EXTRA PART

1.7K 92 5
                                    

Gaes, nih aku buatin part spesial buat kalian. Baik kan aku:)))

Tapi yang dibawah umur lebih baik jangan baca deh tapi kalo penasaran ya baca aja wkwkw:)

Happy reading ❤️
.
.
.
.
.

Tanpa basa-basi, Seokjin langsung saja menyambar bibir indah Jisoo. Bibir itu ia lumatkan secara halus, ia ingin Jisoo merasa nyaman dengan sentuhan nya. Lidah Seokjin tak tinggal diam, dia mengabsen semua benda yang ada di dalam mulut Jisoo. Tak hanya itu, mereka juga saling bertukar saliva.

Tangan kirinya ia gunakan untuk menahan tubuhnya agar tidak terlalu menindihi Jisoo. Sedangkan tangan kanannya, digunakan untuk memainkan benda kenyal yang ada di dada Jisoo. Dan bibirnya, masih sibuk melumat bibir pasangan nya.

Mereka sama-sama terhanyut dalam sentuhan yang diberikan pasangan masing-masing. Ditambah lagi saat ini sedang hujan jadi itu juga menambah suasana mereka berdua.

Lumatan itu akhirnya berhenti. Ingat hanya lumatan, bukan malam pertama mereka. Jisoo baru menyadari jika saat ini ia sudah tidak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya. Dengan cepat ia menutupi bagian dadanya dengan kedua tangannya. Ah, Jisoo juga langsung menutup matanya karna saat ciuman itu terhenti, ia melihat jika Seokjin juga tidak mengenakan baju tapi masih memakai bawahannya. Berbeda dengan Jisoo, ia malah sudah tidak mengenakan apa-apa lagi. Dan itu karena ulah Seokjin.

Seokjin tertawa kecil kala melihat tingkah Jisoo. Bukan kah mereka pernah melakukan seperti ini saat di dunia manusia Waktu itu.

"Kenapa kau menutupnya, aku lebih suka kau membukanya dan memperlihatkan padaku."

Hancur sudah pertahanan Jisoo. Sudah dipastikan jika mukanya berubah warna. Sial, kenapa ia bisa menikah dengan pria mesum ini.

Chup!!

Seokjin menyium kelopak mata Jisoo dan itu membuat Jisoo langsung membuka kedua matanya. Dan lagi-lagi ia disuguhkan pemandangan yang--err lumayan seksi. Ia cukup kagum dengan bentuk tubuh pria yang berstatus sebagai suaminya ini. Bahkan ia juga baru mengetahui jika Seokjin mempunyai tubuh yang sixpack. Entahlah ia harus bersyukur atau bagaimana, karna mempunyai suami yang berbadan lumayan seksi.

Tangan Seokjin bergerak untuk menyingkirkan tangan Jisoo dari tempat bermainnya. Padahal tadi Jisoo dengan senang hati memperbolehkan Seokjin memainkan benda itu. Tapi kenapa sekarang ia malah menutupnya. Apa waktunya sudah habis, hmm. Aneh.

"Sshh.."

Jisoo merasakan ada sentuhan di sekitar pahanya. Dan buru-buru ia lihat itu. Ah sial. Ternyata itu ulah Seokjin. Dengan tampang tidak berdosanya, tangan Seokjin mengelus paha Jisoo dengan lembut dan membuat Jisoo mendesah kegelian. Ia ingin bangun dan menyingkirkan tangan sialan Seokjin tapi lagi-lagi Seokjin langsung menyambar bibir Jisoo dan membuat Jisoo tak jadi melakukan itu.

"Mphh.." desah Jisoo.

Seokjin diam-diam tersenyum senang karna Jisoo sudah menjadi istrinya, itu artinya ia bisa bebas melakukan apapun pada Jisoo. Termasuk membuat baby kim setiap saat.

"Akh.."

Tiga jari panjang Seokjin berhasil masuk kedalam milik Jisoo. Dan itu membuat darah keperawanan Jisoo keluar. Seokjin mendiami jarinya beberapa detik didalam sana tapi setelah itu, ia menggerakkan pelan jarinya. Sangat pelan. Tapi walaupun begitu, jisoo masih meringis kesakitan. Seokjin tahu jika ini adalah kali pertama bagi Jisoo dan pasti Jisoo merasakan perih dibagian sensitif nya.

Seokjin tahu bagaimana cara mengurangi rasa perih Jisoo, yaitu dengan melumatkan bibir indah Jisoo dan tangan yang satunya ia gunakan untuk memainkan kedua gundukan Jisoo, dengan begitu rasa sakit dan perinya akan teralihkan dengan rasa geli dan nikmat. Itu pikir Seokjin, tapi tidak tahu dengan Jisoo.

Tak hanya bibir, Seokjin juga menyium leher Jisoo dan membuat banyak lukisan disana. Mulutnya mulai turun ke bagian dada Jisoo dan mengulum sesuatu disana. Tak lupa, ia mulai menambah kecepatan jarinya di area sensitif Jisoo. Dan membuat Jisoo mendesah hebat.

"S-seokjin aku mau shhh..."

"Lepaskan saja, sayang" ucapnya dengan enteng. Seokjin pun mulai menambah kecepatan nya menjadi berkali-kali lipat, dan itu membuat Jisoo mencapai pelepasannya.

"Akh.. Seokjinhh.." bersamaan dengan itu, Jisoo berhasil mengeluarkan sesuatu dari dalam dirinya. Seokjin tersenyum senang melihat itu.

"Apakah sudah selesai, aku lelah, Seokjin" Heol. Padahal itu baru awal belum inti tapi Jisoo sudah merasa lelah.

"Apa kau kelelahan, sayang?" Jisoo mengangguk.

"Akh.. shh.." dengan tiba-tiba nya Seokjin memasukkan miliknya kedalam milik Jisoo dalam sekali hentakan. Jisoo meringis kesakitan karna perbuatan Seokjin. Ia memejamkan matanya agar bisa menahan rasa sakit ini.

"Apa kau kesakitan?? Jika iya, lebih baik kita hentikan ini" ucap Seokjin tapi langsung mendapat gelengan oleh Jisoo.

"Ahh.. tidak apa-apa, lanjutkan saja. Aku bisa menahan rasa sakit ini" Seokjin tersenyum senang mendengar jawaban Jisoo.

Seokjin pun mulai menggerakkan miliknya dengan pelan. Matanya ia lirikkan ke Jisoo yang sedang menahan rasa perih dan sakit. Sejujurnya ia merasa kasihan dengan Jisoo, salahkan saja nafsunya yang minta di penuhi.

Bibir miliknya ia arahkan ke kedua gundukan Jisoo. Ia memainkan, menghisap dan mengulum nya dengan lahap. Dan itu membuat Jisoo mengeluarkan desahannya.

"Akh... Seokjin-hhh"

Seokjin menjadi pura-pura tidak dengar desahan Jisoo, ia lebih memilih bermain dengan benda itu. Tapi didalam hatinya, ia merasa sangat senang.

Karna ingin mencapai rasa nikmat, Seokjin menambah kecepatan miliknya. Tak tanggung-tanggung, ia menambahkan tiga kali lebih cepat dari yang tadi. Jisoo pun yang merasakannya mulai bisa menikmati permainan Seokjin. Rasa sakit dan perih itu hilang dan tergantikan dengan rasa nikmat. Mulutnya tak lagi merintih kesakitan, tapi ia mulai mendesah kenikmatan karna sentuhan yang Seokjin berikan.

Jisoo melampiaskan rasa nikmatnya pada erat-an sprei kasurnya. Sebenarnya Seokjin berkata jika ia kesakitan, ia boleh mencakar punggung nya. Tapi itu tidak Jisoo lakukan. Ia lebih memiliki memegang erat sprei kasurnya dengan kuat daripada harus mencakar punggung Seokjin. Ia takut jika punggungnya akan terluka karna terlalu kuat cakarannya.

"Akh.. sshh.."

"Seokjin-hhh akuhhh mau keluar mmhhh.."

"Bersama, sayang.."

Dan akhirnya mereka pun mencapai pada pelepasannya. Jisoo mengeluarkan sesuatu dari dalam dirinya, Seokjin juga mengeluarkan sperma nya di dalam rahim Jisoo, dan itu membuat Jisoo merasakan hangat di rahimnya.

Ia melepaskan miliknya dan tumbang di samping badan Jisoo. Ia melirik Jisoo yang merasa sangat lelah.

Chup!!

Dengan tiba-tiba Seokjin mengecup pipi Jisoo. "Terima kasih.." Jisoo hanya tersenyum lemas.

Tiba-tiba Seokjin bangun dan duduk di samping Jisoo. Jisoo pun juga mengikuti seokjin. "Ada apa?" Tanya Jisoo.

"Kau ingin punya anak berapa?" Tanya Seokjin dengan antusias.

"Eum.. sepertinya dua sudah cukup" jawaban Jisoo malah mendapat gelengan dari Seokjin.

"Tidak! Itu tidak cukup. Aku ingin tujuh anak, jadi sebaiknya kita melakukan itu lagi."

"Tapi Seok---Mphhh"

____________________

End


Tapi maaf ya kalo part nc nya kurang ena hehe

Udah ya, udah gak ada part tambahan lagi.

Bye

The Angel || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang