CHAPTER 6

1.3K 131 15
                                        


"Aku dimana? Kenapa semuanya berbeda? Dan kemana hilangnya benda 'itu'?" Kata seorang lelaki.

"Apa kau Seokjin?"

"Ya, aku Seokjin. Lalu siapa kau, kenapa kau tahu nama ku?"

"Aku adalah pengawal mu atau lebih enak nya aku adalah asisten pribadi mu. Orang tua mu yang mengirim ku"

"Orang tua ku?" Lelaki itu hanya mengangguk.

"Lalu dimana orang tuaku? Kenapa mereka mengirim ku kesini?"

"Bukan mereka yang mengirim mu kesini. Tapi kau sendiri lah yang datang kesini. Mereka bahkan menghawatirkan mu jadi mereka mengirim ku untuk menjaga mu" seokjin hanya bisa mengangguk. Ia tak mengerti semua ini.

"Lalu bagaimana aku kembali ke sana?" Tanya Seokjin

"Jika kau ingin kembali ke tempat asal mu. Kau hanya perlu menemukan seorang gadis yang bernasib sama seperti mu. Tapi gadis itu mempunyai tanda di tubuhnya."

"Tanda seperti apa?"

"Gadis itu memiliki warna biru dimatanya jika sedang ketakutan maupun gelisa"

"Hanya itu?"

"Tidak, masih ada satu lagi. Dia memiliki tanda sayap di bagian dadanya"

"B-bagian dadanya??" Lelaki itu mengangguk.

"Lalu bagaimana bisa aku melihat tanda itu?"

"Entahlah. Kau harus memikirkan cara mu sendiri" Seokjin mengangguk.

"Kenapa aku bermimpi seperti itu" Seokjin bangkit dari tidurnya. Ia mengusap wajahnya kasar. "Aku hampir lupa apa tujuanku disini" Seokjin mulai berjalan ke arah kamar mandinya untuk menyegarkan badannya.

Setelah kegiatan itu, Seokjin berjalan menuju meja riasnya. Ia mengambil sisirnya lalu menata rambutnya sedemikian rupa. Lalu ia mengambil minyak wanginya yang beraromakan 'morning rain'. Ia menyemprotkan di bagian-bagian tertentu saja. Setelah itu ia letakkan kembali di tempatnya.

"Tampan sekali aku" katanya sambil melihat dirinya sendiri di cermin.

Tok...

Tok...

Tok...

Seokjin mengarahkan badannya ke asal suara itu. Pintu kamarnya terbuka dan menampakkan seorang lelaki yang tampan.

Lelaki itu masuk kedalam kamar seokjin lalu menutup pintunya. Lalu berjalan mengelilingi kamar seokjin, Seolah tak peduli  dirinya yang lebih muda dari Seokjin. Tapi Seokjin biarkan lelaki itu, ia sudah sangat hafal dengan gerak-gerik nya.

"Mau apa kau kesini?" Tanya Seokjin sambil membenarkan pakainnya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin bertemu dengan kasur mu"

"Hais~ jawaban macam apa itu."

"Sudahlah, Hyung. Apa kau bermimpi itu lagi?"

"Ya kau benar. Aku bahkan hampir lupa dengan tujuan ku disini. Mungkin jika aku tidak bermimpi seperti itu, aku akan disini selamanya."

"Baguslah jika kau ingat. Tapi apa kau sudah bertemu dengannya?"

"Entahlah, tapi aku sudah melihat tanda itu di dalam diri Jisoo tapi masih ada satu tanda lagi yang harus aku lihat di--"

"Sudah-sudah tidak perlu dijelaskan lagi, aku paham kok heheh"

"Ya ya aku tahu"

Tok...

The Angel || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang