CHAPTER 10

1.2K 104 4
                                    

Jisoo hanya bisa membelakakkan matanya kala ia sampai di kantor milik Seokjin. Ternyata ekspetasi nya sangat jauh dengan realita. Ia berfikir jika kantor Seokjin hanya biasa saja, dan saat ia sampai disini, semua pikiran itu hilang dalam sekejap.

Jisoo masuk kedalam kantor itu karna tangannya ditarik oleh Seokjin. Jisoo hanya bisa tersenyum kaku kala semua pegawai yang ada disekitar nya membungkuk--memberi hormat pada pemimpin nya. Sedangkan Seokjin, ia hanya berjalan tanpa adanya senyum di wajahnya.

Jisoo sempat heran pada Seokjin. Jika dirumah, Seokjin tidak pernah sedingin ini bahkan Seokjin yang terus bicara padanya. Apalagi raut wajahnya, Jisoo bersumpah ia sangat takut Seokjin yang seperti ini, jadi sedari tadi ia hanya diam dan mengikuti Seokjin menariknya.

Tapi jika disini, Seokjin berubah menjadi pria yang berbeda. Ia berubah menjadi pria dingin. Apa setiap harinya dia selalu begini?, Pikir Jisoo.

Mata Jisoo terus saja menelik kesana kemari dan jangan lupakan mulutnya yang terus saja terbuka sambil berguman "waahh". Jisoo sangat takjub pada kantor Seokjin, terlebih lagi pada area lobby. Area ini sangatlah luas  ia yakin jika kamar tidurnya di kerajaan kalah dengan luas lobby di kantor Seokjin.

Kakinya masih terus berjalan tanpa melihat kedepan.

Dukk!!

"Awwhh" Jisoo mengelus Jidatnya. Ia lantas menatap depannya agar mengetahui siapa yang berhenti.

Dan akhirnya dia tahu siapa pelakunya. Ternyata pria bertubuh jangkung dan berpunggung lebar adalah pelakunya. Ia berdecak sebal pada Seokjin. Tidak bisakah ia bilang dulu kalo ingin berhenti, batin Jisoo. Jisoo pun langsung berpindah ke sisi kanan Seokjin.

"Hai Hyung.." Jisoo menoleh kearah suara itu.

Ini pasti pegawai Seokjin - batinnya.

Ia mendengar Jika Seokjin hanya berdehem saja tanpa menjawab sepatah katapun.

"Hai. Kau pasti nona Jisoo" katanya. Sedangkan Jisoo hanya mengangguk sambil tersenyum pada orang itu. Ia tidak tahu siapa pria ini tapi bagaimana dia tahu nama Jisoo. Apa Seokjin yang memberi tahukan semuanya. Tapi kenapa Seokjin memberi tahukan tentang Jisoo pada orang lain. Padahal dirinya bukan siapa-siapa. Pikir Jisoo.

"Perkenalkan aku Jungkook, asisten si pria dingin ini" katanya sambil melirik Seokjin. Sedangkan Seokjin, ia merasa tidak peduli dengan ucapan Jungkook. Jisoo hanya membalas itu dengan senyuman.

"Yak Hyung!!" Seokjin dan juga Jisoo langsung menoleh ke suaranya. Ternyata Eunwoo sedari tadi mengejar mereka tapi sayangnya mereka tidak menyadari itu, al hasil Eunwoo harus terus mengejar.

"Kenapa..hh..kalian tidak..hh.. berhenti.." katanya sambil ngos-ngosan.

"Maafkan aku, Eunwoo" kata Jisoo yang tidak enak pada Eunwoo. Jisoo benar-benar tidak menyadari jika sedaritadi Eunwoo sedang mengejarnya.

"Sudahlah Noona, aku tidak apa-apa" Jisoo hanya tersenyum.

"Jisoo, kau ingin langsung ke ruangan ku atau ingin berkeliling dulu?" Kata Seokjin.

"Aku ingin berkeliling dulu. Aku penasaran dengan kantor mu. Ini sangat mewah dan elegan." Jawab Jisoo dengan halus. Seokjin mengangguk.

"Baiklah. Jungkook bisa kau temani Jisoo?" Tanyanya pada Pria dihadapannya. Jungkook mengangguk dan tersenyum.

Jungkook langsung menggandeng tangan Jisoo dan membawanya untuk berkeliling kantor nya. Sedangkan Seokjin, ia langsung melangkahkan kakinya menuju kantornya untuk berkerja.

_____________

Kini Jisoo dan Jungkook tengah berada di halaman belakang kantor. Lagi-lagi Jisoo dibuat ter-nganga oleh halaman belakang ini. Ini bahkan bukan seperti halaman kantor melainkan seperti sebuah taman tersembunyi.

The Angel || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang