

Dan karena hal itulah sang Raja melarang siapapun memasuki hutan gelap itu termasuk keluarganya.

Didalam kerajaan itu terdapat fasilitas yang sangat sangat sangat mewah. Terdapat tiga belas kamar tidur beserta ada kamar mandi didalamnya, kamar sebanyak itu digunakan untuk para penghuni kerajaan termasuk para pelayannya untuk mengistirahatkan diri mereka. Satu ruang utama yang sangat lebar dan elegan. Serta ada ruangan khusus untuk sang raja membicarakan sesuatu. Ruangan itu dirancang khusus supaya jika sang raja sedang membuat rencana maka tidak akan ada orang yang mendengar atau mengetahui rencana tersebut kecuali orang yang dipercayai sang raja.

Terdapat pula sebuah taman yang ditanami bebagai macam bunga yang sangat harum nan indah diantaranya seperti bunga sweet alyssum, wisteria, Gardenia dan jenis bunga lainnya. Disisi kanan tersebut terdapat pula sebuah bangku yang berkapasitas dua sampai tiga orang. Didalam taman itu pula, terdapat seorang putri kerajaan yang sedang bermain dengan riangnya dengan sang kakak perempuannya yang sudah berusia dua puluh lima tahun. Putri kerajaan itu berusia dua puluh tiga tahun, walaupun begitu, ia masih suka bersikap layaknya anak kecil yang berusia sepuluh tahun.

Sudah sekitar lima belas menit mereka bermain lari larian mengelilingi taman itu. Alasan nya cukup simple karna sang putri sengaja mengambil bunga yang dipetik oleh kakaknya, al hasil, sang kakak marah dan langsung mengejar sang putri. Walaupun sedikit susah mengejar karna gaun yang ia pakai sedikit panjang hingga menyusuri tanah tapi dengan begitu, ia tetap berusaha mengejar sang adik agar tertangkap dan mengembalikan bunga miliknya.

"Ya!! Kemari kau. Kembalikan bunga ku" tapi sepertinya sang adik tidak ingin berhenti berlari.

"Ambil saja kalau bisa. Hahahah" ia pun terus berlari. Namun agaknya kesialan menimpa sang putri hingga ia tersandung sebuah batu dan akhirnya ia terjatuh. Sang kakak yang melihat hal itu pun terkejut dan langsung mendekati adiknya.

"Hahahah, rasakan itu. Lain kali jangan usil dengan ku"

"Aish dasar, bukannya ditolongin malah diketawain, sakit tau"

"Uutututu Jisoo ku yang malang" sang kakak pun segera membantu Jisoo dan menuntunnya ke bangku yang terdapat di taman itu. Sang kakak pun pergi ke dalam taman itu untuk mengambil sebuah bunga yang bisa menyembuhkan luka. Tak lama, sang kakak pun datang dengan membawa bunga yang ia butuhkan untuk menyembuhkan luka Jisoo.

"Untuk apa Irene unnie bawa bunga itu?" Tanya sang adik. "Ya untuk menyembuhkan luka mu itu, bodoh" Irene pun mulai mengobati luka Jisoo dengan menempelkan kelopak bunga itu.

"Ya!! Unnie kenapa tidak memakai kekuatan unnie saja untuk menyembuhkan luka ku" kata Jisoo . "Tidak sudi aku mengeluarkan kekuatan ku hanya untuk menyembuhkan luka kecil mu. Kan kita ditaman, jadi kita manfaatkan saja bunga yang bisa menyembuhkan luka mu ini." Ujar sang kakak.

"Tega sekali kau, huhuhu" ucap Jisoo dengan nada yang dimainkan supaya terlihat seperti merajuk. "Sudah tidak perlu berakting seperti itu, aku tidak akan mengasihani mu. Lihatlah sekarang luka mu sudah sembuh, kau bisa berlari lagi sekarang" ujar sang kakak. "Aku sangat lelah, aku ingin kedalam saja" Jisoo pun berjalan menuju kedalam istana.

The Angel || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang